DUGAAN CACAT REKAM JEJAK KANDIDAT DIREKSI BPJS KESEHATAN

Seperti diketahui bersama bahwa Mentri Sekretaris Negara, pak Praktino sudah mengumumkan hasil kerja Panitia Seleksi pada hari Kamis, tanggal (7/1) tentang 16 nama calon anggota Direksi dan 10 calon anggota Dewas BPJS kesehatan.

Yang menjadi pertanyaan dipublik adalah kenapa waktunya lebih dari 3 minggu untuk mengumumkan hasil kerja panitia Seleksi, sejak diserahkan pada tanggal 16 Desember 2020 dan baru diumumkan pada tanggal 7 Januari 2021?, Kenapa yang mengumumkan mentri Sekretaris Negara seharusnya Panitia Seleksi sesuai mandat yang diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 97/P tahun 2020 dan nomor 98/P tahun 2020.

Yang penjadikan pertanyaan kenapa Ketua Pansel tidak ikut mendampingi Mensetneq sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Publik dan sesuai amanat Presiden RI.
Apakah 26 nama yang diumumkan tersebut sesuai dengan hasil kerja Pansel?.
Apakah tidak ada intervensi terhadap nama-nama calon Direksi dan Dewas yang diumumkan tersebut, apakah nama-nama calon tersebut memiliki kapabilitas terbaik soal Integritas maupun Profesionalisme, serta bebas jejak rekam pelanggaran hukum selama karir dan jabatan nya?.

Berdasarkan pencarian fakta dari mediapatriot.co id diperoleh bukti bahwa setidaknya ada 2 calon Direksi yang rekam jejaknya secara hukum menunjukkan ketidaklayakan untuk duduk sebagai Dewan Direksi BPJS Kesehatan kedepannya.pertama Ali Gufron Mukti secara garis besar pandangan beliau menolak penerapan Jaminan Sosial bidang Kesehatan (JKN) diselenggarakan secara single payer (Sentralistik) seperti Implementasi saat ini, hasil penelusuran tim juga memperlihatkan dukungan Ali Gufron kepada Bapel selama periode sebelum era JKN diimplementasikan dan kedua Evi Aviatin yang saat ini masih menjabat sebagai Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan terindikasi melakukan pelanggaran kode etik pada Investasi BPJS Ketenagakerjaan yang sedang diproses pemeriksaan Kejaksaan Agung karena pengajuan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) terkait dugaan investasi yang menyimpan.

Ditemui awak mediapatriot.co.id, Cary Greant Skm sebagai tokoh masyarakat yang aktif aktivis Sosial-Politik dan juga aktif di Organisasi profesi Kesehatan di Cafee Nusantara di Kemayoran, Selasa (19/1).
Sebagai aktivis Sosial-politik beliau menjabat sebagai Ketua Umum perkumpulan Laskar Nusantara, Penasehat Aliansi Warga Jakarta dan sebagai aktivis organisasi profesi Kesehatan beliau menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pengda IAKMI DKI Jakarta.

Dugaan Korupsi, Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan digeladah Kejaksaan agung Senin (18/1), sejumlah dokumen diamankan oleh penyidik, terkait dugaan tindak pidana Korupsi yang terjadi di perusahaan pelat merah tersebut tutur Cary Greant kepada awak mediapatriot.co.id dan berharap pak Jokowi tidak memilih kedua calon yang diragukan kredibilitas dan Integritasnya karena menyangkut posisi pelaksana tugas negara yang sangat penting dan strategis pungkasnya.

Awak mediapatriot.co id juga sudah mengkonfirmasi kepada Ketua Panitia Seleksi pak Suminto, pak Hasbullah Thabrany, pak Praktino, pak Moeldoko serta pak Sidharta. Tapi yang menanggapi hanya pak Hasbullah Thabrany Pansel sedangkan beliau berpesan yang berhak memberikan keterangan or Klarifikasi hanya Jubir Pansel sekaligus Ketua Pansel tapi sayangnya awak media sudah menghubungi bahkan mendatangi sekretariat DJSN diKementrian PMK untuk mewawancarai pak Suminto tidak menanggapi sama sekali. Sedangkan menanyakan by what’sapp pak Moeldoko dan pak Sidharta yang menanggapi hanya pak Sidharta bawah urusan kandidat ini bukan ranah beliau, sedangkan pak Moeldoko sama sekali tidak memberikan keterangan apapun.(Ine)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan