Menyelami Hidup Pejuang Pengelolaan Sampah Indonesia dalam Buku Bumi dalam Dekapan

(Foto 1. Buku Bumi Dalam Dekapan)

Bandung, Desember 2021 – Krisis persampahan Indonesia masih sangat bergantung pada inisiatif individu untuk penyelesaiannya. Dengan pengetahuan lingkungan yang lebih baik beberapa tahun terakhir, banyak individu Indonesia yang menggeser kebiasaan mereka demi Bumi, mulai dari menggunakan produk lebih ramah lingkungan, hingga memilah sampah anorganik dan mengompos sampah organik. Namun, beberapa individu mengambil langkah yang lebih besar untuk menyelesaikan isu persampahan di kota mereka. Perjuangan mereka disorot secara tajam dalam buku Bumi dalam Dekapan.

Diluncurkan secara kolaboratif oleh program EcoRanger dari Greeneration Foundation bersama PT. Bank Mizuho Indonesia, Bumi dalam Dekapan memuat kisah 13 pejuang persampahan lokal di Indonesia. Alur kisah kehidupan para pejuang persampahan ini dimulai dari berbagai titik yang berbeda, menunjukkan bagaimana kepedulian lingkungan dapat dimulai dari usia dan kondisi mana saja. Mulai dari kisah perubahan hidup nelayan yang tadinya bekerja dengan mengebom lautan hingga membangun konservasi bakau, guru mengaji yang memperjuangkan membersihkan pulaunya yang dipenuhi sampah, mantan pengangguran yang mendapat penghidupan dari mengolah sampah menjadi produk bernilai jual, hingga penerima penghargaan Kalpataru yang mengangkat eceng gondok pencemar Sungai Citarum untuk dijadikan kerajinan tangan.

Dalam 58 halaman, buku diterbitkan oleh Haura Publishing. Buku ini ditulis oleh 5 penulis terpilih yaitu Ramadhan Destya Tamtama Saputera, Melyana Aryuni, Luluh Pramudaningtyas, Melynda Dwi Puspita, dan Afiya Nadifah Syarief.

Bumi dalam Dekapan dirilis dalam acara bedah buku yang diselenggarakan melalui fitur Live Instagram EcoRanger pada Kamis, 23 Desember 2021. Rilis buku dilakukan bersama perwakilan Ramadhan Destya Tamtama Saputera selaku penulis, Aqilah Nur Khaerani Latif selaku editor, dan bintang tamu Lusia Febriani Arumningtyas selaku jurnalis Mongabay Indonesia. Diskusi dengan tiga narasumber ini menghadirkan berbagai perspektif unik tentang buku ini, masalah sampah, bahkan penulisan.

Kisah-kisah aktor lokal menghadapi problematika itu bisa jadi tidak pernah terungkap ke permukaan. Lewat penulisan buku ini, Aqilah sangat mengapresiasi para penulis yang memberanikan diri untuk menuliskan kisah tokoh pengelolaan sampah. Menurut Aqilah, Langkah yang dilakukan penulis juga penting sebagai kontribusi mereka atasi masalah sampah, “Banyak orang yang berpikir dua kali untuk menulis, tapi disini para penulis berani untuk menulis dan mengirimkan hasil tulisannya tentang pengelolaan sampah.”

Buku Bumi dalam Dekapan terbit dengan nomor ISBN 9786233206693 dan dapat diakses di www.ecoranger.id. (red Irwan)