Ngopi Bareng Wawasan Kebangsaan: Masih Ada Harapan Memupuk Nilai Persatuan dan Kesatuan ditengah Kemajemukan Bangsa

Lebak, MPI
Kemajemukan Bangsa Indonesia menjadi salah satu ciri khas bangsa dan juga kekuatan bangsa dalam membentuk pondasi dasar keutuhan NKRI. Seluruh atribut bangsa harus saling bahu-membahu menciptakan keutuhan bangsa dalam pluralisme.

Oleh karena itu, Wawasan Kebangsaan harus terus di pupuk di kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal inilah yang menjadi dasar diselenggarakannya acara kebangsaan dalam bentuk dialog, pada hari Jumat (11/3) bertempat di Pondok Pesantren Nurul Falah Pasirmalang, Cibadak, Lebak, Provinsi Banten. Kegiatan ini mengusung tema Ngopi Bareng, Wawasan Kebangsaan.

Acara diselenggarakan kerjasama Pondok Pesantren Nurul Falah Pasirmalang dengan Ormas Patriot Garuda Nusantara atau PGN. Hadir sebagai pembicara antara lain, Gus Ulil Albab (Ketua Kajian Aswaja PWNU Jawa Tengah), KH. Amin Budi Hardjono (Pimpinan Ponpes Al-Islah Jawa Tengah), Agus Susanto (Ketua Umum Badan Musyawarah Antar Gereja/BAMAG LKK Indonesia).

Acara dimulai dengan makan siang bersama yang sudah disuguhkan oleh panitia, yaitu Pondok Pesantren Nurul Falah Pasirmalang. Setelah itu rombongan diajak untuk memasuki aula tempat penyelenggaraan acara dialog wawasan kebangsaan.

Sebagai acara pembukaan, disuguhkan kesenian dari pencak silat dan tarian khas kebudayaan Banten. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan doanl pembuka dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Kata sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Yayasan Ponpes Nurul Falah Pasirmalang, KH. Ahmad Rafiudin, S. Ag. Setelah kata sambutan, acara dilanjutkan dengan pemberian Penghargaan kepada para tamu yang hadir, antara lain, perwakilan dari Polri, Kadensus 88 AT Irjen Pol. Marthinus Hukom, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI Irjen Pol Ibnu Suhendra, Gus Nuril, Ketum Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) LKK Indonesia Pdt. Agus Susanto dan Pdt. Roland.

Gus Ulil Albab membuka dialog Wawasan Kebangsaan. “Nasionalisme dalam paham agama Islam merupakan cinta tanah, dan harus dijaga nasionalisme Kebangsaan, ” kutipan opening spech dari moderator.

KH. Amin Budi Hardjono memberikan kajian, dimulai dengan mengajak para pemusik mengalunkan musik islami sambil memberikan tausiyah singkat mengenai Kebangsaan dan pluralisme di Indonesia.

Agus Susanto dalam paparannya menjelaskan bagaimana keberagaman kehidupan beragama dan kebudayaan bisa menjadi kekuatan ketika ada kesatuan. Bahkan Agus Susanto menjelaskan mengenai kerukunan dan kehidupan beragama di negara-negara dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Pdt Djajang Buntoro, Mth selaku Ketua I Pengurus Pusat Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Lembaga Keagamaan Kristen (LKK) Indonesia menyatakan, menjaga kerukunan dan toleransi di tengah bangsa bukan hanya tugas pemerintah yang dalam hal ini TNI dan Polri. “Tapi juga tugas kita, selaku tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersama memupuk persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat,” tegasnya.

Djajang juga menilai kegiatan seperti ini memberikan manfaat yang besar untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan berbangsa. “Selain itu, acara ini juga merupakan proses persaudaraan sejati bagi seluruh bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal ika,” pungkasnya. (Mul)


Klik Logo Diatas
Streaming 100.3FM Radio Elgangga

Siapakah Calon Walikota Bekasi 2024? Polling Diselenggarakan Oleh mediapatriot.co.id

View Results

Loading ... Loading ...


Baca Juga Berita Terbaru Hari Ini Seputar Politik, Pendidikan, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya, Pertahanan, Keamanan, Luar Negeri dan Dalam Negeri



Promosi Produk Harga Murah dengan Diskon Besar Hanya di Media kami Hubungi Bagian Promosi & Iklan mediapatriot.co.id KLIK DISINI


Posting Terkait

Jangan Lewatkan