APH diminta turun tangan
Ratusan Juta Dana BOS di Sumedang, diduga Menguap

Sumedang, Media Patriot- Upaya Pemerintah mengantisipasi adanya kebocoran Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah jelas dan tegas. Kementerian Pendidikan kebudayaan riset dan teknologi telah mengatur petunjuk teknis penggunanaan dana BOS disetiap satuan pendidikan, melalui Permendikbudristek nomor 2 tahun 2022.

Dalam pelaksanaannya dana BOS menjadi kewenangan Pemerintah Daerah melalui masing-masing satuan pendidikan di daerah. Untuk Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, kucuran dana bantuan untuk operasional siswa ini diperkirankan tak kurang dari puluhan milyar tiap tahunnya.

Namun, mirisnya dana BOS ini diduga kerap terjadi kebocoran yang dilakukan secara rapi dan terorganisir. Salah satu bukti yang menguatkan kebocoran dimaksud terjadi pada tahun anggaran 2022. Sebut saja terjadinya kejanggalan pengadaan alat pemadam kebakaran 3 Kg untuk SD dan SMP.

Dalam hal ini, alat pemadam kebakaran tersebut di atas berdasarkan hasil investigasi tim redaksi, harga pasarannya ada pada kisaran Rp. 300.000-an lebih. Namun, anehnya pihak sekolah harus membeli barang tersebut dengan harga Rp. 650.000, atau dua kali lipat dari harga pasar.

Secara hitung-hitungan, jumlah Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Sumedang berjumlah kurang lebih 600-an sekolah, sementara jumlah satuan pendidikan SMP ada di angka 160-an. Bila mengacu pada data ini, sudah jelas berapa nilai dana BOS yang digondol Oknum-oknum yang terlibat dalam pengadaan barang tersebut.

Dari beberapa keterangan Kepala Sekolah yang berhasil ditemui awak media, rata-rata mereka mengaku terpaksa membeli alat tersebut. Lantaran, menurut informasi telah mendapat restu dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.

“Jika boleh jujur, pengadaan alat pemadam kebakaran ini tidak ada urgensinya, apalagi dengan harga lebih tinggi dari pasaran. Hal ini saya ketahui setelah mencari tahu di mesin pencarian, harga tabung Pemadam 3 kg hanya 300 ribuan atau jauh lebih rendah dari nilai Rp. 650.000,-. Saat ini, barang tersebut hanya menjadi pajangan saja” ungkap salah seorang kepala sekolah yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Lucunya, saat permasalahan ini dikonfirmasi langsung ke Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, H. Agus Wahidin, S.Pd., M.Si, yang bersangkutan sama sekali tidak tahu menahu dengan adanya kegiatan pengadaan alat pemadam tersebut. Bahkan, orang nomor satu di institusi tersebut mempersilahkan awak media untuk mengusutnya.

“Secara pribadi saya tidak tahu, dan tidak pernah ada pihak yang datang untuk mengkomunikasikan terkait program ini. Padahal, saya selaku kepala dinas harusnya mengetahui adanya program ini. Siilahkan rekan media telusuri siapa yang bermain, buka seterang-terangnya apalagi nama saya dicatut dan dikatakan menyetujuinya” tegas Agus.

Berdasar Keterangan Kadis, tim redaksi coba kroscek ke lapangan. Hasilnya cukup mengagetkan. Berdasarkan temuan dilapangan, ternyata benar nama Kadisdik Sumedang hanya dicatut untuk meloloskan penjualan alat ini supaya diterima oleh Sekolah.

Masih berdasarkan hasil penelusuran, diduga kuat bahwa program pengadaan alat pemadam kebakaran ini melibatkan Ketua Forum K3S Kabupaten yang bekerja sama dengan salah seorang Pengusaha berinisial V.

Sayang, saat beberapa kali dimintai keterangannya, Ketua K3S Kabupaten Sumedang, Dede Yasin, masih bungkam.

Menanggapi permasalahan pengadaan tersebut Ketua LSM GENERASI Wem Askin angkat bicara, dirinya mengaku sangat prihatin dan sudah seharusnya Aparat Penegak Hukum secepatnya turun tangan, karena sudah jelas kejadian ini merupakan tindakan Korup oknum-oknum yang terlibat didalamnya. “Dan yang membuat saya heran mereka sampai berani mengorbankan nama baik Kadis, hanya untuk keuntungan dan kepentingan pribadi” pungkasnya. (Tim Red)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan