Tegal, MPI.co.id
Masalah kebutuhan pupuk bagi petani Tegal adalah masalah yang paling penting.
Namun demikian tidak semua petani mudah memperoleh pupuk.
Seperti yang disampaikan tokoh tani dukuh Margajaya Desa Tonggara kec. Kedungbanteng Kab. Tegal.
Kepada media ia katakan saat ini petani jagung di daerahnya tengah kesulitan memperoleh pupuk.
“Bagi petani bermodal besar untuk kebutuhan pupuk bisa diperoleh dengan membeli pupuk bersubsidi atau pupuk non subsidi.
Tapi bagi petani sekelas saya meskipun punya “Kartu Tani”. Kalau pas butuh pupuk tak ada uang ya gelagapan. “ujarnya sedih.
Pernah suatu waktu Basir membeli pupuk ke Koordinator pupuk bersubsidi di Kedungbanteng.
Meskipun saya punya kartu Tani yang dikeluarkan pihak Perhutani. Saya tidak serta merta dapat bagian pupuk.
Hal ini karena pupuk belum ada kiriman dan pendistribusiannya tidak tepat waktu.”ujar Basir yang mengaku punya lahan 2 ha tanaman jagung di Margajaya.
Lebih lanjut Abdul Basir menegaskan bahwa untuk saat ini ia membutuhkan pupul sebsnyak 5 kwintal.
Tapi karena kami tidak punya koperasi dan kekurangan modal. Tanaman sementara bertahan dulu. Kadang saya pinjam pupuk ke sesama petani satu karung.
Nanti kalau kondisi permodalan stabil kita kembalikan. Berbeda dengan petani jagung asal desa Kedungbanteng. sebut aja pak Warno.
Ia termasuk petani tangguh. Dalam mengatasi masalah pupuk.
Warno tidak bergantung pada koordinator pupuk di daerahnya. Kalau sudah mepet tanaman untuk dipupuk dan kami petani kesulitan pupuk ya kita cari.
“saya biasa dapat pupuk non subsidi di Brebes. Saya beli 4 kantong saya bawa pakai 0motor.
Meskipun harganya dua kali lipat bagi saya tidak masalah. “kalau waktunya mupuk ya harus dipupuk. Pupuk urea dan NPK itu penting bagi petani jagung, “tegasnya. (Nurdibyo).