Lokalatih Aspirasi Akademik Guru Bimbingan dan Konseling di Kecamatan Tenjolaya

Dr. Tjut Rifameutia, MA, Psikolog,

Dosen dan Peneliti dari Fakultas Psikologi UI

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Kabupaten Bogor, Desember 2022. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah agar sumberdaya manusia Indonesia berkualitas, diantaranya yang sangat signifikan adalah dalam pendidikan. Pemerintah telah mengusahakan pendidikan dasar gratis, membangun fasilitas sekolah dan meningkatan jaringan infrastruktur.  Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah melakukan usaha antara lain memperbaiki kurikulum nasional, mengusahakan buku paket dan bantuan operasional sekolah, mengadakan program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dan juga program peningkatan mutu guru. Kegiatan kegiatan menarik lainnya agar anak-anak dan remaja Indonesia bersemangat untuk mengikuti pendidikan setinggi tingginya pun terus diusahakan. Berbagai konten media sosial yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi diusahakan menarik dan dapat mendorong semangat anak dan remaja untuk melanjutkan pendidikan. Nyatanya, masih saja ada siswa siswa yang tidak berhasrat untuk melanjutkan pendidikan ke pendidikan tinggi, bahkan masih banyak yang tidak menyelesaikan pendidikan menengah.  Salah satu wilayah di Jawa Barat yang menghadapi fenomena tersebut adalah Kecamatan Tenjolaya,  Penelitian Devi, Rosyadin dan Santoso (2018) di salah satu desa di Kecamatan Tenjolaya menunjukkan bahwa  minat terhadap pendidikan masyarakat Tenjolaya masih rendah. Sebagian besar  pemuda di Tenjolaya bersekolah sampai SMP.  Mereka putus sekolah dan bekerja.

Keadaan memprihatinkan di Tenjolaya yang merupakan salah satu desa binaan Universitas Indonesia (UI) tersebut menggerakkan Tim dari Laboratorium Learning, Education and School Wellbeing Fakultas Psikologi UI untuk memikirkan usaha agar siswa Tenjolaya dapat termotivasi untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Setelah berdiskusi dengan Bapak Ade Pijarsyah, S.Pd., M.M., Kepala Seksi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Tenjolaya yang telah lama berkecimpung di dunia pendidikan, Tim pengabdi yang terdiri dari Tjut Rifameutia, Wuri Prasetyawati, Tejarukmi Mutiara, Diany Syahranti, Amaria Cahyani Kesuma semakin pasti bahwa memang perlu dilakukan intervensi berupa Lokalatih Pengembangan Aspirasi Akademik kepada para Guru Bimbingan dam Konseling di tingkat Sekolah Menengah Pertama sebagaimana rencana tim.

Camat Tenjolaya, Bapak Farid Ma’ruf, S.H., M.Hum. memberikan sambutannya dalam Lokalatih guru

Guru diharapkan menjadi agen perubahan di sekolah. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) salah satu tugasnya adalah memberikan bimbingan karir. Guru BK dipilih karena merupakan unsur strategis dalam penyemaian nilai nilai kepada peserta didik, dalam hal ini nilai yang akan disemai adalah nilai pentingnya memiliki aspirasi akademik.  Keinginan untuk merubah kondisi dan mencapai sesuatu yang lebih tinggi di waktu yang akan datang disebut juga dengan aspirasi (Hurlock, 1992). Guru BK bertugas untuk mengetahui dan memahami perilaku, serta memberikan konseling kepada siswa sehingga bisa membantu siswa dalam mengatasi permasalahan. Melalui Guru BK, siswa diharapkan lambat laun dapat berubah mindset mereka mengenai masa depan dan bagaimana siswa menjalani pendidikannya di sekolah. Hal lain yang menjadi alasan guru yang disasar dalam intervensi ini adalah dengan memberdayakan peran guru, tidak hanya berdampak kepada satu atau dua angkatan siswa saja, tetapi juga kepada beberapa generasi.  Guru BK memang bertugas menginspirasi dan memotivasi para siswa untuk berkeinginan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Kegiatan Lokalatih Pengembangan Aspirasi Akademik yang diikuti oleh 30 Guru BK dari sebelas SMP dan tiga SMA dilaksanakan di Kantor Kecamatan Tenjolaya. Camat Tenjolaya, Bapak Farid Ma’ruf, S.H., M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan gembira dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat dari UI dan berharap para siswa Tenjolaya semakin bersemangat melanjutkan pendidikan dengan adanya penambahan wawasan dan keterampilan para guru, disamping itu juga berharap agar performa siswa dan tenaga pendidik semakin meningkat. 

Peserta Lokalatih menyampaikan hasil diskusi kelompok

Para peserta lokalatih sangat antusias berpartisipasi dalam kegiatan interaktif yang diawali dengan perkenalan, diskusi materi aspirasi akademik yang menitikberatkan mengapa aspirasi akademik yang memadai penting dimiliki oleh siswa dan hal hal apa yang dapat meningkatkan aspirasi akademik, kemudian dilanjutkan dengan materi konsep diri dan penetapan tujuan beserta latihan dalam menetapkan tujuan. Para guru juga diberikan tips cara mencari informasi mengenai pendidikan dan persiapan melanjutkan pendidikan.  Keterampilan guru yang diperoleh dari Lokalatih ini diharapkan dapat dipraktikkan nantinya kepada para siswa, khususnya saat siswa menyusun rencana menuju cita-cita mereka, setelah tentunya siswa paham pentingnya memiliki aspirasi akademik yang tinggi. 

Hasil post test para peserta menunjukkan peningkatan yang sangat baik.  Dari hasil evaluasi kegiatan, semua peserta menyatakan bahwa Lokalatih mereka rasakan  bermanfaat, membantu pembekalan Guru BK dalam menjalankan tugasnya. Para peserta berharap agar kegiatan pengabdian masyarakat bisa berkelanjutan disertai dengan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan dan kemajuan Guru BK, Sekolah dan Siswa.

Referensi:

Devi, A., Rosyadin, I., & Santoso, A. (2018). Pemberdayaan masyarakat Tapos 1 melalui pendidikan non formal. Abdi Dosen: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2).  DOI: https://doi.org/10.32832/abdidos.v2i2.168

Hurlock, E. B. (1992). Developmental psychology: A life-span aproach / Elizabeth B. Hurlock (5th ed.). New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing.

(red Irwan)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan