Sinergitas Wenny Haryanto dengan Karang Taruna Kota Bekasi, Gus Huda: Program Kemitraan Komisi IX DPR RI Bisa Terserap Maksimal

Kota Bekasi, MPN
Ketua Kadin Indonesia Kota Huda Sulistio menanggapi positif kehadiran para pengurus Karang Taruna di Kota Bekasi dalam kegiatan sosialisasi keamanan obat dan makanan yang digelar beberapa waktu lalu. Sosialisasi yang dilaksanakan di Bekasi Junction, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, ini digelar anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Tentu saja saya menanggapi positif kegiatan sosialisasi tersebut. Sebagai anggota DPR, Bu Wenny Haryanto memiliki kewajiban menjalankan tugas pokoknya, dekat dengan konstituennya yang ada di Daerah Pemilihan Kota Depok dan Kota Bekasi, termasuk jajaran Karang Taruna yang ada di Kota Bekasi. Makanya wajar saja jika Bu Wenny mengundang pengurus Karang Taruna dalam sosialisasi tersebut,” papar Huda Suliatio saat diajak berbincang belum lama ini.

Menurut Huda Sulistio, banyak manfaat yang bisa diserap dalam sosialisasi itu, termasuk wawasan dan pengetahuan tentang cara memilih obat dan makanan yang layak dan berkualitas. “Karena tidak semua orang mengetahui bagaimana cara memilih obat dan makanan yang aman dan menyehatkan untuk tubuh kita dan sudah mendapat rekomendasi BPOM, nah wawasan ini penting untuk diketahui masyarakat,” tegas lelaki yang akrab disapa Gus Huda ini.

Huda menilai peluang untuk pengurus Karang Taruna semakin terbuka lebar dalam melakukan kegiatan positif yang bersifat membangun di lingkungannya masing-masing semakin terbuka lebar dengan menyerap program kemitraan Komisi IX DPR RI bersama para mitra kerja yang meliputi Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), BPOM, BPJS, dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). “Banyak program yang bisa diserap Karang Taruna, bukan hanya dari BPOM tapi juga program seluruh mitra kerja Komisi IX DPR RI,” ujarnya.

“Misalnya ada program Padat Kerja dan Balai Latihan Kerja di Pondok Pesantren, serta ada juga program Tenaga Kerja Mandiri yang bisa diserap pengurus Karang Taruna. Nah jika program-program ini bisa diserap, artinya tidak mubazir, dan sasaran manfaatnya juga bisa maksimal untuk masyarakat,” papar Gus Huda menambahkan. (Mul)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan