Terobosan Baru Sektor 21 Sub 09, Atasi Kotoran Hewan Dengan Budidaya Cacing.

Kab Bandung, MPN.

Penanganan kotoran hewan (Kohe) yang dimiliki oleh masyarakat harus segera dicarikan solusi agar ekonomi kerakyatan tetap berjalan juga lingkungan hidup tetap terjaga, peternak jangan sampai menimbulkan masalah kedepannya.

Penanggulangan limbah ternak, merupakan salah satu dari rencana aksi Citarum harum, kita semua harus mencari solusi agar sungai Citarum tetap terjaga.

Hal itu dikatakan Dansektor 21 Kolonel Inf Bayu Wahyu Murwanto saat menemui peternak sapi perah di RW 06 Kampung Caringin Desa Mekarmaju Kecamatan Pasir Jambu, Selasa (23/05).

Kedatangan Dansektor 21 untuk meninjau langsung proses penanganan limbah Kohe dengan menggunakan media cacing hasil dari binaan satgas Citarum sub 09.

” Saya memberikan apresiasi atas kerjasama para peternak dengan satgas Citarum, keberhasilan penanganan Kohe dengan media cacing di tempat ini akan menjadi rujukan bagi sub lainnya di sektor 21 yang mempunyai kawasan peternakan,” ujar Kolonel Inf Bayu WM.

Kita butuh terobosan dalam mengolah Kohe tambah Dansektor, tidak semudah membalikan telapak tangan, tapi dengan ketekunan akan berhasil, setiap kendala harus diatasi bersama.

” Dengan membuat bak bak penampungan kohe yang sudah mengering ditampung, selanjutnya dimasukan bibit cacing, setiap hari diberi makan Kohe yang dicampur dengan air, selain memberikan solusi penanganan limbah ternak, cacing nya juga bisa dijual dengan harga 10 ribu perkilo, dan kotoran cacing bisa digunakan sebagai pupuk,” terang Dansektor 21.

Ada beberapa jenis cacing yang bisa dibudidayakan diantaranya Tiger, ANC dan Lubricus, ketiga jenis cacing ini laku dipasaran dengan harga yang menggiurkan.

Ditempat yang sama, Kades Mekarmaju Usep Bunyamin menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah membereskan permasalahan Kohe, adapun budidaya cacing dan Kascing adalah bonus dari penanggulangan.

” Saya sangat berterimakasih kepada Dansektor 21 melalui Sub 09 yang sudah membina dan mengarahkan warga kami untuk bersama sama menanggulangi Kohe yang sudah lama menjadi persoalan,” ujar Kades Mekarmaju.

Dengan adanya solusi melakukan budidaya cacing, maka satu persatu persoalan Kohe bisa diatasi,” seiring dengan waktu, Kohe kita urai menggunakan cacing, mudah mudahan kedepannya tidak ada peternak yang membuang Kohe langsung ke sungai”.

” Saya sudah siapkan lahan seluas 700 meter yang nanti akan digunakan sebagai tempat pembudidayaan cacing, apa yang kita lakukan sekarang ini salah satunya sebagai pengendalian lingkungan hidup,” imbuh Usep Bunyamin.

Rie.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan