Morowali Utara, Mediapatriot.co.id – Pembangunan gedung VIP RSUD Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, kembali dikerjakan, setelah sebelumnya mengalami putus kontrak.
Pelaksanaan dimulai pekan kemarin, Bupati Morut, Delis Julkarson Hehi langsung turun meninjau progres pekerjaan kontruksi tersebut, Jumat (20/10/2023).
Turut mendampingi Bupati, Kacabjari Kolonodale, Andreas Atmaji, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Delfia Parenta dan Direktur RSUD Kolonodale, dr. Sherly Pede.
Ditemui usai peninjauan, Bupati Morut, Delis Julkarson Hehi mengatakan, kita mau melihat sejauh mana pembangunan fasilitas VIP ini, karena kita berharap bangunan ini bisa selesai dengan baik dan dimanfaatkan masyarakat.
“Ini berkaitan dengan pasien yang semakin hari semakin meningkat, sementara kapasitas ruang rawat kita terbatas, bahkan dirata-ratakan sampai 10 ribu per tahun pertumbuhan penduduk di Morut,” ujarnya.
Hal itu tentu pula berdampak pada peningkatan pasien, untuk itu kita harus mempersiapkan diri dalam meningkatkan daya tampung atau ruang rawat di RS Kolonodale.
Kita berharap proyek ini bisa selesai tepat waktu dan secara tehnis kita percayakan ke teman-teman seperti PPK dan didampingi langsung Kacabjari Kolonodale sehingga berjalan sesuai dengan aturan.
“Jadi, terkait putus kontrak kemarin itu adalah mekanisme normal dalam sebuah pekerjaan, artinya jika pekerjaan tidak selesai sampai batas waktu yang ditentukan maka pilihannya putus kontrak,” jelasnya.
“Bagi kita itu adalah hal yang biasa, namun yang terpenting bagi kami bagaimana pekerjaan ini bisa diselesaikan dan bermanfaat bagi masyarakat Morut nantinya,” tutupnya.
Sementara itu, PPK proyek VIP RSUD Kolonodale, Delfia Parenta mengungkapkan jika bangunan VIP RS yang dibangun ini berjumlah tiga lantai.
Menurutnya, pekerjaan dimulai dengan pemasangan tiang rangka baja yang saat ini sudah dikerjakan lalu pengocoran lantai dua dan tiga kemudian pemasangan lainnya seperti railing dan lain-lain.
“Material item pekerjaan itu sudah siap, dan progres pekerjaan akhir bulan depan kita target 45 persen,” sambungnya lagi.
Ditambahkannya, jika proyek tersebut menelan dana PEN sebesar Rp. 36 Miliar, sementara kontraktor pelaksananya PT. Millenium Persada dan kontrak akan berakhir sampai Februari 2024.
(Ardian Waeo)