FAKSI : SEBAIKNYA PANWASLIH DIBUBARKAN SAJA !

ACEH TIMUR, MPI – Kordinator front anti kejahatan sosial (FAKSI) aceh, Lai Ronny H. Kembali melontarkan kritik tajam soal kinerja panwaslih di aceh, khususnya di aceh timur.

Yang dinilai tidak becus mengantisipasi terjadinya, dugaan praktek kotor politik uang serangan fajar dari tahun ke tahun. Nyatanya, tidak ada hal berarti. Yang dilakukan pihak panwaslih, untuk menciptakan pemilu yang adil dan bersih secara nyata.

Aktivis “HAM” itu, bahkan berpendapat agar sebaiknya panwaslih dihapuskan atau dibubarkan saja. Karena dinilai tidak efektif dan keberadaannya hanya menghambur-hamburkan uang negara, selanjutnya. Fungsi pengawasan pemilu, mungkin bisa dilakukan oleh unsur independen lainnya yang ang lebih bertanggung jawab.

“Kami menilai keberadaan panwaslih tidak efektif untuk menciptakan pemilu damai, bersih dan berkeadilan. Buktinya, terkesan terjadi pembiaran terhadap praktek kotor politik uang di aceh timur, pada pileg 2024 ini. Tanpa ada upaya pencegahan apa pun yang efektif dari panwaslih ini, sedangkan anggaran untuk mereka lumayan besar. Bahkan nama mereka panitia pengawas, tapi hanya menganga saja”. Kata, Lai ronny kamis 1 febuari 2024.

Pernyataan aktivis cadas itu, bukan tak beralasan. Hal itu, disebabkan makin maraknya isu terjadinya politik uang di tengah masyarakat aceh timur. Yang dinilai sangat meresahkan, diduga akibat lemahnya pengawasan dan tindakan dari pihak panwaslih aceh timur dan pihak terkait lainnya. Yang seolah tidak memiliki rasa tanggung jawab, moral apa pun terkait persoalan itu.

“Praktek kotor politik uang ini, kesannya sudah dianggap biasa dan dibiarkan begitu saja terjadi. Bahkan diduga makin parah dengan adanya upaya pengumpulan KTP masyarakat dari pihak-pihak tertentu, diduga untuk dilakukan serangan fajar. Inikan sudah parah kerusakan moral yang terjadi di tengah masyarakat, tapi kesannya panwas membiarkannya. Seperti tak ada kejadian apa-apa, bahkan seolah dibebaskan”, cetusnya lai ronny.

https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?gdpr=0&client=ca-pub-4814510148089360&output=html&h=320&adk=3377416758&adf=4032961773&pi=t.aa~a.1567352102~i.5~rp.4&daaos=1708961296910&w=384&lmt=1709040067&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=3250258871&ad_type=text_image&format=384×320&url=https%3A%2F%2Fdetikkasus.com%2Ffaksi-sebaiknya-panwaslih-dibubarkan-saja%2F&fwr=1&pra=3&rh=295&rw=354&rpe=1&resp_fmts=3&sfro=1&wgl=1&fa=27&dt=1709040066016&bpp=13&bdt=3431&idt=13&shv=r20240221&mjsv=m202402220101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D858f583a8eed34b3-220baa4457e200bf%3AT%3D1689257939%3ART%3D1709039985%3AS%3DALNI_MZJ_WoNA9Y7H6cPXnOb-6XTfxGPRw&gpic=UID%3D00000c20858adcef%3AT%3D1689257939%3ART%3D1709039985%3AS%3DALNI_MYp0mxMTOcDGDDi49PvuZk1eFJqeg&eo_id_str=ID%3Df58533a48a7c5781%3AT%3D1706665627%3ART%3D1708952701%3AS%3DAA-Afja56DAUeol7hajLQm6Q48CJ&prev_fmts=0x0%2C384x730%2C384x320%2C384x320%2C384x320%2C384x320&nras=7&correlator=3819881763858&frm=20&pv=1&ga_vid=1297405388.1689257938&ga_sid=1709040065&ga_hid=599737200&ga_fc=1&ga_cid=411577625.1708499872&u_tz=420&u_his=2&u_h=854&u_w=385&u_ah=854&u_aw=385&u_cd=24&u_sd=1.875&dmc=2&adx=0&ady=3192&biw=384&bih=678&scr_x=0&scr_y=0&eid=44759876%2C44759927%2C44759837%2C95325067%2C31081355%2C95322329%2C95324154%2C95324160&oid=2&pvsid=964565418560622&tmod=1289571857&uas=3&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fdetikkasus.com%2F&fc=1408&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C385%2C0%2C384%2C678%2C384%2C678&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=128&bc=31&bz=1&psd=W251bGwsbnVsbCxudWxsLDNd&ifi=7&uci=a!7&btvi=5&fsb=1&dtd=1583

“Jadi omong kosong, itu slogan-slogan pemilu damai pemilu bersih. Yang spanduk dan kegiatan-kegiatannya dibuat dengan menghambur-hamburkan uang negara, bahkan kegiatan di hotel megah. Tapi nol besar hasilnya, tak ada tindakan apa pun di lapangan untuk mengantisipasi dan menindak itu semua. Jadi panwaslih ini pun patut dicurigai, melakukan pembiaran politik uang”. Cetusnya, kembali Lai ronny.

Dia mendesak, agar panwaslih aceh timur. Sampai ke tingkat terbawahnya diaudit dan diusut tuntas, agar lebih transparan dan penggunaan anggarannya benar-benar berbasis kinerja dan semuanya dapat di pertanggung jawabkan.

“Kami mendesak pihak, terkait dan penegak hukum. Mengaudit dan mengusut panwas ini sampai ke akar-akarnya, apa kerja mereka sebenarnya. Dan apakah sudah sesuai secara administratif dan penggunaan anggaran di dalamnya, kenapa seolah seperti tidak ada panwaslih. Buktinya gelagat terjadinya politik uang oleh para kontestan, semakin merebak seolah tanpa pencegahan dan tindakan tegas dari mereka. Tidak ada sosialisasi dan kampanye, anti politik uang yang memadai. Pada hal itu, sangat penting untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Ada apa dengan mereka ini, patut diselidiki”. Ungkap, Lai ronny itu.

Pada hal, ungkapnya serangan fajar atau politik uang itu jelas-jelas melanggar hukum dan sangat melanggar norma agama. Terlebih aceh sebagai negeri syariat yang digembar-gemborkan, penuh kemuliaan dan martabat di luar sana.

“Anehnya, pada hal jelas praktek kotor serangan fajar itu. Politik uang jelas melanggar hukum dan secara agama para ulama aceh pun sudah mengatakannya itu haram, tapi terkesan makin merebak dan merajalela saja. Bahkan pake modus kumpulkan KTP lagi, untuk bagi-bagi uang haram?.

Pada hal ini negeri syariat, apa syariatnya sekarang sudah tinggal topeng belaka?. Sedangkan memakan yang haram sudah dilakukan secara terang-terangan?, lalu hanya tersisa pencitraan saja ke negeri luar. Sedangkan para pemimpinnya dipilih dengan cara-cara kotor dan haram?, anehnya lagi. Panwaslih ini, malah melempem aja menyaksikan kerusakan parah ini terus terjadi”. Cetusnya, putera idi rayeuk itu.

Lai ronny, mengungkapkan pihaknya. Akan fokus, mengungkap apa yang terjadi di tubuh penyelenggara pemilu hingga nantinya pemilu berakhir.

“Kami akan ungkap nanti semuanya, bahkan setelah pemilu. Jika ada temuan atau kejanggalan dan keanehan di tubuh para penyelenggara pemilu ini, apa pun itu dan siapa pun dia kami tidak peduli. Jika dirasa nantinya ada yang janggal bahkan tidak berkeadilan, kami akan bongkar habis seperti kasus-kasus lainnya selama ini”. Pungkasnya, alumni universitas eka.sakti itu menutup keterangannya.

(Pasukan Ghoib Kaperwil Aceh/Team)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan