Rukun Puasa Ramadan yang Harus Diketahui

Sudah menjadi kewajiban bagi setiap Muslimin dan Muslimah untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Bahkan, kewajiban puasa di bulan ramadhan sudah tertuang dalam QS Al Baqarah ayat 183. Kendati demikian, agama Islam memberikan kelonggaran bagi golongan tertentu untuk tidak mewajibkan ibadah puasa ramadhan.

Golongan-golongan yang dimaksud diantaranya adalah wanita hamil dan menyusui, orang lanjut usia, orang yang sakit parah, orang dengan gangguan jiwa, dan orang yang sedang dalam perjalanan jarak jauh.

Namun, orang-orang tersebut harus mengganti puasanya di luar bulan ramadhan atau membayar fidyah sesuai dengan puasa yang ditinggalkannya.

Lantas, bagaimana dengan rukun puasa ramadan? Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi, yuk kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.

3 Rukun Puasa Ramadhan

Beragama Islam
Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa kewajiban menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan itu hanya berlaku bagi yang beragama Islam.
Membaca Niat
Menurut pendapat dari kebanyakan ulama di seluruh dunia, menyebutkan bahwa bacaan niat bukanlah penentu dari sah atau tidaknya suatu ibadah, termasuk puasa ramadhan.
Jadi, ibadah puasamu masih tetap sah meskipun tidak membaca niat. Seandainya memang ingin melafalkan bacaan niat puasa ramadhan, berikut bacaannya dalam teks latin:
Bacaan Latin: Nawaitu shauma ghadin an’adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita’ala
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.
Menahan Hawa Nafsu
Dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan tak hanya sekedar menahan rasa haus dan lapar saja, melainkan juga harus menahan hawa nafsu.Hal yang Dapat Mengurangi Pahala Puasa
1. Berkata Dusta dan Berbohong
  Berkata dusta atau berbohong merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi pahala puasa Ramadhan.
  Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadist yang berbunyi: “Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari-Muslim)
2. Mencaci dan Berkata Kasar
  Selain perkataan dusta, mencaci dan berkata kasar juga bisa mengurangi pahala seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa.
  “Puasa itu bukanlah sekedar menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia. Jika ada seseorang yang mengolok-olok atau bertindak kasar pada dirinya, maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari)
3. Perbuatan Keji dan Mungkar
  Dalam QS Al Baqarah ayat 185, perbuatan keji dan mungkar bisa mengurangi pahala puasa bagi si pelakunya.
  “Puasa itu diwajibkan bagimu sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa.”
  Makna dari kandungan ayat tersebut menyebutkan bahwa seorang muslim yang melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka ia telah meninggalkan ketakwaannya sehingga dapat mengurangi pahala puasa.
4. Menggunjing
  Menggunjing atau meng-ghibah sangat dilarang dalam agama Islam, karena dapat menimbulkan dosa dan mengurangi pahala puasa.
  Rasulullah SAW bersabda: “Ada 5 perkara yang membatalkan pahala orang yang berpuasa, yaitu (1) berdusta, (2) berghibah, (3) mengadu domba, (4) bersumpah palsu, (5) memandang dengan syahwat,” (H.R. Dailami)
5. Tidak Menunaikan Sholat Wajib
  Orang yang berpuasa namun tidak menunaikan sholat lima waktu, maka ia hanya mendapatkan rasa haus dan lapar saja.
  Rasulullah SAW bersabda: “Tidak diterima puasa orang yang tidak mengerjakan shalat.” (HR. Ahmad)
  Nah, itulah beberapa hal yang dapat merusak dan mengurangi pahala puasa ramadhan.