Ngabuburit Bareng LPM Ciketingudik: MUI Ingatkan Warga Etika Berziarah

Kota Bekasi, MPN

Selama Bulan Suci Ramadhan, ada program talkshow yang digiatkan para pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Talkshow yang mengangkat tema Ngabuburit Bareng LPM Ciketingudik ini bertujuan untuk memperkenalkan seni budaya dan kearifan lokal yang dimiliki wilayah Ciketingudik.

Wajar saja jika tamu yang menjadi narasumber dalam Ngabuburit Bareng LPM Ciketingudik ini merupakan para sepuh, tokoh masyarakat, serta kalangan stakeholder yang memahami sejarah, kondisi wilayah atau seni budaya Ciketingudik. Salah satu tamu yang menjadi narasumber talkshow ini antara lain pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kelurahan Ciketingudik pada Minggu (25/3).

Terlihat hadir Ketua MUI Ciketingudik KH Wahyudin, Lc, MM bersama para pengurus MUI Ciketingudik. Sementara itu ada beberapa hal yang dibahas dalam talk show tersebut diantaranya terkait tawuran remaja dan ketentuan berziarah.

Saat memyampaikan pemaparannya, KH Wahyudin menjelaskan pihaknya sudah menggulirkan program pembinaan tilawah Quran untuk mengarahkan kegiatan positif dan bermanfaat bagi kalangan anak-anak atau remaja. “Tujuan program ini adalah untuk mengarahkan anak-anak atau remaja dalam kegiatan positif di bidang keagamaan, daripada cuma nongkrong atau keluyuran gak jelas nanti malah menimbulkan dampak negatif termasuk tawuran remaja yang sedang marak akhir-akhir ini,” tegasnya.

Wahyudin kemudian berharap para orangtua menganjurkan anak-anaknya agar aktif dalam kegiatan majelis taklim. “Peran keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan sang anak, perhatikan lingkungan pergaulan anak-anak kita agar terhindar dari pergaulan yang berdampak negatif terhadap masa depan anak-anak kita,” pesan Wahyudin.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris MUI Ciketingudik Ustadz Warto Abdurrahman menyampaikan pembahasan tentang tatacara dan etika berziarah ke makam. Menurutnya tradisi berziarah atau nyekar merupakan tradisi yang positif jika dilakukan sesuai ajaran agama Islam.

“Ziarah merupakan tradisi yang positif karena akan mengingatkan kita tentang kematian, tentang nasib kita jika ajal menjemput kelak. Tapi kita juga harus ingat tentang tatacara atau etika saat berziarah,” ungkap Warto.

“Misalnya, ketika kita mau masuk ke areal pemakaman, kita harus mengucap salam. Kita juga harus bisa menjaga etika kita saat di areal pemakaman, jangan melangkahi makam, jangan duduk di atas makam, dan tetap jaga kebersihan makam,” ulas Warto menambahkan.

Warto kemudian mempersilahkan masyarakat yang berziarah untuk memberikan doa kepada ahli kubur. “Silahkan jika mau berdoa untuk ahli kubur atau keluarga kita yang sudah meninggal agar mendapat ampunan atau keringanan siksa kubur, asal jangan berdoa minta kekayaan atau naik jabatan,” tegasnya mengakhiri pembahasan.

Sementara itu, Ketua LPM Ciketingudik Salim Samsudin menjelaskan kegiatan talkshow ini merupakan agenda yang digelar selama Bulan Suci Ramadhan. “Kami ingin memperkenalkan sejarah terbentuknya Ciketingudik, termasuk seni, budaya, kearifan lokal, sekaligus potensi yang dimiliki Ciketingudik melalui kegiatan talkshow Ngabuburit Bareng LPM Ciketingudik,” jelasnya.

Dalam talkshow ini, pihaknya mengundang sejumlah narasumber yang memiliki wawasan, pengetahuan dan pemahaman tentang wilayah Ciketingudik termasuk karakter masyarakatnya. “Seluruh tayangan talkshow ini bisa disaksikan seluruh kalangan masyarakat melalui channel youtube LPM Ciketingudik,” pungkasnya. (Mul)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan