SUBANG – Subang Innovation Challenge (SIC) 2025. Yang diselenggarakan 2 hari, mulai dari hari Rabu 11 Juni – Kamis12 Juni 2025. Yang bertempat Aula BP4D Kabupaten Subang.
Kegiatan tersebut sangat penting karena bisa dijadikan momentum bagi para inovator lintas sektor, agar melahirkan ide gagasan yang berguna nantinya bisa menjadi solusi nyata pembangunan daerah.
Ditengah tengah kegiatan penutupan Subang Innovation Challenge (SIC) 2025. Dihadiri Asda III, H. Dadang Kurnianudin, yang juga menjabat Ketua Korpri Subang, menyampaikan pesan kuat “Inovasi tidak boleh berhenti dengan tataran ide, harus menjadi kontribusi konkret dari birokrat, akademisi, serta bagi para pelaku usaha.
“Peluang ini seharusnya menjadi jalan pembuka bagi kita untuk membangun tata kelola yang benar-benar berdampak.
Sambung Dadang, berharap selaku Ketua Korpri, memiliki tanggung jawab untuk mendorong seluruh anggota agar tidak hanya bekerja dengan baik, tetapi juga mampu menyumbangkan ide-ide brilian bagi kemajuan daerah,” Tuturnya.
Dadang pun, menekankan pentingnya menghargai Orisinalitas gagasan, terutama yang lahir dari kalangan guru dan dosen, yang sehari-hari bergelut di dunia pendidikan, Jelasnya.
Karena dalam dunia pendidikan scara akademis, akan mampu melahirkan ide dan pemikiran, sementara dari para praktisi muncul persoalan nyata. Ketika keduanya bertemu, akan lahir solusi konkret yang bisa langsung diterapkan,” Ujarnya.
SIC 2025 merupakan bagian dari rangkaian Subang Innovation Festival 2025.
Ajang ini mengusung pendekatan kolaboratif pentahelix, yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.
Sebanyak 50 peserta mengikuti kegiatan ini setelah sebelumnya melalui proses penyaringan dari 100 pendaftar.
Para peserta kemudian dibagi menjadi 6 kelompok dengan tema berbeda, yang masing-masing merupakan tantangan atau challenge yang ada di Kabupaten Subang.
Ditempat yang sama,Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan BP4D Kabupaten Subang,” Eti Maryati, S.IP. Menyatakan bahwa kegiatan dilaksanakan dengan cara pendekatan ini yang telah dikemas, agar inovasi yang dihasilkan benar-benar berpusat pada pengguna (user-centric)
“SIC dimaksudkan untuk merancang inovasi yang user-centric, bukan sekadar produk. Inovasi harus berangkat dari kebutuhan pengguna, digunakan, serta dicintai oleh pengguna itu sendiri—baik masyarakat maupun pemerintah daerah,” jelas Eti Maryati.
Setelah melalui proses presentasi dan penilaian ketat, dewan juri menetapkan tiga inovasi terbaik yang berhak melanjutkan ke tahap inkubasi SIC 2025. Berikut daftar inovasi terpilih:1. RANGKUL Subang (Raihan Akses, Nurturing Generation, Kompetitif, dan Kualitas Unggul)
Subtema: SDM Kompetitif dan Berkualitas | Nilai: 8,25
2. DIKA (Digitalisasi Verifikasi Data Kependudukan)
Subtema: Tata Kelola Pemerintahan Inovatif | Nilai: 7,40
3. OPTIMUS PRIME (Optimalisasi Pemasaran Digital untuk Meningkatkan Ekonomi UMKM)
Subtema: Ekonomi Inklusif dan Berbasis Digital | Nilai: 6,95
Ketiga tim finalis ‘best three’ akan memperoleh pendampingan lanjutan melalui program inkubasi dari 13 Juni – 23 Juli 2025, dan akan melakukan presentasi final pada 30 Juli 2025, pemenang akan diumumkan pada 7 Agustus 2025 mendatang.
Sambung H. Dadang Kurnianudin menegaskan bahwa dirinya dengan Tim di BP4D akan terus mencoba memfasilitasi ruang-ruang seperti ini. Semoga BP4D menjadi ujung tombak riset, penulisan karya ilmiah, dan publikasi akademik yang bermanfaat untuk Subang,” Ungkapnya.
Salah satu peserta SIC 2025, Metalia Putri Irvani, seorang ASN Pemerintah Kabupaten Subang, mengaku senang bisa ikut serta dari awal proses hingga presentasi ide.
“Seru banget! Ini pertama kalinya saya ikut kegiatan kayak gini. Dari awal kita dibimbing, turun ke lapangan, wawancara warga, sampai akhirnya bikin solusi bareng-bareng. Ternyata, bikin inovasi itu harus nyambung sama kebutuhan nyata di lapangan,” ungkap Metalia.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor yang kuat, SIC 2025 diharapkan tidak hanya mencetak juara, tetapi juga melahirkan agen perubahan yang mampu membawa Kabupaten Subang melompat lebih maju dalam tata kelola, pelayanan publik, dan pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.
( M Rahmat )