Media Patriot Nasional. Tegal, Senin sore 15 Juli 2025 – Nama lengkapnya Kyai Farhan, seorang pengasuh pondok pesantren yang terletak di Lumingser, Kabupaten Tegal. Dalam wawancaranya dengan wartawan Media Patriot, Gus Faang dengan jujur mengungkapkan bahwa dirinya adalah murni anak seorang kyai. Meski begitu, kecintaannya kepada seni budaya, khususnya wayang golek, tidak membuatnya surut untuk berinovasi dalam dakwahnya.
Gus Faang menjelaskan bahwa wayang golek adalah bagian dari tradisi yang kaya dan sudah ada sejak lama di masyarakat Jawa. Dengan menggunakan media wayang golek, ia berusaha menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai Islam dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat, terutama generasi muda. “Saya bukan dalang, tetapi saya merasa terpanggil untuk menggunakan seni ini dalam syiar,” kata Gus Faang.
Di berbagai kesempatan, Gus Faang sering terlihat di atas panggung, membawakan pertunjukan wayang golek yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Ia percaya bahwa seni dan agama bisa berjalan beriringan, dan dengan cara inilah ia bisa menjangkau lebih banyak orang. Penampilannya yang karismatik dan pesan-pesan yang disampaikan dalam setiap pertunjukan membuatnya dikenal luas di kalangan masyarakat Tegal.
Menurut Gus Faang, tantangan dalam memadukan seni dengan syiar sangatlah besar. Namun, dengan cinta dan komitmennya terhadap seni budaya, ia merasa tidak bisa menolak untuk tampil. “Ini adalah panggilan hati, dan saya ingin masyarakat melihat bahwa Islam tidak kaku, tetapi bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk seni,” tambahnya.
Kepiawaiannya dalam menampilkan wayang golek sebagai sarana dakwah membuat Gus Faang menjadi salah satu sosok yang diperhitungkan dalam dunia seni dan agama di Tegal. Keberaniannya untuk tampil dan berinovasi dalam syiar adalah salah satu cara ia menghadirkan wajah Islam yang ramah dan dekat dengan masyarakat.(NurDibyo)