Operasi Rising Lion: Hipokrisi Barat dan Standar Ganda dalam Konflik Iran–Israel 2025

Penulis: Tommy Karwur – Wartawan Kota Bekasi
Bekasi, 23 Juni 2025

mediapatriot.co.id – Perang terbuka antara Iran dan Israel yang pecah pada Juni 2025 mengungkap lebih dari sekadar konflik bersenjata. Ia memperlihatkan wajah hipokrisi dan standar ganda yang sudah lama menjadi sorotan dalam politik luar negeri Barat, khususnya Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID melalui WhatsApp Channel resmi kami:
https://whatsapp.com/channel/0029VbA7Ah9HgZWhj19BMY0X

Serangan dini hari yang dilakukan Israel pada 13 Juni 2025 melalui Operation Rising Lion, menyasar fasilitas nuklir dan target strategis Iran. Aksi ini diklaim sebagai langkah pre-emptive untuk mencegah ancaman nuklir. Namun, justru inilah yang menjadi sorotan tajam dunia.

“Iran adalah negara anggota NPT dan tunduk pada inspeksi internasional. Sebaliknya, Israel bukan anggota NPT dan menolak inspeksi. Lalu siapa sebenarnya yang mengancam?”

Ketimpangan ini memperkuat tuduhan kemunafikan: Iran yang transparan justru diserang, sedangkan Israel yang menutup diri dibiarkan begitu saja oleh komunitas internasional.

Yang lebih ironis lagi, saat Israel meluncurkan serangan, Barat diam seribu bahasa. Namun ketika Iran membalas, barulah kecaman dan dukungan mengalir deras ke Israel. Sebuah pola yang berulang dan memperkuat asumsi standar ganda.

“Dunia seolah hanya mengakui hukum internasional jika itu menguntungkan sekutu-sekutu Barat,” tulis Tommy Karwur dalam laporannya.

Konflik ini bukan sekadar pertarungan dua negara, tetapi juga pertarungan nilai, prinsip, dan kejujuran global. Ketika hukum internasional hanya berlaku selektif, maka yang lahir bukan keadilan, melainkan ketimpangan baru yang bisa menyulut krisis lebih besar.



Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar