Bekasi, MediaPatriot – Rencana yang dikemukakan Direktur Utama PT. Mitra Patriot, David Rahardja akan melakukan rekrutmen tenaga kerja baru. Yang tidak mempertimbangkan aspek kemampuan ekonomi perusahaan, adalah hal yang tidak realistis dan sangat tidak paham kondisi dalam BUMD PT. Mitra Patriot tersebut.
“Pegawai yang ada saja tidak digaji lebih dari satu tahun dan banyak karyawan yang mundur dan berhenti, dan hanya berapa jumlah karyawan tersisa saat ini. Harusnya itu dulu diselesaikan dan dipelajari , bukan malah membuka rekrutmen tenaga kerja baru,” demikian dijelaskan Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafied Senin lalu (28/7/2025), kepada wartawan.
Ia menambahkan, mestinya hal yang harus dilakukan David Rahardja yakni melakukan pembenahan. Sampai segala macam persoalan perusahaan beres terlebih dahulu
Rencana kerja Direktur Utama PT Mitra Patriot, David Rahardja dinilai tidak realistis. Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafied. Pria yang akrab disapa Muin, tersebut juga menyebut rencana kerja PT Mitra Patriot terlalu muluk-mulu atau lebih tepatnya terlalu Ambisius.
Penilaian tersebut ia lontarkan, setelah ia mendengar langsung rencana tersebut dari David Rahardja. Yakni pada saat yang bersangkutan menghadiri rapat dengan pendapat dengan Komisi III DPRD Kota Bekasi.
“Saya kira rencana kerja yang disampaikan saudara David Rahardja selaku Direktur Utama Mitra Patriot tidak realistis. Bahkan kesannya ambisius, terlalu muluk-muluk,” kata Muin kepada wartawan,
Ia menambahkan, mestinya hal yang harus dilakukan David Rahardja sebagai Dirut PT. MP yang baru, yakni melakukan pembenahan manajemen dan menyelesaikan segala permasalahan segala macam persoalan perusahaan tersebut hingga beres terlebih dahulu.
“Pekerjaan rumah yang masih ada selesaikan dahulu. Jangan melangkah terlalu jauh sebelum pembenahan dilakukan,” kata Muin.
Dan yang terpenting kata dia, PT Mitra Patriot mesti berjalan sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda). Terutama dalam menjalankan bisnis sehari-hari mereka.
“Lihat dan patuhi Perdanya, jadikan itu acuan dalam menjalankan bisnis. Jangan semua lini bisnis ingin dikerjakan, tanpa melihat apakah dibolehkan atau tidak dalam perdanya,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.(R).