Tegal, Media Patriot Nasional, Sabtu 9 Agustus 2025
Di tengah kesibukan masyarakat menyambut perayaan HUT RI ke-80, seorang seniman perupa asal Desa Pagirikan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Ricky Ajiyansyah (25), menunjukkan bakatnya sebagai pembuat Ogoh-Ogoh yang mulai mencuri perhatian, bahkan berani bersaing dengan seniman Bali.
Sejak SD, Ricky sudah gemar menggambar, dan saat SMP ia dikenal suka melukis wajah gurunya. Saat SMA, Ricky mulai melukis dengan cat warna dan dikenal piawai membuat patung binatang. “Dulu saya membuat patung dari tanah liat, tapi sekarang dengan teknologi dan zaman digital, saya memenuhi permintaan masyarakat setempat dan di wilayah Kabupaten Tegal yang memesan Ogoh-Ogoh berbahan limbah kayu, bambu, dan kertas,” ujarnya jujur.
Terkait perayaan HUT RI ke-80 tahun ini, warga RT 06 RW 02 sepakat meminta Ricky untuk membuat Ogoh-Ogoh yang akan diarak keliling Desa Pagirikan. Jika kepala desa menyetujui, Ogoh-Ogoh ini juga akan diarak ke tingkat kabupaten. “Tahun ini saya membuat Ogoh-Ogoh berjudul ‘Mayangkoro dan Singabarong’. Dua tokoh ini adalah tokoh fiksi, dibentuk secara raksasa dan bisa diangkat dengan mudah oleh empat orang. Semua dibuat ringan. Prosesnya sudah berjalan selama dua minggu, dengan anggaran yang diperoleh dari sumbangsih warga setempat,” jelas Ricky.
Prestasi Ricky juga tidak main-main. Ia pernah membuat Ogoh-Ogoh Anoman Obong dan Gajah Raksasa untuk pesanan desa tetangga. Ia mematok harga satu Ogoh-Ogoh senilai Rp 5 juta rupiah, namun masih ada pelanggan yang memberikan tambahan sebagai tanda puas. Harga spesial juga diberikan untuk pemesan dari kalangan sendiri.
Kepala Desa Pagirikan, Jajuli, menyatakan dukungannya terhadap potensi pemuda dan seniman desa. “Kami sangat mendukung kebisaan warga kami, apalagi Mas Ricky dan kawan-kawan juga membangun rumah baca warna-warni yang merupakan kegiatan literasi dan pemberdayaan untuk desa kami,” ujar Jajuli saat ditemui di rumahnya, Sabtu 9 Agustus 2025.
Saat ditemui Media Patriot Nasional, Ricky menjelaskan bahwa Ogoh-Ogoh buatannya akan selesai pada Selasa, 12 Agustus, dan siap diarak pada tanggal 31 Agustus di desa. Selanjutnya, akan mengikuti jadwal di tingkat kecamatan dan kabupaten. Ricky, yang akrab dipanggil Bewok, masih terus berkarya melukis dan membuat Ogoh-Ogoh pesanan dari berbagai daerah.
(Nurdibyo)
Komentar