Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025 — Sejumlah figur publik dari kalangan influencer dan musisi menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina, khususnya terkait situasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Dalam pertemuan dengan awak media, influencer Bella Fawzi dan musisi Fia Fellow menekankan pentingnya peran aktif masyarakat Indonesia dalam mendorong penghentian genosida yang terjadi di wilayah tersebut.
Bella, seorang influencer, menyampaikan bahwa dukungan terhadap Palestina tidak boleh hanya berhenti pada diplomasi atau bantuan kemanusiaan semata. Ia menilai bahwa perlu ada langkah yang lebih konkret dari pemerintah Indonesia.
“Menurut saya, petisi ini penting sekali, agar semua pihak—baik influencer, musisi, maupun profesi lainnya—bisa berkontribusi nyata. Ini adalah bentuk sikap kita agar genosida di Jalur Gaza segera dihentikan. Sudah banyak cara soft yang ditempuh, mulai dari diplomasi, bantuan dana, hingga pengiriman logistik. Tapi sering kali semua itu terhambat atau diblokade. Maka perlu ada terobosan nyata agar bantuan bisa dioptimalkan dan genosida bisa dihentikan,” ujar Bella.
Ia juga berharap, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dapat mengambil langkah yang lebih tegas dan strategis dalam merespons krisis kemanusiaan di Palestina.
Sementara itu, Fia, musisi yang turut hadir, menambahkan bahwa solidaritas juga dapat dibangun melalui karya seni. Ia menyebut telah ada banyak musisi dari berbagai latar belakang yang menyuarakan dukungan terhadap Palestina.
“Sebagai musisi, kami menggandeng teman-teman lintas agama, lintas genre, dan lintas generasi untuk berkarya bersama. Salah satunya melalui proyek album Free Palestine berjudul Tanah Para Nabi yang melibatkan lebih dari 30 musisi dan influencer. Proyek ini diharapkan terus berlanjut sampai rilis album dan menjadi wadah untuk menyuarakan kebebasan Palestina,” kata Fia.
Lebih lanjut, Bella juga menyoroti pentingnya mempertahankan eksistensi warga Palestina di tanah kelahirannya. Ia menjelaskan bahwa Jalur Gaza saat ini merupakan wilayah padat penduduk karena warga Palestina terusir dari wilayah lain akibat konflik dengan Israel.
“Orang-orang Palestina ingin genosida ini berhenti agar mereka bisa membangun kembali kehidupannya. Gaza itu bukan sekadar tempat tinggal, tapi sisa dari tanah yang diambil alih, tempat para pengungsi berkumpul karena mereka diusir dari tanah mereka sendiri. Kalau mereka harus pindah lagi, itu seperti kita harus menyerahkan tanah kita ke orang lain,” tambahnya.
Fia menegaskan bahwa setiap profesi dapat turut berkontribusi sesuai kapasitasnya. Tidak hanya melalui musik, tapi juga lewat sosial media, karya kuliner, hingga aktivitas kampanye publik.
“Setiap orang bisa berkontribusi. Teman-teman influencer bisa bersuara lewat media sosial, chef bisa lewat masakannya, musisi lewat karyanya. Yang penting tetap konsisten menyuarakan dukungan untuk kebebasan Palestina,” jelasnya.
Di akhir wawancara, keduanya berharap gerakan solidaritas ini tidak berhenti pada satu acara, melainkan menjadi gerakan yang terus tumbuh dan menyasar lebih banyak pihak.
“Harapan kami, gerakan ini bisa memperkuat silaturahmi lintas profesi, menularkan semangat perjuangan, dan menghasilkan ide-ide kreatif. Kami ingin menjangkau anak-anak muda yang belum tersentuh isu ini, karena ini bukan soal agama atau politik, melainkan soal kemanusiaan,” pungkas Bella.
Fia menambahkan, “Melalui karya seni, kami ingin menyatukan semua pihak, menyentuh hati masyarakat luas agar lebih banyak yang tergerak mendukung Palestina hingga mereka benar-benar merdeka.”
Red Irwan
Komentar