Babinsa Ciputat Timur Dukung Program Bebas TBC dan Jentik, Wujudkan Lingkungan Sehat Bersama Masyarakat


Kodam Jaya, Tangerang Selatan – Upaya pemberantasan penyakit menular berbasis lingkungan kembali digencarkan di Kota Tangerang Selatan. Melalui program Fasilitasi RW TBC dan RW Bebas Jentik, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menggelar sosialisasi sekaligus edukasi kesehatan kepada masyarakat di Aula Kantor Kecamatan Ciputat Timur, pada Kamis (21/08/2025).

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pihak terkait, mulai dari Lurah Pondok Ranji Midih S.Ag, perwakilan Puskesmas, Babinsa Kelurahan Pondok Ranji Sertu Aceng, Bhabinkamtibmas Aipda Andi Susilo, para ketua RT/RW, hingga kader kesehatan. Kehadiran lintas sektor tersebut menjadi bukti nyata bahwa penanganan penyakit menular seperti TBC dan Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan sinergi seluruh elemen masyarakat.


Pentingnya Program RW TBC dan RW Bebas Jentik

Program RW TBC dan RW Bebas Jentik merupakan strategi inovatif yang diluncurkan pemerintah daerah dalam rangka menekan angka kasus Tuberkulosis (TBC) serta demam berdarah di wilayah padat penduduk. Dua penyakit ini masih menjadi perhatian serius di Indonesia, khususnya di kawasan perkotaan yang tingkat mobilitas dan kepadatan penduduknya tinggi.

Dalam acara tersebut, masyarakat mendapat paparan teknis dan sesi tanya jawab terkait pencegahan TBC serta pemberantasan sarang nyamuk. Materi yang disampaikan mencakup pentingnya ventilasi rumah, menjaga kebersihan lingkungan, serta kebiasaan hidup sehat sebagai kunci utama mencegah penyakit menular.


Peran Babinsa dalam Mendukung Program Kesehatan

Kehadiran Babinsa Sertu Aceng dalam acara ini menunjukkan bahwa peran TNI di masyarakat tidak hanya sebatas menjaga keamanan dan pertahanan wilayah, melainkan juga aktif dalam mendukung program kesehatan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Sertu Aceng menyampaikan bahwa Babinsa memiliki tanggung jawab moral untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami mendorong warga untuk rajin menjaga kebersihan lingkungan. TBC dan demam berdarah bisa dicegah bila rumah dan sekitar kita bebas jentik nyamuk serta ventilasi udara terjaga,” ujar Sertu Aceng.

Ia menambahkan, edukasi yang dilakukan secara berkelanjutan harus melibatkan seluruh unsur, mulai dari pemerintah daerah, aparat, hingga kader kesehatan. Dengan demikian, kebiasaan hidup bersih dan sehat dapat benar-benar melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.


Sinergi Lintas Sektor dalam Pencegahan TBC dan DBD

Danramil 05/Ciputat Mayor Inf Tarsan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah Dinas Kesehatan dan partisipasi masyarakat.

“Kami mendukung penuh setiap program yang menyangkut kesehatan masyarakat. TNI siap bersinergi agar pencegahan TBC dan demam berdarah dapat berjalan maksimal. Harapannya, masyarakat lebih sadar bahwa kesehatan adalah pondasi utama dalam pembangunan,” tegas Mayor Tarsan.

Sinergitas antara pemerintah, aparat keamanan, tenaga medis, serta masyarakat dinilai menjadi kunci sukses dalam memerangi penyakit menular. Dengan kerja sama yang erat, maka program RW Bebas TBC dan Jentik akan lebih efektif, sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa lingkungan sehat adalah tanggung jawab bersama.


TBC dan Demam Berdarah Masih Jadi Ancaman Serius

Data dari Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa Tuberkulosis dan demam berdarah masih menjadi dua penyakit dengan angka kasus cukup tinggi di Indonesia. TBC, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, bisa menular melalui udara dan sangat berbahaya jika tidak segera ditangani. Sementara demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air.

Di kawasan padat penduduk seperti Kecamatan Ciputat Timur, risiko penyebaran dua penyakit ini semakin besar. Oleh karena itu, program pencegahan berbasis lingkungan menjadi sangat penting agar masyarakat dapat terlindungi.


RW Bebas TBC: Mengedukasi Warga dengan Pendekatan Kultural

Konsep RW Bebas TBC bukan hanya sekadar slogan. Program ini dilakukan dengan pendekatan kultural dan sosial, yakni melalui edukasi langsung ke tingkat RT dan RW. Warga diajak memahami cara mencegah penularan TBC, seperti:

  • Menjaga ventilasi rumah tetap terbuka agar sinar matahari masuk.
  • Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
  • Tidak membuang dahak sembarangan.
  • Menjaga gizi seimbang agar daya tahan tubuh kuat.

Babinsa Sertu Aceng menekankan bahwa tokoh masyarakat dan tokoh agama juga bisa dilibatkan dalam sosialisasi. Hal ini penting agar pesan pencegahan lebih mudah diterima oleh warga.


RW Bebas Jentik: Gerakan 3M Plus Jadi Kunci

Selain TBC, program RW Bebas Jentik juga menjadi prioritas. Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan gerakan 3M Plus, yaitu:

  1. Menguras tempat penampungan air.
  2. Menutup wadah air agar nyamuk tidak berkembang biak.
  3. Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
  4. Plus: menggunakan kelambu, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan memelihara ikan pemakan jentik.

Kader kesehatan bersama RT/RW akan melakukan monitoring rutin untuk memastikan tidak ada jentik di rumah warga.


Peran Aktif Masyarakat dalam Pencegahan

Masyarakat memiliki peran besar dalam mendukung keberhasilan program ini. Ketua RT dan RW yang hadir menyatakan siap berkomitmen untuk menggerakkan warga dalam kegiatan kebersihan lingkungan.

Sejumlah kader kesehatan juga menekankan pentingnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Menurut mereka, tanpa dukungan aktif masyarakat, program RW Bebas TBC dan RW Bebas Jentik tidak akan berjalan maksimal.


Babinsa sebagai Motor Penggerak di Lapangan

Babinsa seperti Sertu Aceng kerap menjadi motor penggerak di lapangan. Dengan kedekatan yang dimiliki terhadap masyarakat, Babinsa bisa menjadi mediator antara pemerintah dan warga. Hal ini penting karena tidak semua program kesehatan mudah diterima tanpa adanya pendekatan personal.

Kehadiran Babinsa dalam kegiatan kesehatan seperti ini juga memperkuat Kemanunggalan TNI dengan rakyat. TNI hadir tidak hanya dalam konteks pertahanan, tetapi juga dalam pembangunan manusia dan kesehatan masyarakat.


Harapan ke Depan: Lingkungan Sehat, Masyarakat Sejahtera

Melalui program ini, diharapkan angka kasus TBC dan DBD di Tangerang Selatan dapat ditekan secara signifikan. Lebih dari itu, program ini juga diharapkan menjadi gerakan kesadaran kolektif masyarakat bahwa kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan menegaskan akan terus menggencarkan program serupa di wilayah lain. Dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, tenaga kesehatan, dan masyarakat, cita-cita mewujudkan kota sehat bisa segera tercapai.


Kesimpulan

Kegiatan Fasilitasi RW TBC dan RW Bebas Jentik di Ciputat Timur membuktikan bahwa penanganan penyakit menular tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, aparat keamanan, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, hingga warga biasa.

Kehadiran Babinsa Sertu Aceng dan dukungan dari Danramil 05/Ciputat Mayor Inf Tarsan menjadi contoh nyata bahwa TNI AD siap bersinergi dalam setiap upaya menjaga kesehatan masyarakat.

Dengan adanya program ini, masyarakat diharapkan semakin sadar bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, serta menjaga lingkungan bersih adalah langkah sederhana yang bisa menyelamatkan banyak nyawa.(Hamdanil)






Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar