Foto. Prof. Dr. Eng. Topan Setiadipura, M.Si., M.Eng. saat HUT RI ke 80 berlatar belakang Kapal Pemecah Es bertenaga Nuklir di Kutub Utara.
Tidak semua orang bisa merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia di tanah air. Namun, Prof. Dr. Eng.Topan Setiadipura, M.Si, M.Eng, Kepala Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir, Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN (PRTRN ORTN BRIN), memilih tempat yang benar-benar berbeda: titik paling utara bumi. Pada 17 Agustus 2025, beliau mengibarkan semangat Merah Putih di Kutub Utara, bersama rombongan ekspedisi internasional “Rosatom Icebreaker for Knowledge 2025.”
Ekspedisi ini bukan sekadar perjalanan biasa. Dengan kapal pemecah es bertenaga nuklir, Prof. Topan dan rombongan berlayar dari Murmansk, Rusia, pada 13 Agustus sore waktu setempat. Empat hari kemudian, tepat pukul 2 pagi waktu lokal, mereka tiba di North Pole. Setelah selebrasi singkat di dek kapal, rombongan kembali beristirahat dan bersiap untuk momen bersejarah: menginjakkan kaki di atas lapisan es Kutub Utara.
Yang membuat cerita ini semakin seru, Prof. Topan bahkan sempat berenang di air Kutub Utara yang membeku, pengalaman langka yang akan terus dikenang sepanjang hidupnya.
Kapal Pemecah Es Nuklir yang Andal
Perjalanan menembus es setebal hampir 3 meter terasa begitu lancar berkat dua reaktor nuklir berkekuatan 170 MW yang menggerakkan kapal. Setengah energi yang dihasilkan digunakan untuk propulsi, sementara separuhnya lagi menopang kebutuhan hidup seluruh awak dan penumpang kapal, termasuk penyediaan air bersih melalui desalinasi air laut.
Kapal ini adalah bukti nyata kehandalan teknologi nuklir. Sejak 2007, ia telah melakukan 77 kali ekspedisi ke Kutub Utara, menjelajahi wilayah ekstrem yang hampir mustahil ditembus kapal biasa. Bahkan selama delapan hari berlayar, peserta, termasuk 66 siswa dari 22 negara, merasa aman meski hidup berdampingan dengan reaktor nuklir.
“Hidup delapan hari berdampingan dengan dua reaktor nuklir di kapal ini bukanlah masalah, justru pengalaman luar biasa,” tulis Prof. Topan.
Ekspedisi Edukasi Global
Ekspedisi “Icebreaker for Knowledge” menggabungkan ilmu pengetahuan, edukasi, dan petualangan. Peserta utamanya adalah siswa berusia 14–16 tahun dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang berhasil memenangkan kompetisi untuk mengikuti perjalanan ini.
Selain siswa, ada tim pakar internasional dari berbagai bidang: oseanografi, fisika kuantum, luar angkasa (dengan keterlibatan Roskosmos, “NASA-nya Rusia”), psikologi, hingga keamanan nuklir. Prof, Topan sendiri berbagi pengetahuan tentang teknologi reaktor nuklir, sementara kolega dari Mesir membahas nuclear security, dan pakar dari Vietnam mengulas fisika nuklir.
Karena ini kegiatan kepemudaan yang penting, hadir juga Grigory Gurov, Kepala Agensi Federal Urusan Kepemudaan Rusia.
Tak kalah menarik, Grigory Drozd, juara dunia tinju WBC 2014, memimpin kegiatan olahraga harian untuk menjaga kebugaran peserta di tengah suhu ekstrem.
Sains dan Persahabatan Tanpa Batas
Lebih dari sekadar perjalanan ilmiah, ekspedisi ini menjadi simbol persahabatan global. Anak-anak muda dari berbagai negara berkumpul, belajar langsung dari ilmuwan kelas dunia, dan saling bertukar budaya. Dari atas kapal nuklir yang menembus lautan es, mereka membuktikan bahwa sains dapat menyatukan dunia.
“Perjalanan menembus es setebal tiga meter terasa mudah berkat dua reaktor nuklir yang menggerakkan kapal ini. Teknologi nuklir bukan hanya soal energi, tapi juga jembatan bagi eksplorasi, edukasi, dan persahabatan dunia,” ungkap Prof. Topan.
Semangat Merah Putih di Ujung Dunia
Merayakan Kemerdekaan Indonesia di Kutub Utara adalah pengalaman yang sarat makna. Di tengah suhu ekstrem dan ribuan kilometer dari tanah air, semangat Merah Putih tetap berkibar. Ekspedisi ini juga mengingatkan kita bahwa teknologi dan sumber daya manusia Indonesia mampu bersaing di panggung dunia.
Bagi generasi muda, kisah ini menjadi inspirasi bahwa ilmu pengetahuan dapat membawa kita ke tempat-tempat yang tidak terbayangkan sebelumnya. Suatu hari, mungkin akan ada lebih banyak anak bangsa yang terlibat dalam riset, teknologi, dan eksplorasi dunia bahkan luar angkasa.
MerdekaDiKutubUtara
RosatomIcebreaker2025
TeknologiNuklir
BRINIndonesia
EksplorasiArktik
ScienceForFuture
AnakMudaBerprestasi
NuklirUntukKebaikan
IndonesiaMaju
IcebreakerForKnowledge
_Narasumber: Prof. Dr.Eng.Topan Setiadipura, M.Si, M.Eng, Kepala PRTRN ORTN BRIN)
Komentar