Tommy Karwur, MA Setuju dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM): Melestarikan Adat dan Budaya Adalah Jalan Merawat Indonesia Menuju Peradaban Masa Depan

Jakarta, 25 Agustus 2025 – Media Patriot Nasional
Tokoh intelektual nasional Tommy Karwur, MA menyatakan dukungannya kepada gagasan Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang konsisten memperjuangkan pelestarian adat dan budaya Indonesia. Menurut Tommy, warisan budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan fondasi peradaban bangsa yang menjadi identitas kuat di tengah arus modernisasi global.

Dalam pandangannya, melestarikan adat dan budaya sama artinya dengan menjaga jati diri bangsa Indonesia agar tidak larut oleh arus globalisasi yang kian cepat. Pernyataan ini sejalan dengan visi yang selama ini digaungkan Kang Dedi Mulyadi dalam berbagai kesempatan, baik saat masih menjabat Bupati Purwakarta maupun saat menjadi anggota DPR RI.

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung


<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>



Latar Belakang Pemikiran: Mengapa Adat dan Budaya Harus Dijaga?

Tommy Karwur, seorang akademisi dan pemerhati sosial budaya, melihat bahwa perkembangan teknologi dan modernisasi memang membawa kemudahan hidup. Namun, ada sisi lain yang tidak boleh diabaikan, yaitu tergerusnya akar budaya lokal. Generasi muda saat ini banyak terpapar budaya luar, mulai dari gaya berpakaian, musik, hingga pola pikir yang serba instan.

Tommy menegaskan bahwa tanpa fondasi adat dan budaya yang kuat, bangsa Indonesia akan kehilangan karakter. Ia mencontohkan bagaimana Jepang dan Korea Selatan tetap maju dalam teknologi tetapi tetap memegang erat kebudayaan leluhur mereka. Indonesia, menurutnya, juga bisa demikian bila konsisten menempatkan adat dan budaya sebagai modal pembangunan bangsa.


Sepakat dengan Gagasan Kang Dedi Mulyadi

Dalam kesempatan wawancara dengan media, Tommy Karwur menyoroti konsistensi Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang kerap dikenal sebagai tokoh budaya sekaligus politisi yang membumikan nilai-nilai adat di kehidupan masyarakat.

KDM terkenal dengan program-programnya yang sarat nuansa budaya, seperti:

  • Menghidupkan kembali tradisi gotong royong di pedesaan.
  • Menata ruang publik dengan sentuhan budaya lokal, termasuk patung-patung tokoh pewayangan di Purwakarta.
  • Mengajak generasi muda memahami kearifan lokal melalui pendidikan berbasis budaya.

Menurut Tommy, langkah KDM ini adalah teladan nyata bahwa pembangunan tidak hanya soal fisik, tetapi juga pembangunan jiwa dan karakter bangsa.


Adat dan Budaya sebagai Akar Pancasila

Tommy Karwur menekankan bahwa adat dan budaya Indonesia selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, sila ketiga “Persatuan Indonesia” sangat erat kaitannya dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berakar dari budaya Nusantara.

Kearifan lokal dari Sabang sampai Merauke sejatinya adalah implementasi dari nilai Pancasila. Contoh nyata seperti:

  • Upacara Ngaben di Bali yang sarat filosofi spiritualitas.
  • Tradisi Sedekah Bumi di Jawa sebagai bentuk syukur dan gotong royong.
  • Tarian Cakalele di Maluku yang mengajarkan keberanian dan kebersamaan.
  • Tradisi Pela Gandong yang memperkuat persaudaraan antarsuku.

Tommy menyebut bahwa melestarikan budaya berarti meneguhkan Pancasila dalam praktik nyata kehidupan masyarakat.


Tantangan di Era Globalisasi

Meski begitu, Tommy juga mengingatkan adanya tantangan serius di era globalisasi. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Arus budaya pop asing yang mendominasi media sosial dan televisi.
  2. Komersialisasi budaya lokal yang hanya dipandang sebagai atraksi wisata, tanpa memahami nilai filosofisnya.
  3. Kurangnya regenerasi seniman dan budayawan karena minat generasi muda beralih pada tren digital.
  4. Terbatasnya dukungan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran khusus untuk pelestarian budaya.

Menurut Tommy, inilah saatnya semua elemen bangsa bersatu. Pemerintah, masyarakat, akademisi, dan budayawan harus bergandengan tangan untuk menjaga agar budaya lokal tidak hanya sekadar menjadi arsip sejarah, tetapi tetap hidup dan relevan dengan perkembangan zaman.


Peran Pendidikan dalam Melestarikan Budaya

Salah satu poin penting yang digarisbawahi Tommy Karwur adalah peran pendidikan. Ia menilai kurikulum pendidikan saat ini masih terlalu menekankan aspek akademik, sementara aspek kebudayaan belum sepenuhnya diintegrasikan.

Tommy menyarankan agar setiap sekolah memiliki program ekstrakurikuler yang berbasis budaya daerah. Misalnya:

  • Sekolah di Jawa bisa memperkenalkan gamelan dan wayang.
  • Sekolah di Papua bisa mengenalkan tarian tradisional dan seni ukir.
  • Sekolah di Sumatera bisa mengajarkan pantun sebagai warisan sastra lisan.

Dengan cara ini, generasi muda tidak hanya mengenal budaya leluhur, tetapi juga merasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.


Sinergi Pemerintah dan Tokoh Budaya

Tommy Karwur juga mendorong pemerintah agar lebih serius bekerja sama dengan tokoh-tokoh budaya seperti Kang Dedi Mulyadi. Menurutnya, pemimpin yang memiliki perhatian terhadap budaya harus diberikan ruang untuk mewujudkan gagasan besarnya.

“Pemerintah jangan hanya fokus pada pembangunan fisik seperti jalan dan gedung. Pembangunan manusia dan budaya jauh lebih penting untuk menjaga keberlanjutan bangsa ini,” tegas Tommy.

Ia mengusulkan agar setiap daerah memiliki Dewan Kebudayaan Daerah yang terdiri dari tokoh masyarakat, budayawan, akademisi, dan pemerintah setempat. Dewan ini bertugas merumuskan program nyata pelestarian adat sesuai dengan karakter daerah masing-masing.


Budaya sebagai Sumber Ekonomi Kreatif

Selain identitas bangsa, budaya juga bisa menjadi sumber ekonomi kreatif. Tommy mencontohkan bagaimana batik, angklung, dan kuliner tradisional Indonesia telah mendunia dan memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi lokal.

Jika dikelola dengan baik, warisan budaya bisa mendatangkan manfaat ekonomi tanpa kehilangan nilai filosofisnya. Di sinilah, menurut Tommy, konsep Kang Dedi Mulyadi menemukan relevansinya. Pelestarian budaya tidak hanya soal melestarikan, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui budaya.


Pandangan ke Depan: Budaya sebagai Pemersatu Bangsa

Dalam pandangan Tommy Karwur, melestarikan adat dan budaya adalah kunci menjaga persatuan bangsa. Indonesia terdiri dari lebih 1.300 suku bangsa dan 700 lebih bahasa daerah. Jika warisan ini tidak dijaga, maka potensi disintegrasi akan semakin besar.

Namun sebaliknya, bila adat dan budaya bisa dijadikan jembatan persaudaraan, Indonesia akan semakin kuat menghadapi tantangan global. “Budaya adalah perekat bangsa. Tanpa budaya, kita hanya sekumpulan manusia tanpa identitas,” ujar Tommy.


Penutup: Suara Bersama untuk Indonesia

Pernyataan Tommy Karwur, MA yang sejalan dengan gagasan Kang Dedi Mulyadi menjadi sinyal penting bahwa isu budaya tidak boleh dipandang sebelah mata. Dukungan dari akademisi, budayawan, hingga tokoh politik harus bersatu untuk memastikan bahwa adat dan budaya Indonesia tetap hidup di tengah zaman modern.

Sebagaimana pesan yang terus digaungkan, “Melestarikan budaya bukan sekadar menjaga masa lalu, tetapi membangun masa depan Indonesia yang berkarakter, berdaulat, dan bermartabat.”


Kesimpulan

  • Tommy Karwur, MA mendukung penuh gagasan Kang Dedi Mulyadi dalam melestarikan adat dan budaya Indonesia.
  • Adat dan budaya adalah identitas bangsa sekaligus implementasi nilai-nilai Pancasila.
  • Tantangan globalisasi harus dijawab dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh budaya.
  • Pendidikan berbasis budaya harus diperkuat agar generasi muda bangga dengan identitasnya.
  • Budaya bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga sumber ekonomi kreatif dan perekat persatuan bangsa.

Dengan kesadaran bersama, Indonesia bisa menjadi bangsa maju tanpa kehilangan akar budayanya.(Hamdanil)




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>


MEDIAPATRIOT.CO.ID adalah media online nasional terlengkap & terpercaya yang selalu menyajikan berita aktual seputar politik, hukum, ekonomi, budaya, hingga gaya hidup. Temukan informasi terbaru hanya di portal berita kami.

Chat MediaPatriot via WhatsApp

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar