SUMEDANG – Di sudut Dusun Sukahurip, RT 01/RW 03, Desa Legok Kaler, Kecamatan Paseh, berdiri sebuah warung kecil yang dulu hampir kehilangan nyawanya. Warung itu milik seorang ibu bernama Eros Rosmiati. Sederhana, berdinding papan, dengan rak-rak yang nyaris kosong. Suatu masa, warung ini ibarat lampu minyak yang meredup—hidup segan, mati tak mau.
“Kadang, hasil penjualan habis untuk kebutuhan sehari-hari. Saya hampir putus asa, bahkan sempat berniat menutup warung,” tutur Eros dengan suara bergetar, mengenang masa sulitnya.
Namun, dalam gelap selalu ada cahaya. Cahaya itu datang lewat Program Saudagar Zmart Baznas Sumedang, sebuah program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang digagas oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Eros yang nyaris menyerah mendapat bantuan modal usaha senilai Rp 7,5 juta. Dana tersebut bukan sekadar angka, melainkan sebuah harapan baru yang menyelamatkan usahanya dari ambang kebangkrutan.
Warung yang Hampir Mati
Sehari-hari, Eros membuka warungnya sejak pagi hingga menjelang malam. Namun, beberapa tahun terakhir, warung itu jarang disambangi pembeli. Persaingan dengan minimarket modern yang semakin merambah ke desa membuat usahanya semakin tertekan.
Barang dagangan di warung Eros terbatas: hanya ada beberapa bungkus mie instan, jajanan anak, sabun, dan minyak goreng dalam jumlah kecil. Rak-raknya tampak kosong, lusuh, dan tak lagi menarik perhatian.
Bagi Eros, menjalankan warung bukan sekadar soal mencari keuntungan, tapi juga soal bertahan hidup. Dari hasil penjualan warung itulah ia membiayai kebutuhan sehari-hari keluarganya. Sayangnya, omzet yang kecil bahkan sering tidak cukup untuk menutup kebutuhan rumah tangga.
“Saya sudah berusaha menambah barang dagangan, tapi modalnya tidak ada. Kadang kalau dapat untung langsung dipakai untuk beli beras. Jadi, warung semakin sepi dan tak bisa berkembang,” katanya lirih.
Pertolongan dari Program Saudagar Zmart
Harapan baru muncul ketika Eros dipilih sebagai salah satu penerima manfaat program Saudagar Zmart BAZNAS Sumedang. Program ini memang ditujukan untuk membantu para pemilik warung kecil agar tetap mampu bersaing di tengah gempuran pasar modern.
Bantuan modal usaha sebesar Rp 7,5 juta dibagi dalam dua pos utama:
- Rp 3,5 juta digunakan untuk memperbaiki dan mempercantik warung. Cat baru, rak dagangan kokoh, hingga papan nama Zmart yang menegaskan identitas warung milik Eros.
- Rp 4 juta dialokasikan untuk menambah stok barang dagangan. Menariknya, pembelian dilakukan melalui aplikasi Aksesmu, platform digital yang memudahkan para pemilik warung membeli barang dagangan secara online dengan harga lebih terjangkau.
Dengan tambahan modal itu, wajah warung Eros benar-benar berubah. Jika dulu rak-rak kosong, kini terisi penuh dengan barang kebutuhan sehari-hari. Jika dulu pembeli enggan singgah, kini mulai ramai kembali.
Omzet Naik, Semangat Hidup Bangkit
Hasil perubahan tersebut terasa nyata. Omzet warung Eros melonjak hingga dua kali lipat dari sebelumnya. Barang dagangan lebih lengkap, pelayanan lebih baik, dan tampilan warung lebih menarik membuat warga sekitar kembali menjadikannya pilihan utama untuk berbelanja.
“Alhamdulillah, warung saya berkembang. Semua ini berkat BAZNAS Sumedang, Baznas Pusat, dan Pemerintah Daerah Sumedang yang telah membantu. Saya jadi punya semangat baru untuk terus berusaha,” ungkap Eros penuh haru.
Warung Eros kini bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga simbol harapan. Setiap kali membuka pintu warung, ia bukan hanya menyambut pembeli, tetapi juga menyambut masa depan yang lebih cerah.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Kebangkitan warung kecil seperti milik Eros membawa dampak yang lebih luas bagi masyarakat. Tidak hanya pada keluarganya, tetapi juga pada lingkungan sekitar.
- Akses belanja lebih mudah untuk warga desa
Warga Dusun Sukahurip kini tidak perlu lagi jauh-jauh ke pasar atau minimarket. Warung Eros menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau. - Perputaran ekonomi lokal meningkat
Modal yang digelontorkan BAZNAS tidak hanya menghidupkan satu warung, tetapi juga menggerakkan perputaran uang di desa. - Pemberdayaan perempuan
Eros, sebagai ibu rumah tangga, kini memiliki sumber penghasilan yang lebih stabil. Hal ini memperkuat peran perempuan dalam menopang ekonomi keluarga. - Inspirasi bagi pelaku usaha kecil lainnya
Kisah sukses Eros menjadi motivasi bagi pemilik warung lain di Sumedang untuk tidak menyerah meski menghadapi keterbatasan.
Program Saudagar Zmart: Strategi BAZNAS dalam Memberdayakan UMKM
Program Saudagar Zmart merupakan salah satu inovasi BAZNAS dalam mengoptimalkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk pemberdayaan ekonomi umat. Program ini menyasar warung-warung kecil agar mampu berkembang secara berkelanjutan.
Melalui konsep “Zmart”, BAZNAS tidak hanya memberikan modal, tetapi juga melakukan pendampingan. Pemilik warung diberikan pelatihan mengenai:
- Manajemen keuangan sederhana
- Strategi pemasaran warung
- Pengelolaan stok barang
- Pemanfaatan teknologi digital, termasuk aplikasi Aksesmu
Tujuannya agar warung-warung kecil memiliki daya saing dan mampu bertahan menghadapi perubahan zaman.
“Program ini adalah bentuk nyata bagaimana zakat dapat mengubah kehidupan masyarakat. Dari yang hampir menyerah, kini bisa bangkit dan mandiri,” kata salah satu pengurus BAZNAS Sumedang.
Peran Pemerintah Daerah
Selain BAZNAS, dukungan juga datang dari Pemerintah Daerah Sumedang. Program seperti Saudagar Zmart menjadi selaras dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi mikro.
Bupati Sumedang dalam beberapa kesempatan menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga zakat, dan masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi. Menurutnya, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari peningkatan omzet, tetapi juga dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat desa.
Tantangan yang Masih Ada
Meski warung Eros kini berkembang, tantangan tetap ada. Persaingan dengan minimarket modern belum berhenti. Pemilik warung harus terus berinovasi, menjaga kualitas pelayanan, dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Selain itu, manajemen keuangan yang tepat juga menjadi kunci. Seringkali pemilik warung mencampur uang usaha dengan kebutuhan rumah tangga. Inilah yang membuat usaha sulit berkembang.
Namun, dengan adanya pendampingan dari BAZNAS dan semangat baru yang dimiliki Eros, tantangan itu diyakini bisa diatasi.
Inspirasi dari Eros untuk Indonesia
Cerita Eros hanyalah satu dari sekian banyak kisah penerima manfaat Program Saudagar Zmart di Indonesia. Setiap kisah memiliki benang merah yang sama: dari keterpurukan menuju kebangkitan.
Di berbagai daerah lain, program serupa telah mengubah wajah ekonomi mikro. Warung-warung kecil yang dulu nyaris gulung tikar kini menjadi pusat aktivitas warga.
Kisah Eros menjadi pengingat bahwa harapan selalu ada. Bahwa usaha kecil bukanlah usaha yang sepele. Justru dari warung-warung kecil inilah denyut nadi ekonomi rakyat berputar.
Penutup
Warung Eros Rosmiati di Dusun Sukahurip bukan lagi warung yang hampir mati. Kini, ia menjelma menjadi sumber harapan. Bukan hanya untuk keluarganya, tetapi juga untuk masyarakat sekitar.
Dari bantuan Rp 7,5 juta, lahirlah sebuah kisah perubahan yang membuktikan bahwa uluran tangan, sekecil apapun, bisa menyalakan kembali api perjuangan.
“Selama ada kemauan, selama ada usaha, selalu ada jalan. Saya bersyukur karena jalan itu kini terbuka lebar,” kata Eros, menutup kisahnya dengan senyum penuh harapan.(Asep Apendi)
Komentar