Kota Bekasi, Media Patriot Nasional – Rabu, 03 September 2025.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Adhianto hari ini secara resmi melantik sekaligus merotasi 19 pejabat esselon II di lingkungan Pemkot Bekasi. Rotasi ini bukan sekadar pergantian jabatan, tetapi langkah strategis untuk memperkuat tata kelola pemerintahan, meningkatkan kinerja, serta menjawab tantangan pembangunan Kota Bekasi di masa depan.
Rotasi besar-besaran ini menjadi yang pertama sejak Tri Adhianto menjabat sebagai Wali Kota Bekasi. Prosesi pelantikan yang berlangsung khidmat itu turut dihadiri Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe, Ketua DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi, serta Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto.
Rotasi Pejabat Esselon II, Upaya Perkuat Kinerja OPD
Dalam sambutannya, Wali Kota Bekasi menegaskan bahwa rotasi pejabat bukanlah sekadar formalitas. Menurutnya, penyegaran jabatan menjadi hal penting agar organisasi perangkat daerah (OPD) tetap dinamis, adaptif, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kinerja yang dibangun, komunikasi yang terjalin, serta tahapan yang sudah kita lalui menjadi catatan penting. Semua ini harus terus kita tingkatkan. Jangan hanya menerima jabatan lalu berhenti, tapi tunjukkan kerja nyata,” ujar Tri Adhianto.
Wali Kota menambahkan bahwa setiap pejabat esselon II yang baru dilantik harus bekerja secara kolaboratif. Sinergi antar-OPD menjadi kunci untuk mewujudkan visi dan misi RPJMD Kota Bekasi yang berorientasi pada pelayanan publik, pembangunan berkelanjutan, serta tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
Fokus pada Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dari 19 pejabat esselon II yang dirotasi, perhatian khusus tertuju pada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi. Wali Kota Tri Adhianto menekankan pentingnya peningkatan PAD sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan daerah.
“Bapenda saya beri waktu satu tahun untuk memperbaiki sistem PAD. Ada surat pernyataan yang ditandatangani, bahkan bila tidak tercapai ada konsekuensi berupa pengunduran diri. Ini bentuk komitmen kita untuk memperkuat pendapatan daerah di tengah tekanan ekonomi,” tegasnya.
Langkah ini menjadi penegasan bahwa Pemkot Bekasi serius dalam memperbaiki manajemen pendapatan daerah, khususnya dari sektor pajak dan retribusi. Dengan sistem PAD yang lebih baik, Pemkot Bekasi berharap pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, serta program kesejahteraan masyarakat dapat berjalan lebih optimal.
Daftar Lengkap 19 Pejabat Esselon II yang Dilantik
Berikut nama-nama pejabat esselon II di lingkungan Pemkot Bekasi yang resmi dilantik dan dirotasi oleh Wali Kota:
- Arief Maulana – Kepala Dinas Tata Ruang
- Dzikron – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
- Asep Gunawan – Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
- M. Solikhin – Kepala Badan Pendapatan Daerah
- Ika Indah Yarti – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
- Kusnanto Saidi – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB)
- M. Bambang Santosa – Staf Ahli Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan
- Aceng Solahudin – Staf Ahli Wali Kota Bidang Administrasi Umum
- Alexander Zulkarnaen – Kepala Dinas Pendidikan
- Robert Tua – Kepala Dinas Sosial
- Nadih Arifin – Kepala Diskominfostandi
- Herbert P – Kepala Diskopukm
- Karto – Kepala Disketapang
- Nesan Sujana – Kepala Satpol PP
- Hudi Wijayanto – Kepala Kesbangpol
- Faisal B – Asisten Administrasi Umum
- Dicky Irawan – Kepala Bappelitbangda
- Yudianto – Kepala BPKAD
- Drh. Satia Sriwijayanti – Kepala Dinas Kesehatan
Komitmen Antikorupsi dalam Setiap Kebijakan
Selain menekankan kinerja dan target PAD, Wali Kota Tri Adhianto juga mengingatkan seluruh pejabat yang baru dilantik agar tetap berhati-hati dalam melaksanakan tugas. Ia menegaskan bahwa Pemkot Bekasi berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip antikorupsi, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan maupun program kerja.
Menurutnya, pejabat publik tidak hanya dituntut untuk bekerja efektif, tetapi juga menjaga integritas. Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah harus terus dijaga melalui pelayanan publik yang bersih dari praktik penyalahgunaan wewenang.
Dukungan DPRD dan Masyarakat Kota Bekasi
Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi, yang hadir dalam acara pelantikan, menyambut baik langkah rotasi pejabat esselon II ini. Ia berharap pejabat baru dapat segera menyesuaikan diri dengan tugas dan fungsi di tempat yang baru.
“DPRD mendukung penuh langkah Wali Kota dalam melakukan rotasi ini. Harapan kami, pejabat yang dilantik bisa langsung bekerja, tidak ada waktu untuk menunda karena tantangan ke depan semakin berat,” ujarnya.
Masyarakat Kota Bekasi pun menaruh harapan besar. Dengan pejabat yang baru, pelayanan publik diharapkan lebih cepat, responsif, dan ramah. Selain itu, rotasi ini diharapkan membawa semangat baru dalam pembangunan kota, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga tata ruang kota yang lebih teratur.
Rotasi Pejabat sebagai Strategi Birokrasi Modern
Rotasi pejabat esselon II di Kota Bekasi sejalan dengan semangat reformasi birokrasi yang dicanangkan pemerintah pusat. Dalam konsep birokrasi modern, rotasi jabatan bukan sekadar penyegaran, melainkan bagian dari strategi pengembangan manajemen talenta ASN.
Melalui rotasi, pejabat diberikan pengalaman baru, tantangan berbeda, serta kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Hal ini juga menghindarkan pejabat dari zona nyaman yang berpotensi menurunkan kinerja.
Dengan demikian, rotasi pejabat eselon II ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang Pemkot Bekasi untuk mencetak birokrat yang profesional, inovatif, dan berintegritas.
Kesimpulan
Rotasi 19 pejabat esselon II Kota Bekasi pada Rabu, 03 September 2025, menjadi momentum penting dalam perjalanan tata kelola pemerintahan daerah. Langkah yang diambil Wali Kota Tri Adhianto tidak hanya sebatas pergantian jabatan, tetapi juga upaya strategis memperkuat kinerja OPD, meningkatkan integritas birokrasi, serta memperbaiki sistem Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui target khusus kepada Bapenda.
Harapan besar tertumpu pada pejabat baru untuk segera menyesuaikan diri, bekerja secara profesional, dan menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik. Dengan dukungan penuh dari DPRD, masyarakat, serta seluruh pemangku kepentingan, Pemkot Bekasi optimistis mampu mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan warganya.
Rotasi ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru birokrasi Kota Bekasi menuju tata kelola yang lebih baik, berintegritas, serta mampu menghadirkan pembangunan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.(Hamdanil)