Tegal, 8 September 2025 – Suasana penuh khidmat terasa di Gedung Amangkurat, Pendopo Kabupaten Tegal, pada Senin, 8 September 2025. Ratusan peserta yang terdiri dari lembaga sosial masyarakat, organisasi kemasyarakatan (Ormas), komunitas pemuda, serta perwakilan pekerja ojek online (ojol) berkumpul bersama dalam satu momentum penting: Doa Bersama dan Deklarasi Damai Kabupaten Tegal 2025.
Acara ini menjadi tonggak baru bagi masyarakat Tegal untuk mengukuhkan komitmen menciptakan suasana yang aman, damai, dan penuh persaudaraan di tengah keberagaman.
Pembukaan dengan Lagu Indonesia Raya
Acara dimulai dengan penuh semangat melalui menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama-sama. Semua peserta, mulai dari pejabat pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga komunitas ojol yang hadir, berdiri tegak menunjukkan rasa nasionalisme yang kental.
Momen ini menjadi pengingat bahwa meskipun berbeda latar belakang, suku, agama, maupun profesi, masyarakat Tegal tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Doa Bersama Lima Agama
Setelah prosesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan doa bersama lintas agama. Perwakilan dari agama Konghucu, Hindu, Kristen Katolik, dan Islam tampil bergantian untuk memimpin doa.
- Perwakilan Konghucu membacakan doa tentang keharmonisan dan kebijaksanaan dalam bermasyarakat.
- Perwakilan Hindu menyampaikan doa untuk keseimbangan hidup serta menjunjung tinggi nilai kebaikan dalam kebersamaan.
- Perwakilan Kristen Katolik berdoa agar kasih sayang dan persaudaraan dapat terus tumbuh dalam masyarakat Tegal.
- Perwakilan Islam menutup rangkaian doa bersama dengan harapan agar Kabupaten Tegal dijauhkan dari perpecahan dan diberikan keberkahan dalam pembangunan.
Doa lintas agama ini bukan sekadar simbol, tetapi menjadi bukti nyata bahwa Tegal adalah rumah bersama yang harus dijaga dalam semangat toleransi dan keberagaman.
Deklarasi Damai: Komitmen Bersama
Puncak acara ditandai dengan pembacaan Deklarasi Damai Kabupaten Tegal 2025 yang diikuti oleh seluruh peserta. Dalam deklarasi tersebut, masyarakat Tegal menyepakati beberapa poin penting, antara lain:
- Menjaga kerukunan antar umat beragama, suku, dan golongan di Kabupaten Tegal.
- Menolak segala bentuk provokasi, kekerasan, dan ujaran kebencian.
- Mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan perbedaan.
- Mendukung penuh program pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
- Menguatkan semangat persatuan untuk membangun Tegal yang lebih maju, damai, dan sejahtera.
Deklarasi tersebut dibacakan secara lantang oleh perwakilan peserta, kemudian diikuti bersama-sama oleh seluruh hadirin.
Sambutan Pemerintah Daerah
Bupati Tegal dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh elemen masyarakat yang hadir. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat rasa persaudaraan dan meneguhkan komitmen menjaga perdamaian di wilayah Tegal.
“Deklarasi Damai ini adalah wujud nyata kepedulian kita terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Kabupaten Tegal harus menjadi contoh bahwa kerukunan adalah kekuatan utama membangun daerah,” ujar Bupati.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memfasilitasi program-program yang memperkuat harmoni sosial, mulai dari tingkat desa hingga perkotaan.
Kehadiran Ormas, Komunitas, dan Pekerja Ojol
Salah satu hal menarik dari acara ini adalah hadirnya perwakilan komunitas ojol. Mereka dengan bangga ikut serta menandatangani deklarasi damai. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa semangat menjaga perdamaian bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
Selain komunitas ojol, hadir pula berbagai Ormas, komunitas seni, organisasi pemuda, hingga lembaga sosial masyarakat. Kehadiran mereka memperlihatkan bahwa kerukunan tidak mengenal batas identitas, profesi, maupun kepentingan tertentu.
Makna Deklarasi Damai Bagi Kabupaten Tegal
Momentum Doa Bersama dan Deklarasi Damai Kabupaten Tegal 2025 memiliki makna strategis di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks. Kegiatan ini menjadi ruang untuk:
- Meningkatkan solidaritas sosial di kalangan masyarakat.
- Memperkuat toleransi antar umat beragama dalam bingkai Pancasila.
- Mencegah potensi konflik horizontal yang bisa timbul akibat perbedaan pandangan.
- Membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga ketertiban umum.
Dengan adanya deklarasi damai, diharapkan setiap individu merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing.
Suasana Khidmat dan Penuh Persaudaraan
Selama jalannya acara, suasana khidmat sangat terasa. Para peserta tidak hanya mendengarkan dengan seksama, tetapi juga larut dalam doa yang dipanjatkan.
Ketika deklarasi damai dikumandangkan, semua peserta mengangkat tangan sebagai tanda kesungguhan hati. Simbol ini mempertegas bahwa perdamaian bukan sekadar wacana, melainkan komitmen nyata yang harus diwujudkan.
Harapan Ke Depan
Harapan besar pun muncul dari seluruh rangkaian kegiatan ini. Banyak pihak meyakini bahwa Deklarasi Damai Kabupaten Tegal 2025 akan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
“Jika Tegal bisa, tentu daerah lain juga bisa. Kuncinya adalah kebersamaan dan saling menghargai,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang hadir.
Bupati Tegal menambahkan bahwa acara serupa akan terus digelar secara rutin agar masyarakat semakin terbiasa menjaga kerukunan.
Dampak Positif untuk Generasi Muda
Deklarasi damai ini juga memberikan pesan kuat bagi generasi muda. Dengan hadirnya perwakilan pelajar, mahasiswa, dan komunitas pemuda, mereka diingatkan tentang pentingnya peran generasi milenial dan Gen Z dalam menjaga kerukunan bangsa.
Generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu membawa semangat toleransi ke ruang-ruang digital maupun kehidupan nyata.
Kesimpulan
Doa Bersama dan Deklarasi Damai Kabupaten Tegal 2025 yang berlangsung di Gedung Amangkurat, Pendopo Kabupaten Tegal, bukan sekadar seremonial. Acara ini merupakan tonggak sejarah yang meneguhkan tekad masyarakat Tegal untuk hidup rukun dalam keberagaman.
Melalui doa bersama lima agama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta pembacaan deklarasi damai, seluruh peserta menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Dengan semangat kebersamaan ini, Kabupaten Tegal diyakini mampu menjadi daerah yang aman, damai, dan harmonis, sekaligus menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia.(NurDibyo)
Komentar