Masih Berani Minum Air? Lihat Apa yang Ada di Bawah Jembatan Kota Kita


Penulis: Shafiqa Aqila Rizky Herwanto

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung

Dosen Pengampu : Tania Ardiani Saleh, Dra., M.S.

Surabaya dikenal dengan semangat pantang menyerah dan laju pembangunan yang pesat. Namun, di balik geliat pembangunan tersebut, ada situasi memprihatinkan: sungai-sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat perlahan kehilangan fungsinya. Air yang seharusnya jernih kini membawa beban berat berupa tumpukan sampah, busa deterjen, hingga limbah industri.

Potret sungai di wilayah Suterejo, Surabaya (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Masalah ini bukan hanya mengganggu estetika, tetapi juga menjadi ancaman nyata bagi kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan pendidikan. Ekosistem sungai terganggu, air berbau tidak sedap, sementara kesehatan masyarakat ikut terancam. Hal ini tidak bisa dibiarkan. Kita perlu mencari akar masalah dan solusi agar sungai-sungai Surabaya kembali menjadi sumber kehidupan yang sehat bagi generasi mendatang.


Sumber Pencemaran

Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, sekitar 80% pencemar sungai berasal dari limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga adalah sisa bahan dari aktivitas domestik, baik cair maupun padat, seperti:

  • Air bekas mencuci (grey water)
  • Air buangan dari kamar mandi
  • Sisa sabun, deterjen, dan bahan kimia lainnya
  • Limbah dapur dan makanan

Menurut Kementerian Kesehatan RI, air tercemar biasanya mengandung mikroorganisme patogen dan zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari diare, kolera, hingga tifus. Dalam jangka panjang, paparan air kotor bisa memicu gangguan kulit maupun pernapasan.


Dampak Lingkungan dan Ekonomi

Dampak lingkungan terlihat jelas. Bahan kimia beracun menurunkan kadar oksigen dalam air, yang berujung pada kematian organisme akuatik. Kondisi ini secara tidak langsung memukul ekonomi masyarakat, terutama kelompok yang menggantungkan hidup dari hasil tangkapan ikan.

Selain itu, UMKM yang beroperasi di sekitar sungai juga menghadapi tantangan besar. Lingkungan kotor membuat produk mereka dianggap kurang higienis, sehingga penjualan menurun. Beban ekonomi semakin berat karena biaya kesehatan keluarga ikut meningkat akibat penyakit yang dipicu pencemaran air.


Dampak pada Pendidikan

Terganggunya ekonomi keluarga berdampak pada sektor pendidikan. Banyak orang tua kesulitan membiayai sekolah anak-anak mereka. Di sisi lain, sekolah di sekitar sungai juga sering kekurangan air bersih. Minimnya sanitasi tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang tidak sehat, tetapi juga menurunkan kenyamanan dan konsentrasi siswa. Akibatnya, kualitas pendidikan pun ikut terganggu.


Upaya Solusi

Limbah yang mencemari sungai di Surabaya bukan hanya mengancam ekosistem, tetapi juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu solusi sederhana adalah edukasi masyarakat tentang pemilahan sampah organik dan nonorganik. Sampah organik, seperti sisa sayur, kulit buah, atau ampas kopi, bisa dimanfaatkan untuk membuat eco-enzyme sebagai alternatif pengurangan limbah rumah tangga.

Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk menjaga kebersihan sungai. Dimulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, hingga keterlibatan dalam program kesehatan lingkungan. Pemerintah perlu mendukung langkah ini dengan edukasi berkelanjutan dan pengawasan yang ketat.


Penutup

Dengan langkah nyata dan komitmen bersama, sungai-sungai Surabaya dapat dikembalikan menjadi sumber kehidupan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Setiap tindakan kecil memberi dampak besar. Mari kita pastikan sungai mengalirkan kehidupan, bukan pencemaran.


Referensi

  1. Budiyanto, dr., MARS. (20 Mei 2025). Air Kotor, Hidup Sengsara: Dampak Pencemaran Air. halodoc.com. Diakses 28 Agustus 2025, link
  2. Gamma Safina. (11 Juni 2023). Mayoritas Sungai di Indonesia Tercemar Ringan pada 2022. data.goodstats.id. Diakses 28 Agustus 2025, link
  3. Shafira Cendra A. (16 Juni 2025). Duh 60% Sungai di RI Tercemar Limbah Domestik-Sampah Plastik. finance.detik.com. Diakses 28 Agustus 2025, link




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar