Putus Rantai Gula: Strategi Preventif Diabetes Dini


Oleh: Lovia Fitkur Amin

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung

Dosen Pengampu : Tania Ardiani Saleh, Dra., M.S.

Pendahuluan

Diabetes adalah gangguan metabolisme tubuh yang terjadi ketika hormon insulin tidak dapat digunakan secara efektif untuk mengatur keseimbangan gula darah. Kini, penyakit ini menjadi masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya.

Khususnya, prevalensi pradiabetes di kalangan remaja menunjukkan tren mengkhawatirkan, di mana diabetes mulai menyerang usia muda, termasuk kelompok usia 15–18 tahun.

Diabetes pada usia muda, atau disebut diabetes dini, dapat dialami seseorang meski tanpa faktor genetik. Gaya hidup yang tidak sehat, pola makan tinggi kalori, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi pemicu utamanya. Penyakit ini tidak hanya membebani penderitanya secara personal, tetapi juga menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang signifikan bagi sistem kesehatan global.

Fenomena Diabetes Dini di Surabaya

Dalam lima tahun terakhir, Surabaya menunjukkan tren peningkatan kasus diabetes dini, khususnya di kelompok usia 15–18 tahun. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Salman, 2023), pada tahun 2021 terdapat 176 kasus diabetes dini, meningkat menjadi 184 kasus pada tahun 2022. Angka ini menegaskan bahwa diabetes dini bukanlah fenomena langka, dan banyak remaja berada pada kondisi pradiabetes tanpa disadari.

Faktor Risiko Diabetes Dini

  1. Konsumsi minuman manis dan makanan olahan tinggi gula
    Tren gaya hidup “takut tertinggal” mendorong generasi muda lebih sering mengonsumsi minuman dan makanan manis. Produk tinggi gula lebih mudah diakses dan lebih murah dibandingkan makanan sehat.
  2. Kurangnya aktivitas fisik akibat penggunaan gawai berlebihan
    Gaya hidup sedentari membuat remaja lebih banyak menghabiskan waktu di depan gawai dengan aktivitas fisik yang minim. Minimnya fasilitas olahraga gratis dan lingkungan yang kurang mendukung memperparah kondisi ini.
  3. Pola tidur tidak teratur dan stres akademik
    Tekanan akademik membuat remaja sulit tidur dan cenderung mengonsumsi produk tinggi gula untuk memperbaiki suasana hati, meski hanya sementara.
  4. Minimnya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan metabolik
    Banyak informasi kesehatan tersedia di media digital, namun kurangnya minat generasi muda terhadap topik ini membuat edukasi tidak tersampaikan secara efektif.

Strategi Preventif Diabetes Dini

  1. Edukasi kesehatan terintegrasi
    Materi tentang pentingnya kesehatan dan bahaya diabetes perlu dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Edukasi dini merupakan investasi kecil untuk mengurangi kasus diabetes dan biaya pengobatan jangka panjang.
  2. Intervensi pola makan
    Perlu ada upaya mengubah persepsi bahwa makanan sehat identik dengan mahal dan tidak enak. Edukasi tentang belanja cerdas dan penyediaan bekal sehat di sekolah harus digalakkan.
  3. Aktivitas fisik terjadwal
    Lingkungan yang mendukung serta komitmen diri sangat penting dalam membentuk kebiasaan olahraga. Remaja bisa mencari teman dengan tujuan hidup sehat agar lebih konsisten.
  4. Pemanfaatan teknologi
    Promosi kesehatan dapat dikemas menarik melalui media digital. Konten kreator yang dekat dengan generasi muda bisa menjadi jembatan efektif dalam menyampaikan edukasi hidup sehat.

Penutup

“Memutus rantai gula” bukan sekadar judul, tetapi gerakan preventif yang harus dimulai sejak usia remaja, terutama 15–18 tahun. Melalui edukasi yang tepat, intervensi gaya hidup sehat, serta dukungan lingkungan, generasi muda dapat terbebas dari diabetes dini.

Saatnya generasi muda memutus rantai gula, bukan hanya demi kesehatan pribadi, tetapi juga demi masa depan bangsa yang lebih sehat.

Referensi

  • Anthony Ouyang, K. H. (2023). Trends and risk factors of diabetes and prediabetes in US adolescents, 1999–2020. Diabetes Research and Clinical Practice.
  • Darmawanti, B. (2025). 3 Cara Mudah Hidup Sehat untuk Cegah Diabetes. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  • Irianti, D. S. (2025). Pentingnya Deteksi Dini Diabetes, Surabaya Punya Prevalensi Tertinggi di Jawa Timur. Suara Merdeka Jatim.
  • Salman, G. (2023). 184 Anak di Surabaya Terjangkit Diabetes Melitus, Dinkes Ungkap Penyebab dan Tanda-tandanya. Kompas.com.




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar