Jakarta, MediaPatriot.co.id – 17 September 2025 β Rabithah Maβahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) DKI Jakarta menegaskan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden. Namun, dalam waktu bersamaan, RMI-NU juga menyuarakan penolakan keras terhadap penggunaan foodtray impor asal China yang diduga diproduksi dengan minyak babi.
Pernyataan sikap ini disampaikan dalam konferensi pers di Sofyan Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (17/9). Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua RMI-NU DKI Jakarta KH. Rahmad Dzalani Kiki, Wakil Ketua RMI-NU DKI Jakarta, Wakil Sekretaris RMI-NU DKI Jakarta Wafa Riansah, serta perwakilan Apmaki (Asosiasi Wadah Makan Indonesia).
Dalam pemaparannya, Wafa Riansah mengungkap temuan bahwa pabrik di Chaoshan, China, memalsukan label Made in Indonesia dan logo SNI pada produk foodtray tipe 201. Produk itu juga diduga mengandung kadar mangan tinggi yang tidak cocok untuk makanan asam, serta memanfaatkan minyak babi dalam proses produksinya. Bukti berupa dokumen dan video turut ditunjukkan dalam pertemuan tersebut.
Ketua RMI-NU DKI Jakarta KH. Rahmad Dzalani Kiki menegaskan bahwa pesantren NU siap menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program MBG Presiden. βProgram MBG selaras dengan visi pemberdayaan umat, peningkatan gizi generasi bangsa, serta penguatan ekonomi berbasis pesantren. Namun kami menolak foodtray impor yang merugikan umat, baik dari sisi kehalalan maupun dampaknya terhadap industri lokal,β tegasnya.
Ia menambahkan, Indonesia memiliki banyak pengusaha lokal, termasuk dari kalangan pesantren, yang mampu memproduksi foodtray halal, sehat, dan ramah lingkungan. Karena itu, tidak ada alasan untuk bergantung pada produk impor yang membahayakan akidah sekaligus melemahkan perekonomian dalam negeri.
RMI-NU DKI Jakarta menekankan bahwa keberhasilan MBG Presiden harus dibarengi keberpihakan pada produk halal dan lokal. Pesantren NU disebut siap berkolaborasi dalam penyediaan produk ramah lingkungan, higienis, dan halal agar program MBG memberi manfaat strategis bagi umat serta memperkuat kemandirian bangsa.
Dengan sikap ini, RMI-NU DKI Jakarta mengajak pesantren, masyarakat, dan para pemangku kebijakan untuk bersama-sama menjaga kehalalan konsumsi umat Islam sekaligus memperjuangkan kemandirian ekonomi nasional.
(Red Irwan)












Komentar