“SISTEN 2025: Momentum Kebangkitan Riset Nuklir Indonesia”(Integrasi, Kolaborasi, dan Inovasi untuk Masa Depan Bangsa)


Oleh Arie Widowati

Indonesia memiliki sejarah panjang dalam bidang ketenaganukliran yang jarang disadari oleh masyarakat luas. Dalam sambutannya pada acara SIMPOSIUM SAINS & TEKNOLOGI NUKLIR 2025 (SISTEN 2025), yang disampaikan secara daring 2 Oktober 2025, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menegaskan kembali bahwa Indonesia bukanlah pendatang baru, melainkan salah satu pelopor awal di Asia.

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung


<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>


Sejak 1950-an, Indonesia sudah ambil bagian dalam membentuk IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) dan mendirikan lembaga tenaga atom yang kemudian berkembang menjadi BATAN, hingga akhirnya berintegrasi ke dalam BRIN. Perjalanan ini menegaskan bahwa bangsa kita sudah lama menanam benih pengetahuan dan infrastruktur di bidang nuklir.

Beberapa capaian monumental menjadi bukti: beroperasinya reaktor riset TRIGA pada tahun 1965, reaktor Kartini pada 1979, hingga reaktor Siwabessy pada 1987. Kehadiran siklotron sejak 1990, serta berdirinya program pendidikan ketenaganukliran di berbagai perguruan tinggi dan lembaga khusus, seperti Teknik Nuklir UGM, STTN (kini Poltek Nuklir Indonesia), memperlihatkan komitmen yang berkelanjutan.

Namun, di balik prestasi tersebut, Handoko tidak menutup mata bahwa masih banyak tantangan. Kolaborasi antar-pemangku kepentingan belum optimal, infrastruktur riset sering kali kurang dimanfaatkan, dan hilirisasi teknologi nuklir belum tergarap penuh. Publik juga masih sering mendapat informasi parsial, sehingga persepsi keliru mengenai keamanan nuklir tetap beredar. Kondisi ini menyebabkan Indonesia tertinggal dari negara lain, baik dalam pemanfaatan reaktor, akselerator, maupun riset fusi.

Hadirnya Negara dalam Ekosistem Nuklir
Pasca pembentukan BRIN pada 2021, strategi utama yang digarisbawahi adalah “menghadirkan negara” dalam ekosistem nuklir. Handoko menekankan bahwa riset nuklir adalah bidang yang “padat modal” sekaligus “padat otak.” Tidak cukup hanya membangun infrastruktur; dibutuhkan pula penguatan sumber daya manusia lintas disiplin, mulai dari sains dasar hingga rekayasa teknologi.

BRIN mengusung empat pendekatan penting:

  1. Integrasi infrastruktur riset agar fasilitas tetap berkelanjutan dan dapat dimanfaatkan lintas disiplin ilmu.
  2. Manajemen pendanaan multi-sumber, yang tidak hanya mengandalkan APBN tetapi juga dana abadi riset dan kolaborasi internasional.
  3. Tata kelola berbasis meritokrasi, di mana setiap program dinilai berdasarkan rekam jejak kinerja, bukan semata-mata posisi institusional.
  4. Model bisnis hilirisasi teknologi nuklir, melalui lisensi, kemitraan operator, dan transfer teknologi ke industri.

Langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat ekosistem riset sekaligus menghapus hambatan klasik yang kerap dijadikan alasan, seperti keterbatasan anggaran.

BRIN sebagai Fasilitator dan Pelaksana
Handoko menekankan fungsi ganda BRIN: tidak hanya pelaksana riset, tetapi juga fasilitator ekosistem inovasi nasional. BRIN mendukung kebijakan berbasis bukti, sehingga hasil riset benar-benar dapat menjadi dasar pengambilan keputusan pembangunan, baik di tingkat kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah.

Untuk mewujudkannya, BRIN membuka ruang kolaborasi lebih luas melalui hibah, skema matching fund, dan kemitraan dalam maupun luar negeri. Dengan prinsip independensi dan keadilan, BRIN ingin menciptakan iklim yang kondusif bagi inovasi.

Program Strategis di Bidang Nuklir
Dalam ranah teknis, BRIN memaparkan sejumlah program prioritas:
Revitalisasi reaktor Siwabessy untuk meningkatkan produksi radioisotop dan radiofarmaka dengan orientasi pasar global.
Revitalisasi fasilitas produksi radiofarmaka di KST B.J. Habibie agar sesuai standar internasional.
Revitalisasi reaktor Kartini sebagai sarana edukasi dan pelatihan teknologi reaktor.
Pengembangan PLTN generasi 3 dan 4 melalui kolaborasi internasional.
Pengembangan siklotron baru dan fasilitas terapi proton untuk penanganan kanker.
Pembangunan beamline di bidang material dan hayati bekerja sama dengan pusat riset global.
Riset pengolahan limbah nuklir, peningkatan kapasitas Poltek Nuklir, serta integrasi kurikulum dengan aktivitas riset.

Semua program ini hanya akan berhasil bila ada sinergi nyata antara peneliti, industri, pemerintah, dan mitra internasional.

Optimisme ke Depan
Sambutan Handoko ditutup dengan nada optimis. Indonesia, katanya, memiliki sejarah, pengalaman, dan modal awal yang kuat. Tantangan terbesar justru terletak pada konsolidasi: bagaimana memastikan seluruh potensi tidak berjalan sendiri-sendiri.

Dengan integrasi, meritokrasi, dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia diyakini mampu memperkecil kesenjangan dengan negara lain dan menghadirkan teknologi nuklir sebagai bagian nyata dari pembangunan nasional.

Handoko mengajak semua pihak menjadikan SISTEN 2025 bukan sekadar ruang nostalgia sejarah, melainkan momentum kebangkitan riset nuklir Indonesia. Dari sini, diharapkan lahir langkah konkret menuju kemandirian iptek dan peningkatan daya saing bangsa di panggung global.

Serpong, 2 Oktober 2025




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>


MEDIAPATRIOT.CO.ID adalah media online nasional terlengkap & terpercaya yang selalu menyajikan berita aktual seputar politik, hukum, ekonomi, budaya, hingga gaya hidup. Temukan informasi terbaru hanya di portal berita kami.

Chat MediaPatriot via WhatsApp

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar