Sampang, 03 Oktober 2025
Sidoarjo – Suasana duka menyelimuti Dusun Buduran, Sidoarjo, setelah bangunan Musolla Al Khozyni roboh pada Jumat siang. Peristiwa ini memicu kepanikan warga dan tangis haru seorang ibu asal Sampang, Madura, ketika mengetahui anaknya yang belajar di musolla tersebut terjebak di bawah reruntuhan.
Sambil menahan isak, sang ibu terus memanggil nama anaknya, berharap putra kecilnya segera ditemukan dalam keadaan selamat. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu pun ikut meneteskan air mata. Banyak yang berhenti sejenak untuk menyaksikan proses evakuasi yang berlangsung dramatis.
Menurut keterangan saksi, robohnya musolla terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, beberapa santri sedang mengikuti pengajian. “Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, lalu bangunan runtuh,” kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Tim SAR gabungan bersama relawan langsung melakukan evakuasi menggunakan peralatan darurat. Proses penyelamatan berjalan lambat karena puing-puing bangunan menutupi sebagian besar area musolla, sementara kondisi tanah yang lembek membuat upaya pencarian lebih sulit.
“Kami fokus mencari korban yang masih tertimbun. Doakan semua selamat,” ujar salah satu petugas SAR yang berada di lokasi. Tim SAR juga membawa alat berat dan perlengkapan medis untuk mengantisipasi kemungkinan korban mengalami luka serius.
Kepala Dusun Buduran, Hadi Santoso, mengatakan bahwa musolla tersebut merupakan tempat belajar dan beribadah bagi puluhan anak-anak di dusun itu. “Kami sangat terpukul atas kejadian ini. Semoga semua korban bisa segera diselamatkan,” ujarnya.
Sementara itu, warga lain tampak sigap membantu menyingkirkan puing dan mendampingi keluarga korban. Beberapa orang membawa air minum, makanan ringan, dan perlengkapan pertolongan pertama untuk mendukung upaya penyelamatan.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab runtuhnya bangunan. Dugaan awal mengarah pada kondisi struktur yang sudah tua dan kurangnya perawatan rutin. Namun, investigasi resmi akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti.
Proses evakuasi diperkirakan akan memakan waktu hingga beberapa jam. Hingga berita ini diturunkan, tim SAR berhasil mengevakuasi beberapa korban dan terus berupaya menemukan anak-anak yang masih terjebak.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi warga Dusun Buduran, khususnya bagi keluarga korban. Pemerintah setempat mengimbau masyarakat tetap tenang dan memberikan ruang bagi tim SAR untuk bekerja maksimal.(Amin Jufry)
Komentar