Tegal, 3 Oktober 2025 – Kota Tegal disemarakkan dengan dua kegiatan bertajuk Semarak Budaya yang digelar Jumat (3/10/2025). Kegiatan ini digagas Anggota DPR-RI Komisi X, H. Abdul Fikri Faqih, MM, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Acara pagi hari berlangsung di Plataran SastraPiek, dihadiri mayoritas pekerja seni dan penggerak kebudayaan dari Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Tegal. Dalam dialog terbuka, pembahasan difokuskan pada nasib sastra Tegal—baik puisi, cerita, maupun teater. Para peserta berharap karya sastra lokal dapat masuk ke kurikulum sekolah, sehingga generasi muda dapat mengenal sastrawan Tegal sejak dini.
Sementara itu, kegiatan siang hari di Kedai Radar Tegal menampilkan Festival Kuliner Khas Tegal. Acara ini menekankan pengembangan kuliner lokal sebagai bagian dari budaya yang dapat menjadi kebanggaan daerah sekaligus potensi ekonomi yang dapat go nasional maupun internasional. Festival Kuliner Tegal dihadiri para konstituen yang berkesempatan menikmati ragam kuliner khas, mulai dari soto, tahu aci, rujak teplak, hingga latopya.
Dalam sambutannya, Fikri menekankan bahwa kuliner merupakan bagian dari identitas budaya daerah yang dilindungi dan diatur dalam UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Menurutnya, banyak yang menganggap mengurusi budaya hanya membuang-buang waktu, padahal pengembangan budaya, termasuk kuliner, merupakan wujud kemajuan dan pewarisan budaya untuk generasi berikutnya.
“Kita bermaksud menguri-nguri kebudayaan sebagai objek kemajuan. Kuliner adalah wujud nyata dari budaya. Pewarisan utamanya adalah makanan khas Tegal yang akan menjadi warisan untuk generasi kita. Budaya bisa disebut bermanfaat jika ada pemajuan kebudayaan,” ujar Fikri.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya Kota Tegal sekaligus mendorong pengembangan kreativitas seni dan kuliner di tingkat lokal maupun regional. Fikri menambahkan, ke depan tidak hanya warung Surabaya yang dikenal di Kuala Lumpur dan Singapura, tetapi juga warung Tegal dengan aneka kuliner khasnya dapat hadir di kancah internasional.
Kegiatan ditutup dengan ramah tamah yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung serta menikmati berbagai sajian kuliner khas Tegal.
(Nurdibyo)
Komentar