Peternak Ayam Desak Pemerintah Turunkan Harga Pakan dan Bentuk Kementerian Peternakan


Harga pakan melambung, peternak mandiri terancam gulung tikar

Jakarta, MediaPatriot.co.id – 9 Oktober 2025 — Puluhan peternak ayam yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara dan Kantor Menteri Koordinator Bidang Pangan, Kamis (9/10). Mereka menuntut perhatian serius pemerintah terhadap kesejahteraan peternak ayam rakyat yang semakin terhimpit akibat tingginya harga pakan dan lemahnya perlindungan kebijakan.

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung


<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>


Ketua KPUN Alvino Antonio W. menegaskan bahwa kenaikan harga ayam hidup di tingkat peternak tidak otomatis meningkatkan keuntungan. Sebab, biaya produksi ikut melonjak tajam, terutama karena harga pakan yang terus naik.

“Harga ayam hidup memang naik, tapi peternak tidak menikmati hasilnya. Biaya pakan dan produksi naik lebih cepat dari harga jual. Akibatnya, banyak peternak kecil justru rugi,” ujar Alvino.

Menurut data KPUN, per 1 Oktober 2025 harga rata-rata nasional ayam hidup mencapai Rp21.000 per kilogram (kg) atau naik 14,28 persen dari harga acuan pemerintah sebesar Rp18.000/kg. Namun, rata-rata biaya produksi telah mencapai Rp19.000–Rp20.000/kg, karena harga jagung pakan melonjak hingga Rp6.900–Rp7.000/kg, jauh di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP) yang hanya Rp5.500/kg.

Sementara itu, harga ayam broiler di tingkat konsumen masih tinggi, sekitar Rp38.377/kg, menunjukkan adanya ketimpangan besar antara harga di peternak dan konsumen.

Desak Audit Harga DOC dan Pelibatan Peternak Rakyat

KPUN juga menyoroti persoalan harga dan distribusi DOC (Day Old Chick) yang tidak transparan. Alvino meminta pemerintah segera melakukan audit terhadap stok dan harga DOC agar peternak mandiri tidak semakin terjepit.

Selain itu, ia menilai program-program pemerintah seperti Bantuan Pangan dan Makan Bergizi Gratis belum melibatkan peternak rakyat ayam ras secara optimal.

“Peternak mandiri seharusnya menjadi bagian dari rantai pasok nasional. Pemerintah perlu melibatkan kami agar program kedaulatan pangan tidak hanya menjadi slogan,” tegas Alvino.

Sepuluh Tuntutan Peternak Ayam

Dalam aksinya, KPUN menyampaikan 10 tuntutan utama kepada pemerintah, antara lain:

  1. Membentuk Kementerian Peternakan, karena Kementerian Pertanian dinilai tidak kompeten dalam mengurusi nasib peternak.

  2. Menegakkan Permentan No. 10 Tahun 2024 terkait pembagian DOC bagi peternak ayam mandiri.

  3. Menurunkan harga pakan ternak, serta menindak perusahaan yang menaikkan harga secara sepihak.

  4. Menurunkan harga DOC yang saat ini terlalu tinggi.

  5. Mengakhiri pengabaian terhadap peternak ayam mandiri, demi mendukung program swasembada dan ketahanan pangan nasional.

  6. Menurunkan harga jagung menjadi Rp5.500/kg dengan kadar air 13–15%.

  7. Mengimplementasikan Perpres No. 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, termasuk penyerapan ayam hidup dari peternak.

  8. Melarang perusahaan integrator melakukan budidaya, dan mengembalikan 100% kegiatan budidaya kepada peternak mandiri.

  9. Membebaskan kuota GPS (Grand Parent Stock) bila pemerintah tidak mampu mengawasi pasar.

  10. Menetapkan regulasi perlindungan peternak rakyat ayam ras sesuai amanat UUD 1945 dan UU No. 18/2009 jo. UU No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Ancaman Aksi Lanjutan

KPUN menegaskan, apabila pemerintah tidak segera menindaklanjuti tuntutan tersebut, para peternak siap menggelar aksi lanjutan dalam skala yang lebih besar.

“Kami akan terus bersuara sampai pemerintah benar-benar berpihak kepada peternak rakyat,” tegas Alvino menutup pernyataannya.

Dengan situasi harga pakan yang kian tidak terkendali dan kebijakan yang belum berpihak, para peternak ayam rakyat berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata agar sektor peternakan nasional tidak semakin terpuruk.

Red Irwan




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>


MEDIAPATRIOT.CO.ID adalah media online nasional terlengkap & terpercaya yang selalu menyajikan berita aktual seputar politik, hukum, ekonomi, budaya, hingga gaya hidup. Temukan informasi terbaru hanya di portal berita kami.

Chat MediaPatriot via WhatsApp

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar