Jakarta, MediaPatriot.co.id – 13 Oktober 2025 — Menandai satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Aliansi Indonesia Raya menggelar Pekan Raya Prabowo–Gibran bertajuk “Satu Tahun untuk Indonesia Raya” di Sekretariat Gatot Kaca, Jalan Pattimura, Jakarta, pada Senin (13/10/2025).
Acara yang diresmikan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro dan Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Sugiat Santoso ini akan berlangsung hingga 18 Oktober 2025 dengan beragam kegiatan, mulai dari diskusi publik, road show program unggulan, lomba konten media sosial, pameran foto dan video, bazar UMKM, pentas seni, hingga kegiatan bakti sosial dan deklarasi kebangsaan.
Sugiat Santoso: Momentum Konsolidasi Nasional
Dalam sambutannya, Sugiat Santoso menegaskan bahwa satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran merupakan fase penting konsolidasi menuju Indonesia yang kuat, mandiri, dan berdaulat.
“Satu tahun pemerintahan ini adalah masa konsolidasi. Kita melihat arah kepemimpinan nasional yang tegas, berdaulat, dan berpihak pada rakyat. Pekan Prabowo–Gibran menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara rakyat, pemerintah, dan lembaga negara untuk mewujudkan Indonesia Raya yang berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Sugiat.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi publik dalam mengawal program prioritas nasional, terutama di sektor ketahanan pangan, energi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan rakyat adalah energi utama bagi kemajuan bangsa. Dengan semangat Aliansi Indonesia Raya, kita pastikan kebijakan pro-rakyat tetap menjadi landasan pembangunan nasional,” tambahnya.
Sugiat menutup dengan seruan persatuan, “Mari jadikan Pekan Prabowo–Gibran bukan sekadar perayaan, tetapi gerakan kebangsaan. Satu tahun ini baru permulaan, perjalanan menuju Indonesia Raya yang berdaulat baru saja dimulai.”
Ujang Komaruddin: Penilaian Harus Objektif
Akademisi Prof. Ujang Komaruddin turut hadir dan menyoroti pentingnya evaluasi objektif terhadap kinerja pemerintahan Prabowo–Gibran.
“Ukuran keberhasilan harus dilihat dari koneksi antara visi-misi, janji kampanye, dan realisasi kebijakan. Baik secara kuantitas maupun kualitas,” jelas Ujang.
Ia mencontohkan program Makanan Bergizi Gratis yang kini telah menjangkau lebih dari 35 juta penerima manfaat sebagai langkah nyata pemerintah. Menurutnya, meski masih ada kekurangan teknis, kebijakan tersebut merupakan langkah besar dalam peningkatan gizi anak bangsa.
Selain itu, Ujang juga mengapresiasi program pendidikan yang membuka akses bagi anak-anak SMA berprestasi untuk kuliah di luar negeri.
“Pak Presiden memberi ruang bagi anak-anak Indonesia yang cerdas untuk menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Ini langkah maju untuk mencetak generasi unggul dan berdaya saing global,” tambahnya.
Juri Ardiantoro: Politik Persatuan, Kabinet Merah Putih Simbol Kebersamaan
Sementara itu, Wamensesneg Juri Ardiantoro menyoroti arah politik pemerintahan Prabowo–Gibran yang berlandaskan semangat persatuan nasional.
“Bagi Pak Prabowo, politik adalah alat perjuangan substansi pemerintahan. Politik persatuan menjadi dasar utama. Karena itu, dalam penyusunan kabinet, tidak ada lagi sekat antara pendukung dan lawan politik. Setelah Pilpres, semuanya harus bersatu untuk memajukan Indonesia,” ujar Juri.
Ia menjelaskan bahwa Kabinet Merah Putih menjadi simbol pemersatu bangsa di bawah kepemimpinan Prabowo–Gibran.
“Siapa pun, dari latar belakang apa pun, sepanjang bekerja untuk Merah Putih, adalah bagian dari koalisi besar pemerintah,” tegasnya.
Juri juga menekankan arah kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan, mencakup seluruh wilayah Indonesia.
“Politik pembangunan Prabowo mengintegrasikan kepentingan dari barat ke timur, utara ke selatan. Semua wilayah mendapat perhatian yang sama,” ungkapnya.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya kedaulatan nasional, terutama dalam bidang pangan.
“Kalau ingin menjadi negara maju, kita harus berhenti bergantung pada impor pangan. Swasembada pangan adalah bentuk nyata kedaulatan bangsa,” tutup Juri.
Menuju Indonesia Emas 2045
Pekan Raya Prabowo–Gibran akan ditutup pada 18 Oktober 2025 dengan Deklarasi Indonesia Raya Bersatu, yang berisi komitmen bersama untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 dan memperkokoh persatuan nasional di tengah tantangan global.
Melalui kegiatan ini, Aliansi Indonesia Raya berharap semangat kebersamaan dan optimisme dapat terus tumbuh, menjadikan satu tahun kepemimpinan Prabowo–Gibran sebagai fondasi kuat menuju Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera.
(Red Irwan)
Komentar