Jakarta, MediaPatriot.co.id – 14 Oktober 2025 — Di tengah meningkatnya tantangan lingkungan global dan konsumsi sumber daya yang semakin tak terkendali, konsep “Shared Responsibility” atau Tanggung Jawab Bersama menjadi salah satu strategi penting dalam membangun ekosistem konsumsi yang berkelanjutan. Semangat kolaboratif ini mengemuka dalam forum bertajuk “Shared Responsibility – Building A Sustainable Consumption Ecosystem” yang digelar di Universitas Trisakti, Jakarta, pada Senin (14/10/2025).
Acara ini menghadirkan berbagai narasumber lintas sektor — mulai dari akademisi, pelaku industri, pegiat lingkungan, hingga pembuat kebijakan — termasuk Dr. M. Indrawan Imantha (Deputy Director Market Transformation), Aisyah Sileuw (President Director), Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA (Rektor Universitas Trisakti), dan Priyo Dwi Utomo (Corporate Affairs Department Head PT Lion Super Indo) yang hadir mewakili Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO).
Dalam paparannya, Priyo Dwi Utomo menegaskan bahwa sektor ritel memiliki peran vital dalam mendorong perubahan perilaku konsumsi masyarakat menuju arah yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Rantai pasok ritel adalah ujung tombak perubahan perilaku konsumsi masyarakat. Kami di APRINDO berkomitmen menjadi bagian dari solusi, dengan mendorong praktik bisnis yang etis, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Priyo.
Menurutnya, konsep shared responsibility harus diimplementasikan secara nyata di seluruh lini — mulai dari inovasi industri, kebijakan pemerintah, hingga kesadaran konsumen.
“Shared responsibility berarti setiap pihak memiliki peran. Industri harus berinovasi dalam produksi, pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang kondusif, dan konsumen harus lebih sadar dalam memilih. Hanya dengan kebersamaan, kita bisa membangun ekosistem konsumsi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Kehadiran Priyo Dwi Utomo dalam forum ini mempertegas posisi APRINDO sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam mendukung transformasi menuju ekonomi hijau. Melalui jaringan ritel modern di seluruh Indonesia, APRINDO dinilai memiliki potensi besar dalam mengubah pola konsumsi masyarakat melalui edukasi, penyediaan produk ramah lingkungan, dan kampanye keberlanjutan.
Acara ini juga menyoroti peran sinergis antara sektor publik dan swasta dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-12, yaitu Responsible Consumption and Production. Pendekatan ini mendorong setiap pihak untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan melalui inovasi produk, pengelolaan limbah, serta efisiensi energi dan sumber daya.
Dengan melibatkan akademisi seperti Dr. Wahyuningsih, M.E., M.Phil dan dukungan penuh dari Universitas Trisakti, kegiatan ini menjadi wadah penting bagi terwujudnya ekosistem konsumsi yang sadar, inklusif, dan beretika.
Priyo berharap, forum ini dapat menjadi titik awal penguatan kolaborasi antara pelaku ritel dan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun masa depan ekonomi Indonesia yang lebih hijau, adaptif, dan berdaya saing.
“Keberlanjutan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Kita semua — pemerintah, pelaku usaha, dan konsumen — memiliki tanggung jawab bersama untuk mewujudkan Indonesia yang lestari,” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat gerakan konsumsi berkelanjutan di Indonesia, sekaligus membangkitkan kesadaran bahwa keberlanjutan adalah gaya hidup kolektif yang harus diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
(Red Irwan)
Komentar