Wasile Selatan, Halmahera Timur, mediapatriot.co.id — Dalam upaya menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah lingkar tambang, Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Maluku Utara bersama Kapolsek Wasile Selatan menjalin kolaborasi strategis untuk mengedepankan penyelesaian perselisihan melalui pendekatan persuasif, dialog, dan mediasi humanis.
Kesepakatan ini lahir dari keprihatinan bersama terhadap potensi gejolak sosial yang dapat timbul akibat dinamika sosial dan ekonomi di sekitar kawasan pertambangan. Kedua pihak sepakat bahwa penyelesaian secara pidana bukanlah solusi utama, melainkan langkah terakhir jika seluruh upaya mediasi telah ditempuh.
Ketua DPD GRIB JAYA Maluku Utara, Rismanto Ridwan SH, menegaskan bahwa kehadiran organisasi masyarakat harus menjadi jembatan, bukan pemicu konflik.
> “Kami di DPD GRIB JAYA Malut berkomitmen menjadi bagian dari solusi. Kami percaya bahwa komunikasi terbuka dan pendekatan persuasif jauh lebih efektif daripada langkah-langkah represif. Masyarakat harus merasa dilindungi, bukan ditakuti,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kapolsek Wasile Selatan, menyampaikan bahwa aparat kepolisian siap menjadi fasilitator dialog antara masyarakat, pemerintah, dan pihak perusahaan.
> “Kami berupaya agar setiap permasalahan di wilayah lingkar tambang dapat diselesaikan dengan kepala dingin. Penegakan hukum tetap penting, tapi pendekatan humanis dan mediasi akan kami kedepankan terlebih dahulu. Tujuannya satu: menjaga keamanan, ketertiban, dan keutuhan sosial,” jelasnya.
Kolaborasi antara DPD GRIB JAYA Malut dan Polsek Wasile Selatan ini diharapkan menjadi contoh sinergi positif antara organisasi masyarakat dan aparat penegak hukum. Melalui langkah ini, suasana kondusif di lingkungan tambang dapat terus terjaga, serta hubungan harmonis antara warga, aparat, dan pihak perusahaan semakin kuat.
> “Kami ingin membangun kepercayaan publik. Dengan komunikasi yang baik, semua pihak bisa duduk bersama untuk mencari solusi terbaik tanpa perlu ada pihak yang merasa dirugikan,” tambah Ketua DPD GRIB JAYA Malut.
Kesepahaman ini menandai babak baru dalam pola penyelesaian konflik di kawasan tambang, di mana pendekatan kolaboratif dan kemanusiaan menjadi dasar utama dalam menjaga stabilitas sosial dan menciptakan lingkungan yang aman serta sejahtera bagi masyarakat Wasile Selatan. (Red)












Komentar