Penulis: Shafiqa Aqila Rizky Herwanto
Perawat dikenal sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan โ mereka hadir selama 24 jam, menjadi pihak pertama yang berinteraksi langsung dengan pasien. Untuk memahami lebih dalam kontribusi luar biasa profesi ini, saya bersama rekan-rekan mahasiswa semester satu Program Studi Keperawatan mendapat kesempatan berharga melaksanakan kunjungan lapangan (field trip) ke Rumah Sakit Universitas Airlangga pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Sebagai mahasiswa baru yang masih diliputi semangat dan rasa ingin tahu, kegiatan ini terasa seperti langkah awal menuju masa depan. Melalui pengamatan langsung di lapangan, saya berharap dapat memahami lebih jelas arah karier yang akan saya tempuh, sekaligus mengaitkan pengalaman ini dengan materi dasar yang telah dipelajari di kampus, seperti etika profesi dan komunikasi kesehatan.
Saat memasuki area rumah sakit, suasana sibuk langsung terasa. Saya menyaksikan bagaimana para perawat menjalankan tugasnya dengan cekatan โ memeriksa kondisi pasien, mencatat perkembangan kesehatan melalui sistem komputer, hingga memastikan prosedur pemberian obat dilakukan dengan teliti. Gerakan mereka cepat dan sigap, mencerminkan tanggung jawab besar yang diemban setiap hari.
Namun, di balik ritme kerja yang padat itu, hal yang paling mengesankan bagi saya adalah profesionalisme yang mereka tunjukkan. Senyum ramah tetap terjaga, bahkan di tengah tekanan pekerjaan yang tinggi. Dari situ saya belajar, bahwa ketulusan adalah bagian penting dari pelayanan kesehatan.
Ada satu momen yang sangat membekas dalam ingatan saya. Saat itu, saya memperhatikan seorang perawat yang sedang menangani pasien dengan kebutuhan khusus. Ia tampak begitu sabar, tidak hanya membantu dari sisi medis, seperti memasang infus dan memberikan obat , tetapi juga mendengarkan setiap keluhan pasien dengan penuh empati. Dari situ saya menyadari, seorang perawat tidak hanya menyembuhkan tubuh, melainkan juga menenangkan jiwa.
Pengalaman ini membuka pandangan saya bahwa profesi perawat jauh melampaui keterampilan teknis. Mereka adalah perpaduan antara ilmu pengetahuan, empati tanpa batas, dan kesabaran yang luar biasa.
Setelah menyaksikan langsung dedikasi mereka, kekaguman saya terhadap profesi keperawatan tidak lagi sekadar apresiasi sesaat. Ini adalah penghormatan mendalam bagi para perawat โ sosok yang menyeimbangkan logika medis dengan kehangatan manusiawi. Mereka membuktikan bahwa penyembuhan sejati tidak hanya berasal dari obat-obatan, melainkan juga dari waktu yang diluangkan dengan tulus, telinga yang mendengarkan tanpa menghakimi, serta sentuhan yang mampu memulihkan harapan.








Komentar