Pondok Pesantren Al-Khairah Langkat: Dinding Retak, Hati yang Tak Retak — Ketika Nurani Pemimpin Kalah Oleh Beton

2025 10 29 08.29.35

2025 10 29 08.31.41
2025 10 29 08.31.41

2025 10 29 08.30.24

2025 10 29 08.30.35

Rabu,29/10/2025.Pukul.09:12.WIB.

Mediapatrio.co.id|Langkat, Sumatera Utara, Ada pemandangan yang menohok nurani di Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura.

Sebuah pondok pesantren berdiri dengan tembok yang mulai mengelupas, atap seng berkarat, dan ruang belajar sederhana yang lebih mirip gudang tua ketimbang tempat menimba ilmu.

Namun di balik keterbatasan itu, terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an — lirih, namun menggema jauh melebihi suara pembangunan yang sering kali hanya berhenti di bibir janji.

Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Khairah adalah nama lembaga itu. Di sanalah 38 siswa RA Miftahul Janah, 112 santri Tsanawiyah, dan 90 santri Aliyah meniti masa depan dengan modal kesabaran dan semangat yang tak lekang oleh kemiskinan fasilitas.

Di bawah asuhan Erwin Suratin, pondok ini tetap berdiri — bukan karena bantuan, melainkan karena keikhlasan.

Sekolah ini gratis. Tapi pemerintah seolah tutup mata. Bangunannya sudah banyak yang rusak,” ujar.

Junaidi, warga sekitar, dengan nada kecewa yang sulit disembunyikan.
Ironi itu mencolok. Ketika di tempat lain, dana pendidikan mengalir deras untuk mengecat ulang gedung megah, pondok ini justru berjuang agar temboknya tak roboh.

Ketika para pejabat sibuk berpidato tentang “revolusi mental” dan “generasi emas”, di sini anak-anak belajar di bawah atap bocor — menghafal Al-Qur’an di kursi plastik yang patah satu kakinya.

Erwin Suratin, Ketua Yayasan, tak menuntut istana.

Ia hanya memohon agar pemerintah menoleh barang sejenak.

“Kami tak pernah menerima bantuan, baik dari pemerintah daerah maupun Kementerian Agama.

Pondok ini perlu perbaikan total,” ucap Erwin lirih, membawa nada pasrah yang justru memantulkan kekuatan iman.

Padahal, pondok ini memiliki izin operasional resmi — Nomor 510012050040. Legal, sah, dan berfungsi penuh.

Tapi entah mengapa, legalitas kadang tak cukup kuat menembus telinga birokrasi yang tuli terhadap suara rakyat kecil.

Sejatinya, pondok pesantren seperti Al-Khairah adalah benteng moral terakhir di tengah arus modernitas yang kian mencabut akar nilai.

Di tempat inilah generasi bangsa belajar bukan hanya membaca huruf Arab, tetapi juga menulis kembali makna kejujuran, kesederhanaan, dan keteguhan iman.

Sayangnya, benteng ini mulai retak — bukan oleh waktu, melainkan oleh abainya perhatian.

Kita sering dengar kata

“pembangunan berkeadilan.” Namun di Al-Khairah, keadilan itu terasa seperti bayang-bayang sore: panjang dalam pidato, tapi cepat hilang ketika malam tiba.

Sementara para pejabat berlomba memotong pita peresmian gedung baru, di pondok ini para santri justru memotong keinginan pribadi demi bertahan menuntut ilmu.

Apakah nurani pemimpin negeri ini sudah sekeras semen proyek

mercusuar yang mereka banggakan?
Ataukah mereka lupa, bahwa suara paling jernih dari langit bukanlah tepuk tangan di podium, melainkan suara anak-anak yang membaca Al-Qur’an dengan perut kosong dan atap bocor?
Pondok Pesantren Al-Khairah di Langkat ini mungkin hanya titik kecil di peta Indonesia.

Tapi di titik kecil itu, sedang berdenyut harapan besar — agar negara ini tak hanya sibuk menghitung jumlah gedung sekolah, tapi mulai menghitung nilai moral yang mereka biarkan runtuh.

Karena di ujung segala pembangunan, yang akan menegakkan bangsa ini bukanlah besi dan beton, melainkan iman yang disemai di pondok-pondok sederhana seperti Al-Khairah.

(Ramlan|Mediapstriot.co.id|Kabiro Langkat)

Lokasi: Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Khairah, Desa Pantai Cermin, Kec. Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
Tanggal: 29 Oktober 2025.




Wartawan di lapangan dibekali Kode Sandi untuk membuka DAFTAR WARTAWAN Dibawah ini:DAFTAR WARTAWAN>>>


Tentang Kami

Mediapatriot.co.id adalah portal berita online nasional yang menyajikan informasi aktual, terpercaya, dan berimbang. Kami hadir untuk memberikan akses berita yang cepat dan akurat kepada masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang sosial, hukum, budaya, pemerintahan, dan berbagai isu strategis lainnya.
Didirikan oleh jurnalis senior Hamdanil Asykar, Mediapatriot.co.id berkomitmen menjaga integritas jurnalistik dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik sesuai pedoman Dewan Pers. Dengan jaringan kontributor di berbagai daerah, kami menghadirkan berita lokal dengan cakupan nasional.
Misi kami adalah menjadi media digital yang membangun kesadaran publik melalui berita-berita edukatif, mendalam, dan bebas hoaks. Kami percaya bahwa informasi yang sehat adalah pilar utama demokrasi dan kemajuan bangsa.
Tim redaksi kami terdiri dari wartawan-wartawan berpengalaman yang mengedepankan prinsip keberimbangan, cek fakta, dan validasi sumber dalam setiap pemberitaan. Kami juga membuka ruang partisipasi publik melalui opini dan laporan warga yang dikurasi secara profesional.
Mediapatriot.co.id juga menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendorong literasi digital serta pemberdayaan masyarakat melalui media.
Untuk pertanyaan, saran, atau kerja sama media, silakan hubungi kami melalui halaman Kontak.

<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>


MEDIAPATRIOT.CO.ID adalah media online nasional terlengkap & terpercaya yang selalu menyajikan berita aktual seputar politik, hukum, ekonomi, budaya, hingga gaya hidup. Temukan informasi terbaru hanya di portal berita kami.

Chat MediaPatriot via WhatsApp

📲 Simak Berita Terpercaya Langsung di Ponselmu!

Ikuti MediaPatriot.CO.ID lewat WhatsApp Channel resmi kami:
👉 Klik di sini untuk bergabung


<<<<Ada Lowongan Kepala Biro Media Online Nasional di Pencarian Google Hari Ini>>>


Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar