TERNATE — Semangat kebangsaan kembali bergema dari timur Indonesia. Lembaga Adat Masyarakat (LAM) Betawi, yang menjadi bagian dari Forum Keberagaman Nusantara (FKN), memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan Deklarasi Kebangsaan untuk Indonesia Emas 2045 di Kedaton Kesultanan Ternate, Maluku Utara.



Deklarasi ini tidak sekadar seremoni, tetapi menjadi momentum penting untuk memperkokoh persatuan, menolak segala bentuk perpecahan, serta menjadikan keberagaman sebagai kekuatan utama menuju Indonesia Emas.
Acara bersejarah tersebut dipimpin oleh Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pembina FKN, KH Ma’ruf Amin, yang hadir bersama Hj Wury Estu Handayani. Kehadiran tokoh nasional itu memberi makna mendalam, bahwa semangat persatuan harus terus digelorakan di tengah tantangan zaman.
Momentum Persatuan dari Timur Nusantara
Hadir pula Sultan Ternate, Sultan Hidayatullah Mudaffar Syah, Ketua Umum FKN Tuanku Alamsyah Arif Ramansyah Marbun, perwakilan Gubernur Maluku Utara Sri Hariyanti Hatari, Forkopimda Maluku Utara, serta para Sultan, Raja, tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda dari seluruh penjuru Nusantara.
Kehadiran para tokoh adat dan pemimpin daerah itu mencerminkan kebulatan tekad untuk menjaga keutuhan bangsa. Dari Kedaton Ternate yang sarat sejarah, gema semangat persaudaraan Nusantara kembali menggema.
“Dari Ternate, mercusuar persaudaraan Nusantara, kita nyalakan api persatuan untuk menyatukan anak bangsa, dari Sabang hingga Merauke!” ujar Sultan Hidayatullah Mudaffar Syah penuh semangat.
Bagi LAM Betawi, keikutsertaan dalam momentum besar ini merupakan wujud nyata kontribusi masyarakat adat dalam memperkuat rasa kebangsaan. Ketua LAM Betawi, KH Lutfi Hakim, menegaskan bahwa Betawi sebagai bagian dari jantung Indonesia memiliki tanggung jawab moral menjaga harmoni antar suku, agama, dan budaya.
FKN dan Misi Kebangsaan untuk Indonesia Emas
Melalui Deklarasi Kebangsaan, FKN menegaskan misinya untuk memperkuat harmoni sosial dan mengokohkan Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa. Rangkaian acara yang meliputi penampilan seni lintas budaya, dialog kebangsaan, dan pembacaan komitmen bersama menjadi simbol persaudaraan lintas wilayah.
“Dengan semangat Beragam, Bersatu, Berdaya untuk Indonesia Raya, FKN bukan hanya menjaga keberagaman, tetapi mengobarkan semangat persatuan yang tak tergoyahkan. Pancasila adalah lentera menuju Indonesia Emas,” tegas Ketua Umum FKN, Tuanku Alamsyah Arif Ramansyah Marbun.
LAM Betawi menilai, forum seperti ini sangat penting untuk mempertemukan berbagai elemen bangsa dalam satu visi yang sama: menjaga keutuhan NKRI dan menyiapkan generasi emas 2045. Apresiasi pun diberikan kepada Kesultanan Ternate dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan.
Menolak Perpecahan, Menyatukan Keberagaman
Deklarasi yang berlangsung khidmat itu juga menjadi ajang peneguhan komitmen bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan jembatan emas menuju kemajuan bangsa. KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya menekankan bahwa menjaga keutuhan bangsa merupakan amanah suci dari para pendiri Indonesia.
“Pengorbanan para pendiri bangsa adalah fondasi Indonesia. Menjaga keberagaman dan keutuhan bangsa adalah amanah yang harus kita jaga. Bersama, kita wujudkan Indonesia sebagai mercusuar dunia,” tutur KH Ma’ruf Amin.
LAM Betawi menegaskan, nilai-nilai luhur adat, kearifan lokal, dan semangat gotong royong harus terus dijaga sebagai modal sosial bangsa Indonesia. Di tengah arus globalisasi dan disrupsi digital, semangat kebangsaan tidak boleh luntur, melainkan harus menjadi kompas moral dalam setiap langkah pembangunan.
Seruan untuk Generasi Muda
Momentum Deklarasi Kebangsaan di Ternate juga menjadi panggilan bagi generasi muda agar tidak terjebak dalam polarisasi dan ujaran kebencian. FKN dan LAM Betawi mengajak kaum muda untuk mengisi ruang publik dengan karya positif, memperkuat solidaritas lintas budaya, serta menanamkan nilai-nilai cinta tanah air.
“Kita harus jadikan keberagaman sebagai sumber kekuatan, bukan alasan untuk berselisih. Dari Ternate, kita kirim pesan damai untuk seluruh Indonesia: bahwa bangsa ini besar karena mampu bersatu dalam perbedaan,” ujar KH Lutfi Hakim.
Menuju Indonesia Emas 2045
Deklarasi ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat pondasi menuju Indonesia Emas 2045—sebuah visi bangsa yang mandiri, berdaulat, dan berdaya saing global. Dengan melibatkan lembaga adat, pemerintah, dan masyarakat sipil, FKN ingin memastikan bahwa semangat kebangsaan tetap hidup di seluruh penjuru Nusantara.
LAM Betawi bersama para tokoh adat lainnya menutup kegiatan dengan seruan moral: menjaga persatuan, menguatkan toleransi, dan memajukan kebudayaan sebagai jati diri bangsa.
Semangat dari Ternate ini diharapkan menjadi inspirasi nasional, bahwa di tengah perbedaan, bangsa Indonesia mampu berdiri tegak sebagai rumah besar yang damai, adil, dan sejahtera.(H.Inung)












Komentar