Haltim, mediapatriot.co.id – Serapan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) tahun anggaran 2025 masih tergolong rendah. Hingga awal November ini, penyerapan anggaran baru menyentuh 46,22 persen dari total pagu yang tersedia.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (DPKAD) Haltim, Joko Loleno, mengakui lambannya realisasi belanja daerah tersebut. Meski demikian, pihaknya tengah berupaya keras mempercepat serapan anggaran di sisa waktu dua bulan terakhir tahun ini.
> “Kami targetkan serapan bisa tembus di angka 60 sampai 80 persen pada akhir Desember. Meskipun akan ada penumpukan realisasi di akhir tahun, kami tetap berusaha agar semua belanja dapat terealisasi sesuai target,” jelas Joko kepada wartawan, Senin (3/11/2025).
Sementara itu, dari sisi pendapatan daerah, kinerja Haltim terbilang cukup baik. Total realisasi pendapatan daerah hingga 3 November 2025 telah mencapai 76,16 persen dari target APBD senilai Rp1,4 triliun.
Adapun rinciannya, Dana Transfer terealisasi sebesar 86,97 persen, sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) bahkan sudah menyentuh 90,75 persen.
Meski begitu, Joko mengakui bahwa capaian belanja daerah tidak akan mampu menembus 100 persen hingga akhir tahun anggaran.
> “Kalau melihat sisa waktu yang ada, kami pastikan realisasi belanja tidak akan sampai 100 persen. Tapi ini bukan hanya terjadi di Haltim, hampir semua kabupaten dan bahkan tingkat provinsi di Maluku Utara mengalami hal yang sama,” ujarnya.
Menurut Joko, sejumlah faktor teknis seperti proses administrasi, tender kegiatan, hingga keterlambatan laporan penggunaan anggaran di beberapa OPD turut mempengaruhi lambatnya serapan belanja daerah tahun ini.
Pemerintah Kabupaten Haltim kini tengah berfokus mempercepat penyerapan anggaran, khususnya pada sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik, agar manfaat APBD bisa segera dirasakan masyarakat sebelum tahun anggaran berakhir.









