Bekasi — Ketua Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie Kota Bekasi, Dr. Heri Suko Martono, mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan melalui penguatan karakter, pendidikan, dan nilai kebangsaan. Pesan itu ia sampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 di Kota Bekasi.
Menurut Dr. Heri, semangat kepahlawanan tidak hanya dimaknai dari perjuangan di medan perang, tetapi juga dari upaya menjaga nilai moral, etika, dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. “Bangsa ini dibangun dari semangat keikhlasan dan pengorbanan. Pahlawan mengajarkan kita tentang keteguhan hati dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa,” ujarnya.
Ia menilai, di tengah kemajuan zaman dan derasnya arus informasi, generasi muda memerlukan keteladanan yang nyata. “Kita hidup di era digital, tapi jangan sampai kehilangan nilai-nilai dasar sebagai orang Indonesia — gotong royong, sopan santun, dan rasa hormat kepada sesama,” katanya.
Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie yang dipimpinnya selama ini dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan dan sosial terbesar di Kota Bekasi. Yayasan ini memiliki komitmen kuat dalam pembinaan moral, pendidikan agama, serta kegiatan sosial yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Sejumlah kegiatan seperti manasik haji anak-anak, pelatihan remaja, dan pembinaan masyarakat menjadi bagian dari upaya menanamkan nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.
Dr. Heri menyebut, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bentuk partisipasi nyata dalam menjaga semangat kebangsaan di tingkat akar rumput. “Kami berusaha menghadirkan pendidikan yang seimbang antara ilmu pengetahuan, moral, dan cinta tanah air,” ujarnya.
Ia juga menyoroti peran guru dan tenaga pendidik sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter generasi bangsa. “Guru adalah pahlawan yang terus berjuang tanpa senjata. Mereka menanamkan nilai kejujuran, disiplin, dan kasih sayang — hal yang menjadi fondasi penting bagi masa depan bangsa,” tutur Dr. Heri.
Dalam pandangannya, Hari Pahlawan menjadi momen refleksi bahwa kemerdekaan bukan hanya hasil perjuangan fisik, tetapi juga perjuangan nilai dan pemikiran. “Kita harus melanjutkan semangat itu dengan cara yang relevan dengan zaman sekarang, misalnya lewat pendidikan, kegiatan sosial, dan partisipasi dalam pembangunan,” ujarnya.
Dr. Heri juga mengingatkan agar masyarakat tidak melupakan jasa para tokoh seperti KH Noer Alie — ulama sekaligus pejuang yang menjadi inspirasi bagi masyarakat Bekasi dan sekitarnya. “Beliau adalah contoh nyata bagaimana nilai agama dan nasionalisme bisa berjalan beriringan. Ini yang harus terus diwariskan kepada generasi muda,” katanya.
Sebagai lembaga yang membawa nama besar KH Noer Alie, yayasan tersebut berkomitmen menjaga semangat perjuangan dan keteladanan sang ulama. “Kami ingin nilai-nilai perjuangan beliau tidak hanya dikenang, tapi dijalankan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Dr. Heri menegaskan, peringatan Hari Pahlawan seharusnya tidak berhenti pada upacara seremonial. Lebih dari itu, momentum ini perlu menjadi dorongan bagi masyarakat untuk terus memperkuat jati diri bangsa. “Semangat para pahlawan tidak boleh berhenti di tanggal 10 November. Ia harus menjadi sikap hidup,” ujarnya.(Redaksi)

















Komentar