Headline adalah elemen paling penting dalam sebuah berita. Sebagus apa pun isi artikel, jika headline tidak menarik, pembaca tidak akan mengklik. Dalam media online, headline bukan sekadar judul, melainkan “pintu pertama” yang menentukan apakah suatu berita akan dibaca, dibagikan, atau justru diabaikan.
Artikel ini membahas secara lengkap teknik membuat headline yang kuat, menarik, relevan, dan ramah SEO—mulai dari prinsip jurnalistik, tren media digital, hingga strategi yang digunakan oleh media besar untuk memaksimalkan klik tanpa mengorbankan akurasi.
1. Fungsi Headline dalam Media Online
Headline memiliki beberapa fungsi vital:
• Menarik perhatian pembaca
Pembaca memutuskan klik atau tidak dalam waktu kurang dari dua detik. Headline yang tepat menentukan seberapa besar peluang berita dibuka.
• Menyampaikan inti informasi
Headline harus menjelaskan poin terpenting dari artikel tanpa bertele-tele.
• Menjadi sinyal SEO
Kata kunci utama harus muncul di headline untuk membantu Google memahami konteks artikel.
• Mendeterminasi trafik berita
Dalam praktik redaksi digital, berita dengan headline lemah sering tenggelam meski isinya bagus.
2. Karakteristik Headline yang Efektif di Media Online
Headline yang berhasil memiliki ciri-ciri berikut:
- Singkat (7–12 kata sangat ideal)
- Relevan dengan isi berita
- Tidak menyesatkan (tidak clickbait berlebihan)
- Mengandung unsur aktual
- Memuat kata kunci utama
- Mengundang rasa ingin tahu
- Menggunakan diksi yang kuat
Contoh sederhana:
Kurang efektif:
“Rapat Dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bekasi Terkait Program Baru”
Lebih efektif:
“Pemkot Bekasi Luncurkan Program Baru untuk Tingkatkan Pelayanan Publik”
3. Teknik Membuat Headline SEO Friendly
SEO tidak boleh bertentangan dengan kaidah jurnalistik. Keduanya harus berjalan beriringan.
1. Tempatkan kata kunci di awal kalimat
Contoh:
- “BPJS Kesehatan Ubah Sistem Rujukan Mulai 2025”
- “Harga Beras Naik, Pedagang Pasar Mulai Mengeluh”
2. Gunakan struktur umum yang disukai Google
Google cenderung menyukai headline informatif dengan struktur:
- Apa + Siapa
- Kebijakan + Dampak
- Angka + Fakta
- Lokasi + Peristiwa
Contoh:
- “Jakarta Siapkan 3 Program Baru untuk Atasi Kemacetan”
- “KAI Tambah 40 Kereta Tambahan untuk Nataru”
3. Hindari tanda baca berlebihan
Gunakan hanya jika perlu: tanda titik dua, koma, atau garis miring.
4. Gunakan angka
Angka membuat judul tampak lebih konkret.
Contoh:
- “400 Rumah di Bekasi Terendam Banjir, Warga Mengungsi”
4. Teknik Jurnalistik 5W+1H dalam Headline
Tidak semua unsur harus masuk, tetapi minimal satu unsur harus jelas.
Contoh:
- What: “Banjir Besar Rendam 5 Kecamatan di Cianjur”
- Who: “Menkes Budi Ubah Sistem Rujukan BPJS”
- Where: “Bandara Soetta Padat, Penumpang Menumpuk di Terminal 3”
- When: “Mulai Januari, Pemerintah Terapkan Pajak Hiburan Baru”
- Why: “Harga BBM Naik karena Kenaikan Harga Minyak Dunia”
- How: “Pemprov Perbaiki 1200 Jalan Rusak dengan Teknologi Baru”
5. Teknik Psikologis untuk Meningkatkan Ketertarikan Pembaca
Headline yang menarik biasanya menyentuh rasa ingin tahu pembaca.
1. Elemen kejutan
Contoh:
- “Tak Disangka, Produksi Beras Indonesia Ternyata Naik 20%”
2. Elemen konflik
Contoh:
- “Serikat Pekerja Tolak Kenaikan UMP 2026”
3. Elemen prestasi
Contoh:
- “Mahasiswa Indonesia Raih Juara Dunia Robotik”
4. Elemen human interest
Contoh:
- “Kisah Guru Honorer yang Menyumbangkan Gaji untuk Siswa Miskin”
6. Hindari Headline Clickbait Berlebihan
Dalam SEO modern, clickbait justru menurunkan peringkat artikel karena:
- Pembaca cepat keluar (bounce rate tinggi)
- Google menilai konten tidak relevan
- Kredibilitas media menurun
Contoh clickbait:
❌ “Kaget! Ternyata Ini yang Terjadi dengan Harga BBM Hari Ini!”
❌ “Semua Orang Panik! Pemerintah Umumkan Kebijakan Baru!”
Perbaikan:
✔ “Harga BBM Naik Rp 300 per Liter, Pemerintah Umumkan Penyesuaian Baru”
✔ “Pemerintah Rilis Aturan Baru Terkait Subsidi Energi 2026”
7. Studi Kasus: Bagaimana Media Besar Membuat Headline
• Kompas
Mengutamakan akurasi dan unsur kebijakan publik:
- “KPU Resmi Tetapkan Jadwal Pemilu 2029”
- “KAI Tambah Rute Baru untuk Layani Libur Akhir Tahun”
• Detik
Lebih cepat, pendek, dan memancing rasa ingin tahu:
- “Dua Rumah Terbakar di Depok, Ini Penyebabnya”
- “Menkes Bongkar Masalah Sistem Rujukan BPJS”
• Kumparan
Menggabungkan gaya sosial media dan segmen anak muda:
- “Viral! Antrian Panjang di Konser K-Pop Jakarta”
- “Cerita Relawan Tangani Banjir di Aceh”
8. Format Headline Terbaik untuk SEO
Berikut format formula headline yang sering menghasilkan trafik tinggi:
Format 1 — Action + Object + Context
Contoh:
- “Pemkot Tangerang Bangun 15 Taman Baru Sepanjang 2025”
Format 2 — Tokoh + Aksi yang Dilakukan
Contoh:
- “Kapolri Instruksikan Pengamanan Ketat Menjelang Nataru”
Format 3 — Data + Fakta
Contoh:
- “5.000 Pelamar Berebut 200 Kursi PPPK Kemenkes”
Format 4 — Dampak + Lokasi
Contoh:
- “Pemadaman Listrik Massal Landai Jakarta Pusat”
Format 5 — Kebijakan + Efek ke Publik
Contoh:
- “Aturan Baru Pajak Hiburan Berlaku, Tarif Naik hingga 20%”
9. Teknik Editing Headline untuk Redaksi
Setelah headline dibuat, lakukan proses penyaringan:
Pertanyaan yang harus dijawab:
- Apakah headline sudah jelas?
- Apakah headline sesuai dengan isi berita?
- Apakah headline memiliki kata kunci?
- Apakah headline terlalu panjang?
- Apakah headline berpotensi disalahtafsirkan?
- Apakah headline mengandung unsur aktual?
Jika semua “YA”, maka headline sudah layak tayang.
10. Kesalahan Umum Penulis Saat Membuat Headline
- Terlalu umum
- Tidak informatif
- Tidak memasukkan kata kunci
- Menggunakan kata-kata hiperbola
- Kalimat terlalu panjang
- Tidak sesuai dengan isi berita
- Menggunakan istilah teknis yang sulit dipahami pembaca
Contoh buruk:
❌ “Pemerintah Melakukan Hal Baru Terkait Program Ini”
Perbaikan:
✔ “Pemerintah Siapkan Skema Baru untuk Program Bantuan Sosial 2026”
11. Latihan Membuat Headline yang Bisa Diterapkan Langsung
Berita:
“Warga Bekasi melakukan demo terkait kenaikan tarif air bersih.”
Beberapa headline efektif:
- “Warga Bekasi Demo Tolak Kenaikan Tarif Air Bersih”
- “Tarif Air Bersih Naik, Warga Bekasi Gelar Aksi Protes”
- “Kenaikan Tarif Air Picu Demonstrasi Warga Bekasi”
Setiap headline memiliki fokus berbeda tetapi tetap informatif dan SEO-friendly.
12. Kesimpulan Praktis
Headline yang baik adalah keseimbangan antara:
- Akurasi jurnalistik
- SEO
- Relevansi konten
- Psikologi pembaca
Dengan teknik-teknik ini, media online dapat meningkatkan klik organik, memperkuat reputasi redaksi, dan membuat pembaca lebih betah membaca berita.(Hamdanil)













Komentar