Kamis.20/11/2025.Pukul.08:51.WIB.
Mediapatriot.co.id|Tanjung Pura, Langkat-Sumatera Utara-
Kondisi Gedung Nasional Tanjung Pura, yang terletak di Jalan Sudirman/Merdeka, Pekan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, semakin menunjukkan kemerosotan yang sulit dipungkiri.
Bangunan yang dahulu menjadi pusat aktivitas masyarakat ini kini tampak porak-poranda, kusam, dan nyaris tidak tersentuh perawatan.
Lantai pecah, dinding dipenuhi coretan, kusen jendela lapuk, hingga sampah berserakan di berbagai sudut ruangan—semua menjadi saksi bisu dari sebuah aset daerah yang dibiarkan perlahan menyatu dengan waktu.
Bangunan megah yang seharusnya menjadi kebanggaan warga ini kini hanya tinggal rangka tanpa ruh. Suasana di dalam gedung yang gelap, senyap, dan suram menggambarkan betapa buruknya tingkat pengelolaan aset daerah yang semestinya memiliki nilai strategis.
Gedung Nasional seharusnya berperan sebagai ruang pertemuan, pusat kebudayaan, dan ikon sejarah yang memperkuat identitas Tanjung Pura.
Namun faktanya, bangunan tersebut justru menjadi contoh nyata dari kelalaian dalam tata kelola pemerintahan daerah.
Pantauan di lokasi menunjukkan kerusakan yang sudah sedemikian parah.
Struktur bangunan tampak melemah, bagian-bagian tertentu terlihat retak dan berpotensi membahayakan, sementara fasilitas interior hilang tak berbekas.
Ironisnya, gedung ini pernah mengalami perbaikan beberapa tahun lalu, namun tidak adanya keberlanjutan pemeliharaan membuat hasil renovasi tersebut tak lebih dari formalitas yang kini kembali ditelan kerusakan.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar:
di mana komitmen pemerintah
dalam menjaga aset publik? Apakah warisan infrastruktur yang seharusnya menjadi tempat berkumpul masyarakat harus menunggu hingga benar-benar roboh untuk kemudian disesali bersama?
Gedung Nasional Tanjung Pura bukan sekadar bangunan.
Ia menyimpan sejarah panjang perjalanan sosial, budaya, dan administrasi masyarakat Langkat.
Dulu, gedung ini menjadi lokasi berbagai pertemuan penting, kegiatan seni, hingga agenda pemerintahan.
Kini, ia berdiri sebagai monumen kelalaian, mencerminkan bagaimana aset berharga bisa hancur hanya karena abai dirawat.
Masyarakat sekitar pun berharap Pemkab Langkat segera mengambil langkah konkrit.
Revitalisasi, pengawasan, dan pemanfaatan kembali gedung ini harus menjadi prioritas.
Aset publik bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol pelayanan dan kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan warga.
Jika dibiarkan, bukan tak mungkin Gedung Nasional Tanjung Pura akan benar-benar tinggal sejarah—bukan sebagai ikon, melainkan sebagai contoh pahit tentang bagaimana sebuah aset daerah dibiarkan mati perlahan tanpa perlawanan.
Kini, bola berada di tangan pemerintah daerah. Warga menunggu bukan sekadar janji, melainkan tindakan nyata.
(Ramlan|Mediapatriot.co.id|Kabiro Langkat)
Liputan langsung ke lokasi Gedung Nasional Tanjung Pura langkat.








Komentar