Kota Bekasi, MediaPatriot.CO.ID – Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe menghadiri kegiatan pendidikan politik bertajuk Ritme Demokrasi, Nada, Narasi dan Kesadaran Politik Pemuda Jawa Barat yang digelar di Asrama Haji, Margajaya, Kota Bekasi, Kamis (20/11/2025). Acara ini diprakarsai oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat sebagai langkah strategis dalam meningkatkan literasi politik generasi muda di tingkat pelajar dan mahasiswa.



Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa SMA, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, serta sejumlah tokoh organisasi masyarakat, unsur kementerian, dan pemerintah daerah. Program ini dirancang sebagai ruang edukasi politik yang inklusif untuk mendorong generasi muda memahami sistem demokrasi dan peran mereka sebagai warga negara yang aktif.
Dalam sambutannya, Wawali Abdul Harris Bobihoe memberikan apresiasi yang tinggi kepada penyelenggara. Ia menilai bahwa pendidikan politik di usia muda adalah investasi penting dalam menciptakan masyarakat yang sadar demokrasi, kritis, dan terlibat dalam pembangunan bangsa.
Menurutnya, tantangan demokrasi modern tidak hanya memerlukan pemerintah yang kuat dan transparan, namun juga warga negara yang memahami hak dan kewajibannya. “Pendidikan politik merupakan instrumen penting dalam membentuk karakter pelajar sekaligus menumbuhkan kesadaran kebangsaan,” ujarnya.
Harris menjelaskan bahwa literasi politik generasi muda hingga kini masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti kurangnya pengetahuan tentang mekanisme pemerintahan, minimnya ruang diskusi politik sehat, hingga maraknya konten digital yang tidak memiliki landasan fakta. Karena itu, program seperti yang dilaksanakan Kesbangpol Jawa Barat merupakan wadah yang sangat relevan dan produktif.
Melalui pelatihan ini, katanya, para peserta tidak hanya mempelajari teori politik dan demokrasi, tetapi juga diajak memahami dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara dari perspektif yang lebih luas. Mereka didorong untuk memiliki kesadaran kritis, argumentatif, beretika, dan mampu berkontribusi pada kehidupan sosial serta pemerintahan.
“Tantangan demokrasi ke depan semakin kompleks. Karena itu, generasi muda harus dibangun dengan pengetahuan, keberanian berpendapat, dan kemampuan menempatkan diri dalam percaturan kebangsaan,” tutur Wawali Harris.
Ia kemudian memberikan motivasi khusus kepada peserta yang sebagian besar merupakan generasi Z agar tidak berkecil hati dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan daerah. “Saya mengajak anak-anakku sekalian untuk tidak pernah meragukan kemampuan kalian hanya karena usia. Kalian adalah generasi yang melek digital dan kreatif,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa Kota Bekasi dan Jawa Barat memiliki potensi besar karena didukung sumber daya manusia muda yang siap terlibat dalam proses politik yang sehat. Wadah pendidikan politik seperti ini disebutnya sebagai bukti nyata bahwa pemerintah dan masyarakat memiliki komitmen bersama dalam menciptakan demokrasi yang matang dan berkeadaban.
“Kegiatan seperti ini adalah langkah nyata untuk bersama-sama memajukan Kota Bekasi yang lebih demokratis dan sejahtera, bisa terus lebih baik untuk mewujudkan Indonesia Emas. Jadi, anak muda melek politik merupakan kunci masa depan demokrasi yang semakin berkualitas,” tegas Harris.
Dengan semangat tersebut, Pemerintah Kota Bekasi berharap kegiatan edukasi politik dapat terus berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi pembentukan generasi penerus bangsa yang memiliki integritas, kecerdasan, serta kesadaran politik yang konstruktif.
Acara berjalan lancar dan mendapat antusias tinggi dari peserta, yang terlihat aktif berdiskusi serta menyampaikan pandangan tentang situasi sosial-politik kekinian. Kegiatan ini diharapkan menjadi landasan penting dalam menyiapkan generasi pemimpin baru yang memahami nilai demokrasi dan siap membawa perubahan positif bagi masyarakat.
(Pemkot Bekasi | EZ/Dokpim)














Komentar