Jum’at.21/11/2025.Pukul.09:20.WIB.
Mediapstriot.co.id|Jakarta – Malam ini, suasana di ruang kerja Sekretariat Kabinet Republik Indonesia terasa berbeda.
Di tengah kesibukan agenda pemerintahan, Sekretaris Kabinet menerima kunjungan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji.
Pertemuan ini berlangsung hangat namun sarat substansi, mencerminkan urgensi percepatan penanganan isu-isu fundamental yang berkaitan langsung dengan masa depan bangsa.

Dalam laporan yang disampaikan, Menteri Wihaji menguraikan perkembangan program selama satu tahun terakhir, dengan penekanan khusus pada penguatan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) Khusus 3B.
Program ini ditujukan bagi tiga kelompok rentan yang menjadi prioritas pembangunan manusia Indonesia: ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Salah satu poin strategis yang disorot adalah pengerahan 600 ribu Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh Indonesia.
Para pendamping ini menjalankan fungsi vital, memastikan setiap bantuan nutrisi sampai pada penerima yang tepat—bukan sekadar sebagai distribusi makanan, tetapi sebagai intervensi kesehatan jangka panjang yang berbasis data, edukasi, dan pendampingan langsung dari rumah ke rumah.
Transformasi Pendekatan:
Dari Intervensi Logistik Menjadi Gerakan Nasional Melawan Stunting
Sekkab menilai bahwa arah besar yang tengah dijalankan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menunjukkan pergeseran paradigma yang signifikan.

Program MBG bukan diposisikan sebagai program karitatif semata,
melainkan sebagai infrastruktur sosial untuk memperkuat fondasi kualitas sumber daya manusia sejak masa kehamilan hingga usia kanak-kanak.
“Ini bukan sekadar membagikan makanan. Ini adalah investasi untuk memastikan generasi masa depan tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari ancaman stunting,” demikian salah satu inti refleksi yang muncul dalam pertemuan tersebut.

Dengan pendekatan yang lebih terstruktur, terukur, dan memadukan data kependudukan yang dikelola BKKBN, program MBG kini bergerak melalui jalur yang semakin efektif.
Para TPK berperan sebagai ujung tombak pelaksanaan kebijakan, memastikan setiap keluarga menerima manfaat sesuai kondisi lapangan, sekaligus memberikan edukasi tentang pola konsumsi, kesehatan ibu dan anak, hingga pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang.
Komitmen Presiden Prabowo:
Menjadikan Penurunan Stunting Prioritas Nasional
Pemerintah menegaskan bahwa program MBG merupakan salah satu manifestasi dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menjadikan isu stunting sebagai salah satu prioritas nasional.
Dengan tingkat prevalensi yang masih menjadi tantangan, Indonesia memerlukan kebijakan yang menyentuh langsung problem akar rumput—mulai dari ketahanan pangan keluarga, pemenuhan gizi ibu dan anak, hingga perbaikan perilaku hidup sehat.
Upaya ini, menurut Menteri Wihaji, telah memasuki fase yang semakin terintegrasi dan adaptif terhadap kondisi daerah.
Pendekatan “door to door” melalui TPK dinilai mampu mengisi celah yang tidak terjangkau oleh mekanisme distribusi konvensional.
“Dengan pendamping yang mendampingi langsung keluarga, kita memastikan bahwa tidak hanya bantuan yang sampai, tetapi juga pengetahuan,” ujarnya.
Tantangan dan Harapan: Menuju Generasi Emas Indonesia
Pertemuan antara Sekretaris Kabinet dan Menteri Wihaji memberikan gambaran optimisme bahwa program MBG dan agenda pemberantasan stunting bukan sekadar target jangka pendek, melainkan investasi jangka panjang untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.

Pemerintah menilai bahwa kolaborasi lintas lembaga, kekompakan para pendamping keluarga, serta komitmen daerah memegang peranan penting dalam menjaga keberlanjutan program.
Dengan populasi sebesar Indonesia, memastikan kualitas tumbuh kembang generasi muda merupakan tanggung jawab kolektif yang membutuhkan sinergi berlapis.
Di akhir pertemuan, Sekkab menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh terhadap upaya BKKBN dan seluruh jajaran terkait dalam menjaga keberlanjutan dan efektivitas program, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
(Redaksi|Mediapatriot.co.id|Kabiro Langkat)




Komentar