Minggu | 23 |11 | 2025 | 06:25 WIB
Mediapatriot.co.id | Jakarta, Indonesia-Berita Terkini- Mantan juru bicara militer Angkatan Darat Israel, Daniel Hagari, mengakui bahwa negaranya tengah berada di titik balik krusial dalam perang informasi global.
Ia menegaskan, Israel kini tidak lagi sekadar bertempur di medan fisik, tetapi harus berjibaku dalam pertempuran digital yang ditentukan oleh gambar, video, dan narasi singkat yang menguasai ruang publik dunia.
Berbicara dalam konferensi tahunan Federasi Yahudi Amerika Utara di Washington, DC, Hagari menilai Israel telah tertinggal jauh dalam perebutan opini publik di media sosial. “Israel kalah dalam perang media sosial,” ujarnya, seraya menekankan bahwa ruang digital adalah * medan tempur paling berbahaya* yang membentuk persepsi global, terutama generasi muda yang mengonsumsi informasi secara instan.
Desakan Pembentukan Divisi Siber Elite
Dikutip dari Middle East Monitor, Hagari menyerukan pembentukan divisi intelijen siber elite yang mampu memantau konten anti-Israel secara real time dalam berbagai bahasa. Indonesia, Asia Selatan, dan negara-negara berpenduduk Muslim disebut sebagai kawasan yang kini memunculkan resistensi opini terbesar terhadap Israel di platform global.
Ia menegaskan perlunya respons cepat, terukur, dan terstandarisasi terhadap konten viral yang dapat mempengaruhi posisi diplomatik Israel di dunia internasional.
Pemerintah, menurutnya, harus menyiapkan tim yang bekerja 24 jam untuk menyuplai narasi, klarifikasi, hingga kontra-propaganda.
Strategi Baru: Identitas Palsu, Bot, dan Influencer Perempuan
Dalam pernyataannya yang memicu perdebatan etis, Hagari mengusulkan penggunaan:
Identitas daring palsu secara sistematis
Jaringan bot otomatis.
Blogger dan influencer tidak resmi-“sebaiknya sebagian besar perempuan muda”—untuk membentuk persepsi global
Strategi ini, kata Hagari, bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dalam “perang opini” yang semakin agresif.
Pertarungan Narasi Satu Dekade ke Depan
Hagari memperingatkan bahwa efek dari pertempuran informasi ini baru akan terlihat sekitar 10 tahun mendatang, ketika generasi mahasiswa yang kini tumbuh dengan kecerdasan buatan mencari informasi mengenai peristiwa 7 Oktober dan mendapati dua narasi yang “sepenuhnya kontradiktif”.
Menurutnya, masa depan persepsi publik mengenai konflik Israel-Palestina akan ditentukan oleh siapa yang berhasil menanamkan narasi lebih kuat di ruang digital hari ini.
Hagari – mantan perwira angkatan laut yang pernah memegang posisi sensitif dalam struktur keamanan Israel—menjabat sebagai juru bicara militer tertinggi pada 2023 sebelum diberhentikan dari jabatannya awal tahun ini.
Sumber :CNN
(Ramlan|Mediapatriot.co.id)






Komentar