Jakarta, MediaPatriot.co.id — PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY), entitas usaha yang berada di bawah OSO Group, menggelar Public Expose Tahun 2025 di Auditorium The City Tower lantai 18, Jakarta, Senin (24/11/2025). Melalui agenda tahunan ini, manajemen memaparkan gambaran menyeluruh tentang kinerja perusahaan, penguatan struktur bisnis, serta langkah strategis untuk menghadapi kompetisi di sektor properti, perhotelan, dan layanan kesehatan.
Acara tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Utama Nany Adriani dan Direktur Chairul Umaya, yang secara rinci menjelaskan kondisi operasional terkini, capaian keuangan, hingga menjawab isu mengenai dinamika harga saham CLAY yang sempat menjadi perhatian di pasar modal. Acara ini juga dihadiri oleh Joko Santoso selaku Corporate Secretary.
Memperkuat Fundamental dan Menjaga Transparansi Publik
Dalam sambutannya, Nany Adriani menegaskan bahwa CLAY bersama OSO Group terus memperkuat fondasi usaha di tengah iklim industri yang penuh tantangan. Optimalisasi aset, perluasan bisnis, serta adaptasi terhadap perubahan pasar disebut sebagai strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan perusahaan.
“Kami berkomitmen menjalankan tata kelola perusahaan yang baik sekaligus memastikan semua langkah strategis mampu menopang pertumbuhan jangka panjang,” ujar Nany.
Sementara itu, Chairul Umaya menyoroti pentingnya keterbukaan informasi kepada publik dan regulator. Ia menegaskan bahwa seluruh data material perusahaan telah disampaikan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Terkait lonjakan harga saham CLAY beberapa pekan sebelumnya, Chairul menegaskan bahwa hal tersebut “merupakan dinamika pasar semata dan tidak terkait dengan aksi korporasi atau informasi material lain di luar yang sudah diumumkan secara terbuka.”
Dua Portofolio Hotel Menjadi Andalan Pendapatan
Manajemen juga memaparkan peta bisnis hospitality yang menjadi motor pendapatan perusahaan. Dua aset utama yang dikelola CLAY adalah The Stones Hotel di Legian, Bali, serta Clay Hotel di Menteng, Jakarta.
The Stones Hotel, yang berdiri di atas lahan lebih dari 22 ribu meter persegi, merupakan aset unggulan dengan 308 kamar serta fasilitas lengkap mulai dari restoran, ballroom, spa, hingga kolam renang. Hotel ini tercatat sebagai kontributor terbesar pendapatan perusahaan.
Sementara itu, Clay Hotel yang berlokasi strategis di pusat bisnis Jakarta memiliki 70 kamar dan fasilitas pendukung seperti Kedai Clay, Rooftop Bar, dan ruang pertemuan. Tingkat okupansi hotel ini stabil sepanjang tahun dan menjadi salah satu portofolio dengan prospek pertumbuhan jangka menengah.
Kinerja Keuangan: Aset Naik, Pendapatan Menguat
Dalam laporan keuangan per 30 September 2025 (unaudited), CLAY mencatat total aset Rp 552,05 miliar, meningkat dari posisi akhir 2024 sebesar Rp 539,55 miliar. Aset lancar berada pada angka Rp 50,21 miliar, sementara aset tidak lancar tercatat Rp 501,83 miliar.
Dari sisi kewajiban, liabilitas jangka pendek mencapai Rp 209,27 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang Rp 332,85 miliar, dengan total ekuitas sebesar Rp 9,93 miliar.
Perusahaan juga melaporkan pendapatan hingga kuartal III-2025 sebesar Rp 103,57 miliar, menghasilkan laba kotor Rp 44,52 miliar. Meski masih mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp 4,35 miliar, tren pemulihan terlihat jelas seiring meningkatnya kinerja dua unit hotel perusahaan.
Ekspansi Layanan Kesehatan: Rumah Sakit Royal Sukadana Jadi Fokus
Di luar sektor perhotelan, OSO Group mempercepat pengembangan Rumah Sakit Royal Sukadana, yang diproyeksikan menjadi penopang baru pendapatan di masa mendatang. Langkah ini dipandang sebagai strategi diversifikasi yang tepat di tengah kebutuhan layanan kesehatan yang terus meningkat.
Proyek tersebut ditargetkan mulai memberi kontribusi signifikan secara bertahap dalam jangka menengah hingga panjang.
Agenda Besar 2026: Efisiensi, Layanan Prima, dan Akselerasi Proyek Kesehatan
Menatap tahun 2026, CLAY menetapkan dua prioritas utama:
- Optimalisasi operasional hotel, termasuk peningkatan kualitas layanan, efisiensi biaya, serta penguatan kompetensi SDM.
- Percepatan pembangunan Rumah Sakit Royal Sukadana sebagai bagian dari perluasan portofolio perusahaan di sektor kesehatan.
Menambah penjelasan direksi, Corporate Secretary CLAY, Joko Santoso, menegaskan bahwa Public Expose 2025 merupakan momentum penting bagi perusahaan dalam menjaga kepercayaan publik dan investor.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pemegang saham mendapatkan informasi yang akurat, lengkap, dan transparan. CLAY terus menunjukkan progres positif, baik dari sisi operasional hotel maupun proyek ekspansi kesehatan. Dukungan pemegang saham menjadi modal utama bagi kami untuk melanjutkan transformasi dan tumbuh lebih kuat,” jelas Joko Santoso.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya melihat tren kinerja yang semakin membaik dari kwartal ke kwartal, didorong peningkatan okupansi hotel serta percepatan proyek Rumah Sakit Royal Sukadana.
Melalui Public Expose 2025, CLAY menegaskan kembali komitmen terhadap keterbukaan informasi, penguatan tata kelola, dan strategi pertumbuhan berkelanjutan. Dengan fokus pada properti, perhotelan, dan kesehatan, perseroan optimistis mampu memberikan nilai tambah bagi pemegang saham serta memperluas kontribusi terhadap industri.
(Red Irwan)























Komentar