Mediapatriot.co.id Jakarta 26 November 2025
Di tengah meningkatnya tekanan global untuk menekan emisi maritim dan mendorong efisiensi energi, seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Marchel Manondang Manullang, justru memilih jalur yang tidak biasa.
Berangkat dari pengalamannya magang sebagai Technical Superintendent di PT Pertamina International Shipping, Marchel melihat langsung tantangan nyata di dunia pelayaran, mulai dari konsumsi bahan bakar yang tinggi, biaya operasional yang melonjak, hingga tuntutan regulasi internasional yang semakin ketat.
Pengalaman lapangan saat magang itulah membuat Marchel melahirkan ide merintis VELAARIS, sebuah startup inovasi konsultasi maritim yang berfokus pada peningkatan efisiensi operasional kapal, penghematan biaya bahan bakar, serta pencapaian standar lingkungan internasional yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO) dan MARPOL, Annex VI dan berbagai resolusi MEPC yang relevan.
Ia menawarkan pendekatan modern dan berbasis data, mulai dari analisis performa mesin, optimasi propulsi dan trim, hingga proyeksi indeks karbon/CII yang wajib dipenuhi kapal-kapal di industri global.
Dengan teknologi ini, operator kapal dapat memangkas biaya, menurunkan emisi, sekaligus menjaga kepatuhan terhadap standar IMO dan MARPOL yang semakin ketat.
“Dengan pengalaman magang sebagai Technical Superintendent di PT Pertamina International Shipping, saya mengembangkan layanan seperti machine performance analysis, propulsion & trim optimisation, dan perhitungan carbon index/CII forecasting untuk menghasilkan manfaat ekonomi yang langsung terasa,” ujar Marchel.
Satu-satunya wakil Universitas Indonesia ini menyebut pendekatan yang ia lakukan bisa menghadirkan manfaat ekonomi yang langsung dirasakan oleh operator kapal, baik dalam bentuk penghematan bahan bakar maupun efisiensi operasional.
“Pendekatan kami di VELAARIS selalu kolaboratif dan praktis, menyesuaikan kebutuhan tiap klien. Kami memulai dengan fixed-fee pilot pada satu hingga dua kapal, bekerja langsung bersama tim in-house melalui on-the-job coaching, dan mengukur hasilnya dengan Key Performance Indicators (KPIs) yang jelas seperti fuel ton saved, tCO₂ reduction, dan OPEX/TCO savings,” jelas Marchel.
Inovasi yang dibawa oleh Marchel sukses menembus TOP 3 Pertamuda Seed and Scale 2025 dari kategori Energy Founder subkategori Energy Optimization, sebuah kompetisi ide bisnis mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) . Ia bersanding dengan dua startup lainnya pada kategori yang sama yaitu Drillytics dari Institut teknologi Bandung (ITB) dan NauticalNurture dari Universitas Airlangga Surabaya.
Kontributor : ( Indra PermanaPermana )













Komentar