Mediapatriot.co.id Jakarta 1 Desember 2025
alam Era masa Pemerintahan Presiden Bpk Prabowo seperti kita ketahui banyak sekali menekankan pembangunan Ekonomi di Sektor Riil dan juga bidang Ekonomi lainnya yang menyentuh kehidupan rakyat Indonesia pada umumnya.Dalam hal pembangunan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan banyak sekali pengusaha pengusaha besar menengag dan kecil yang berperan serta dalam membangun ekonomi bangsa dan negara Republik Indonesia.
Bahkan dalam menjalankan Fungsi dan Tugas nya sebagai pengusaha di Indonesia, beberapa Wadah/Organisasi pengusaha banyak Didirikan di Indonesia seperti Hipmi( Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Dan juga ada Organisasi yang Didirikan dan tentunya ada Pemerintah di belakangnya yang mendorong pembentukan Wadah atau Oraganisasi Pengusaha tsb sesuai kerangka UUD yang bertujuan β Mensejahterakanβ Rakyat Indonesia seperti KADIN ( Kamar Dagang Indonesia).
Sebagai sebuah organisasi dan wadah berkumpulnya pengusaha besar menengah dan kecil di Indonesia tentunya harus ada Anggaran Dasar ( AD) dan ART ( Anggaran Rumah Tangga) dimana dalam setiap kesempatan acara RAKERNAS / RAPIM KADIN, fungsi dan tujuan AD Dan ART seringkali dibahas untuk menjalankan fungsi KADIN itu tersendiri.
KADIN sebagai Organisasi Dari wujud kumpulan pengusaha aktif Besar Menengah dan Kecil tentu nya wajib dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua serta kepengurusan structure pimpinan yang dibawahnya dalam rangka menjalankan AD Dan ART KADIN tersebut.
Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Rapim KADIN Indonesia 2025) diselenggarakan pada Senin 1-2 Desember November 2025 bertempat di Park hyaat Jl.Kebon Sirih No. 17-19 Menteng Jakarta Pusat ( Kompleks MNC Tower ) Forum ini diikuti oleh Forum Komunikasi Anggota Luar Biasa KADIN Indonesia, yang terdiri dari berbagai organisasi perusahaan (asosiasi dan gabungan) serta organisasi pengusaha (himpunan, ikatan, dan asosiasi).
Rapat dipimpin oleh Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia, M. Arsjad Rasjid P.M., dan Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Novyan Bakrie.
RAPIMNAS KADIN 2025 Kali ini juga mengundang Asosiasi Konstruksi Baja ( APKOBI) & ( ISCC) yang dikomandani okeh seorang Ketua Umum bernama Bpk. Budi Harta Winata Ketua Umum ISCC.
Dalam kesempatan terpisah, beliau mengadakan sesi wawancara dengan awak media pada lokasi yang sama diacara RAPIMNAS KADIN 2025 tersebut.Kami datang kesini untuk bisa menyampaikan pesan kepada Bpk.Menkeu Purbaya, ujar beliau mengawali sesi wawancara kepada para awak media, beliau menambahkan bahwa pada tgl 28 November 2025 ada sekitar 1000 orang lebih dari para anggota Asosiasi Konstruksi Baja mengadakan Aksi Damai ke Bea Cukai untuk mendukung Bpk. Purbaya agar bisa Menstop Dan menertibkan produk impor baja ke Indonesia.Karna bagaimanapun juga produksi baja adalah produk ” Hilir “atau Hilirisasi yang bisa dibuat di dalam negeri tanpa perlu mengimpor dari luar, ujar beliau menambahkan.
Produk baja dalam negeri sendiri dalam tentang waktu 5 tahun terakhir ini ( 2020 -2025) mengalami peningkatan volume product 1 juta Ton. Bapak Budi juga menambahkan pesan lain bahwa artinya kalau satu perusahaan seperti saya 20.000 bisa mempekerjakan 1000 orang dan juga seandainya product impir baja 1 juta Ton masuk maka akan banyak yang kehilangan pekerjaan seperti Bengkel Las dll. Makanya beliau mempertanyakan kenapa product yang hilir yang memang bisa diproduksi dalam negeri seperti Baja kenapa harus impor, seraya menambahkan di sesi wawancara tsb.
Seharusnya Bea Cukai bisa menertibkan dan membatasi masuknya produk impor baja ke dalam negerinegeri karna jika tidak ditertibkan dan dibatasi maka akan menghancurkan Rantai Pasokan Baja yang berdampak besar sehingga membuat penganguran mis. Tukang las, bengkel las dan juga kontrakan kontrakan yang ada disekitar kawasan konstruksi baja tsbtsb dll.
Makanya sebagai KETUM ISCC Bpk Budi meminta kepada pak Purbaya agar Menstop impor Baja karna product bajanya bisa di buat di dalam negeri sendiri.Dulu sebelum ada impor baja beliau mencontohkan kawasan Cikarang Ruko Ruko bisa jadi tempat workshop untuk pengenalan product product baja tetapi sejak impor diberlakukan, kondisinya terbalik maka Ruko Ruko dijadikan Gudang atau logistik.
Harapan beliau ketika ditanya media apa saja!?? Beliau jawab bahwa Bea Cukai,Kementrian Perindustrian dan juga kementerian Perdagangan yang mengeluarkan peraturan peraturan serta Kementerian Investasi harusnya dapat mengutamakan product dari dalam negeri bukan dari luar seperti china yang infonya sudah sangat sering di dengar oleh pak Ketum ISCC Bpk. Budi Hartawinata. ISCC sendiri membawahi ratusan perusahaan baja yang juga terhubung dengan tukang las nya, produsen baja dan juga suppliernya dan juga ikut serta KS nya sambil menutup wawancara kepada para awak media.
Kontributor π Andhika )












Komentar