Laporan Khusus untuk Patriot.co.id
Rabu|03 Desember 2025|Pukul|10:50|WIB
Mediapatriot.co.idLangkat|Sumatera Utara|Berita Terkini – Jurnalis dan pendiri Narasi, Najwa Shihab, turun langsung ke Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, untuk melihat dari dekat dampak bencana banjir yang hingga kini masih menyisakan kerusakan parah dan keterbatasan akses bantuan.
Kunjungan ini dilakukan bersamaan dengan tim Save the Children Indonesia, sebagai bentuk ikhtiar memastikan kondisi masyarakat terdampak mendapat perhatian yang layak.
Perjalanan menuju lokasi banjir bukan tanpa hambatan. Najwa dan tim melewati jalur Tol Stabat–Brandan, yang beberapa hari sebelumnya terputus total akibat tingginya debit air.
Pada 30 November sore, kondisi jalan masih belum sepenuhnya pulih:

hanya kendaraan berjenis double cabin dengan bodi tinggi yang mampu melintasi genangan dan kerusakan jalan. Kendaraan lainnya sama sekali tidak dapat masuk, menunjukkan betapa parahnya dampak banjir yang terjadi.
Setibanya di Besitang, Najwa menyaksikan langsung situasi memilukan yang dialami warga.
Rumah-rumah tampak hancur, sebagian rata dengan tanah setelah diterjang arus deras.
Banyak keluarga terlihat berusaha membersihkan sisa-sisa puing dengan alat sederhana – sekop, papan, atau peralatan seadanya yang mereka temukan di sekitar rumah.
Tak ada peralatan berat, tak ada mesin pembantu, hanya keteguhan hati dan semangat untuk kembali bangkit.
Kondisi akses yang belum sepenuhnya normal menyebabkan bantuan kemanusiaan masih sangat terbatas. Logistik yang seharusnya segera tiba ke kantong-kantong pengungsian tertahan di perjalanan.
Beberapa posko hanya mengandalkan bantuan dari relawan independen, sementara kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan siap saji, dan perlengkapan kesehatan masih jauh dari mencukupi.

Najwa menggambarkan bencana ini sebagai sebuah luka kolektif yang meninggalkan jejak duka mendalam bagi masyarakat Langkat.
Namun di saat yang sama, ia menegaskan bahwa tragedi ini juga menampilkan ketangguhan warga yang bertahan dalam keterbatasan. “Bencana ini menyisakan luka, tapi juga menunjukkan keteguhan warga yang berjuang dengan segala keterbatasan,” tulisnya dalam catatan yang ia unggah melalui kanal media sosialnya.
Tim Save the Children turut menyoroti dampak besar banjir terhadap anak-anak, kelompok yang paling rentan pada situasi darurat.
Banyak dari mereka kehilangan tempat tinggal, akses pendidikan terhenti, dan membutuhkan pendampingan psikososial agar tidak mengalami trauma berkepanjangan.
Kunjungan lapangan seperti yang dilakukan Najwa Shihab dan Save the Children menjadi pengingat pentingnya respons cepat, manajemen bencana yang solid, serta koordinasi lintas lembaga.
Pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten diminta lebih sigap dalam memulihkan akses dan memastikan distribusi bantuan tidak terhambat.
Bencana banjir yang melanda Langkat bukan sekadar persoalan curah hujan ekstrem, tetapi juga ujian bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan hak-hak dasar warga terpenuhi. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, suara publik, liputan jurnalisme, serta aksi kemanusiaan memainkan peran sentral dalam mendorong percepatan pemulihan.
Di tengah kehancuran yang menyelimuti Besitang, satu hal yang tetap menyala:
semangat warga untuk bangkit, bertahan, dan saling menguatkan. Sebuah pelajaran tentang ketabahan yang tidak boleh diabaikan oleh para pemangku kebijakan.
(Ramlan|Mediapatriot.co.id|Kabiro Langkat)























Komentar