Kamis|3 Desember 2025|Pukul|06:20|WIB
Mediapatriot.co.id|Aceh|NAD|Berita Terkini – Aceh kembali berada dalam situasi darurat menyusul banjir besar yang melanda sejumlah wilayah sejak akhir November.
Untuk mempercepat penanganan dan menjangkau area-area yang terisolasi, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) sebagai bagian dari operasi kemanusiaan berskala besar.
Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, menyampaikan bahwa pengerahan unsur laut ini berada di bawah komando Dansatfib Koarmada I, yang bertugas mengoordinasikan seluruh elemen KRI dalam misi kemanusiaan tersebut.
“Kedatangan sejumlah kapal perang ini diharapkan mampu mempercepat distribusi bantuan ke seluruh titik terdampak banjir,” ujar Murthalamuddin dalam keterangannya, Rabu (3/12/2025).
Menurutnya, beberapa wilayah terdampak hingga kini masih sulit disentuh bantuan darat akibat jalur transportasi yang rusak parah atau terputus total.
Rute dan Misi Kemanusiaan KRI
TNI AL mengerahkan sejumlah kapal dengan misi dan rute berbeda menyesuaikan tingkat urgensi dan kebutuhan lapangan.
Adapun pergerakan kapal adalah sebagai berikut:
1. KRI Teluk Gilimanuk (TGL)
Kapal jenis LST (Landing Ship Tank) ini diberangkatkan dari Jakarta dengan membawa logistik bantuan dalam jumlah besar.
KRI TGL dijadwalkan tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, pada Jumat (5/12) pagi.
Kapal ini dioperasikan untuk mengangkut kebutuhan mendesak seperti makanan siap saji, obat-obatan, perlengkapan sanitasi, serta tim pendukung evakuasi.
2. KRI dr. Soeharso (SHS)
Sebagai salah satu kapal rumah sakit unggulan TNI AL, KRI dr. Soeharso memainkan peran krusial dalam operasi ini.
Kapal tersebut membawa fasilitas layanan kesehatan darurat, tenaga medis lengkap, hingga ruang operasi bergerak untuk merawat korban luka atau pasien yang membutuhkan penanganan segera.
KRI SHS berlayar dari Jakarta menuju Pelabuhan Langsa dan diperkirakan tiba pada Jumat (5/12) sore.
3. KRI Sutedi Senoputra (SSA)
KRI SSA ditugaskan sebagai unsur pendukung distribusi cepat ke daerah-daerah pesisir yang sulit dijangkau.
Kapal ini membawa tim penyelamat, personel marinir, serta perlengkapan penanggulangan bencana lainnya.
Keberadaan SSA diharapkan dapat menembus titik-titik pengungsian terpencil yang selama ini terisolasi karena kondisi banjir ekstrem.
Skala Operasi Kemanusiaan Semakin Diperluas
Murthalamuddin menegaskan bahwa pengerahan armada laut merupakan langkah strategis pemerintah pusat untuk mempercepat pemulihan kondisi Aceh.
Selain distribusi bantuan, kapal-kapal ini akan digunakan untuk evakuasi medis, mobilisasi relawan, serta pemantauan kondisi geografis wilayah terdampak dari laut.
Di tengah besarnya dampak bencana – mulai dari kerusakan infrastruktur hingga meningkatnya jumlah warga terdampak – kehadiran unsur KRI menjadi tumpuan harapan baru bagi masyarakat Aceh yang masih berjuang melalui masa-masa darurat.
Sinergi Nasional untuk Aceh
Langkah TNI AL ini menambah rangkaian upaya lintas sektor yang dikerahkan pemerintah Indonesia dalam menangani bencana hidrometeorologi di Aceh.
Kolaborasi antara BNPB, TNI, Polri, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat sipil diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan memastikan setiap warga terdampak mendapatkan bantuan yang layak.
Banjir besar ini kembali menguji ketangguhan Aceh.
Namun, dengan hadirnya kekuatan nasional yang terintegrasi, harapan untuk bangkit perlahan mulai terbuka.
Masyarakat menantikan hadirnya bantuan yang lebih cepat, lebih merata, dan lebih efektif melalui mobilisasi kekuatan laut yang kini bergerak menyusuri perairan menuju Serambi Mekkah.
(Redaksi|Mediapatriot.co.id|Ramlan)


















Komentar