Disusun oleh: Ruth Graceilla
Sumber: https://kemkes.go.id & ciputramedicalcenter.com
Program Studi / Mata Kuliah: Prodi Kedokteran Gigi / Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan
Fakultas: Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas: Universitas Airlangga
Tahun: 2025
Kementerian Kesehatan Indonesia kembali menyoroti bahwa kesehatan gigi dan mulut masih menjadi persoalan kesehatan masyarakat yang cukup serius. Temuan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan bahwa lebih dari separuh penduduk berusia di atas tiga tahun, sekitar 57%, mengalami masalah gigi dan mulut. Meskipun demikian, hanya sekitar 11,2% atau tiga juta orang yang kemudian mencari layanan kesehatan. Kondisi ini menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat cenderung menunda atau bahkan mengabaikan keluhan mereka, sering kali hanya mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa menyelesaikan sumber masalahnya.
Minimnya wawasan mengenai kesehatan gigi turut memperburuk keadaan. Banyak orang masih berpegang pada kebiasaan menyikat gigi saat bangun tidur di pagi hari, padahal rekomendasi yang benar adalah menyikat gigi setelah makan pagi untuk mencegah sisa makanan menempel dan memicu kerusakan gigi. Selain itu, durasi menyikat gigi sering kali terlalu singkat, hanya sekitar satu menit, sehingga tidak memberikan pembersihan yang optimal.
Masalah gigi yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan dampak kesehatan yang lebih luas. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perawatan gigi sejak dini menjadi langkah yang sangat penting. Perubahan pola pikir dan perilaku ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, mulai dari tenaga kesehatan, institusi pendidikan, hingga pemerintah. Pendidikan mengenai kebersihan gigi idealnya diperkenalkan sejak bangku sekolah dasar agar masyarakat memahami bahwa dokter gigi tidak hanya berperan dalam menangani keluhan sakit gigi, tetapi juga dalam menjaga kualitas hidup secara keseluruhan.
Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia menegaskan hal tersebut dengan pernyataannya bahwa:
“Indonesia yang kuat berawal dari kesehatan gigi dan mulut yang terjaga. Upaya pencegahan selalu lebih mudah dan lebih terjangkau dibandingkan pengobatan.”
Pesan ini menjadi pengingat bahwa langkah preventif seharusnya ditempatkan sebagai prioritas utama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.














Komentar